Berita
Tanya pada seluruh pasukan Kopassus TNI AD, siapa Komandan Jenderal pasukan elite Indonesia yang paling populer dan disegani hingga kini? Jawabnya pasti Prabowo Subianto!
Politisi PKS Fahri Hamzah, dalam akun Twitternya Kamis (22/05/2014) menulis “Kita terlalu mengenal Prabowo…Tapi belum terlalu mengenal Jokowi”.
Pernyataan Fahri ada benarnya. Hujatan miring kepada mantan menantu Presiden Soeharto itu karena memang rakyat Indonesia terlalu sangat mengenal sosok Prabowo, yang dikesankan sebagai sosok temperamental oleh rival-rivalnya.
Namun Stanley A Weiss, pendiri lembaga Business Executives for National Security di Washington, Amerika Serikat, menyebut Prabowo adalah siswa yang cerdas dan paling menonjol yang pernah dilatih di Fort Benning, sebuah lembaga pendidikan pasukan khusus militer di Amerika Serikat, bersama rekannya Raja Abdullah II dari Yordania.
Dalam testimoninya di Huffington Post tahun 2012 silam, Weiss mengatakan, ia mendengar sendiri pengakuan Jenderal Wayne Downing, pelatih utama di Fort Benning, yang menyebut diantara para tentara asing, hanya Prabowo dan Abdullah yang bisa menarik perhatiannya.
“Dia mengatakan pada saya, dari semua tentara asing yang pernah dia latih, kedua orang itu saja yang paling menonjol,” kata Weiss.
"Dua orang itu adalah Abdullah II bin Al-Hussein, kini Raja Yordania dan satunya lagi adalah Prabowo Subianto, mantan komandan pasukan khusus Indonesia dan kini calon presiden Indonesia 2014,” tegas Weiss.
Peristiwa politik kejatuhan Presiden Soeharto turut meredupkan sinar terang dalam karir militer mantan suami Titiek Soeharto ini. Pemberhentian dirinya dari militer dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, hingga kini tak pernah diselesaikan di pengadilan.
Hingga kini institusi TNI tak pernah secara terbuka menyebut pemberhentian Prabowo karena apa. Hanya dugaan-dugaan buruk yang dialamatkan kepada Prabowo, dalang penculikan aktivis tahun 1997, dalang kerusuhan Mei 1998 dan percobaan kudeta kepada Presiden Habibie.
Tapi, dunia dan Indonesia tak pernah lupa, bahwa prajurit tempur yang kini menjadi calon presiden dari Partai Gerindra itu pernah membuat harum nama negara Indonesia dengan keberhasilannya memimpin operasi “mission impossible” pembebasan sandera tim ekspedisi Lorentz tahun 1996 di Mapenduma, Papua, yang memakan waktu hingga berbulan-bulan.
*sumber: http://www.jurnal3.com/prabowo-subianto-capres-fenomenal-terlalu-dikenal-publik/
Prabowo Sang Fenomenal
Tanya pada seluruh pasukan Kopassus TNI AD, siapa Komandan Jenderal pasukan elite Indonesia yang paling populer dan disegani hingga kini? Jawabnya pasti Prabowo Subianto!
Politisi PKS Fahri Hamzah, dalam akun Twitternya Kamis (22/05/2014) menulis “Kita terlalu mengenal Prabowo…Tapi belum terlalu mengenal Jokowi”.
Pernyataan Fahri ada benarnya. Hujatan miring kepada mantan menantu Presiden Soeharto itu karena memang rakyat Indonesia terlalu sangat mengenal sosok Prabowo, yang dikesankan sebagai sosok temperamental oleh rival-rivalnya.
Namun Stanley A Weiss, pendiri lembaga Business Executives for National Security di Washington, Amerika Serikat, menyebut Prabowo adalah siswa yang cerdas dan paling menonjol yang pernah dilatih di Fort Benning, sebuah lembaga pendidikan pasukan khusus militer di Amerika Serikat, bersama rekannya Raja Abdullah II dari Yordania.
Danjen Kopassus Mayjen Prabowo Subianto dikenal sebagai komandan Kopassus paling fenomenal dan terpopuler hingga kini. |
Dalam testimoninya di Huffington Post tahun 2012 silam, Weiss mengatakan, ia mendengar sendiri pengakuan Jenderal Wayne Downing, pelatih utama di Fort Benning, yang menyebut diantara para tentara asing, hanya Prabowo dan Abdullah yang bisa menarik perhatiannya.
“Dia mengatakan pada saya, dari semua tentara asing yang pernah dia latih, kedua orang itu saja yang paling menonjol,” kata Weiss.
"Dua orang itu adalah Abdullah II bin Al-Hussein, kini Raja Yordania dan satunya lagi adalah Prabowo Subianto, mantan komandan pasukan khusus Indonesia dan kini calon presiden Indonesia 2014,” tegas Weiss.
Peristiwa politik kejatuhan Presiden Soeharto turut meredupkan sinar terang dalam karir militer mantan suami Titiek Soeharto ini. Pemberhentian dirinya dari militer dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, hingga kini tak pernah diselesaikan di pengadilan.
Hingga kini institusi TNI tak pernah secara terbuka menyebut pemberhentian Prabowo karena apa. Hanya dugaan-dugaan buruk yang dialamatkan kepada Prabowo, dalang penculikan aktivis tahun 1997, dalang kerusuhan Mei 1998 dan percobaan kudeta kepada Presiden Habibie.
Tapi, dunia dan Indonesia tak pernah lupa, bahwa prajurit tempur yang kini menjadi calon presiden dari Partai Gerindra itu pernah membuat harum nama negara Indonesia dengan keberhasilannya memimpin operasi “mission impossible” pembebasan sandera tim ekspedisi Lorentz tahun 1996 di Mapenduma, Papua, yang memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Brigjen TNI Prabowo Subianto saat memimpin operasi pembebasan sandera ekspedisi Lorentz di Mapenduma, Papua, tahun 1996 silam. |
Mayor TNI Prabowo Subianto saat memimpin operasi penangkapan Presiden Fretilin Nicolau Lobatu di Timor-Timur. |
Di masa kepemimpinan Mayjen Prabowo Subianto, Kopassus TNI AD dimekarkan menjadi 4 grup dan berganti seragam dari hijau loreng menjadi loreng darah mengalir. |
Prabowo Subianto sejak menjadi taruna AKABRI Magelang hingga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. |
*sumber: http://www.jurnal3.com/prabowo-subianto-capres-fenomenal-terlalu-dikenal-publik/
0 komentar: