Berita
Untuk membedakan pekerjaan kecil dan besar, Anis Matta mengambil perumpamaan air putih dan air berkarbonasi. Dua jenis air ini sama-sama populer di masyarakat. Namun, ada perbedaan karakteristik antara dua jenis air ini.
“Kalau air berkarbonasi kita tuangkan ke dalam gelas, apalagi kalau dingin, yang pertama memenuhi gelas adalah busanya. Begitu didiamkan, busanya akan turun. Ternyata airnya cuma sedikit. Waktu kita minum, enak, tapi dalam jangka panjang tidak sehat bagi tubuh,” kata presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu saat mengisi acara Dialog Kebangsaan bertema “Membangkitkan Semangat Kepahlawanan”, Sabtu (15/2), di Ende, Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan air putih, tutur Anis, memiliki karakteristik apa adanya. “Kalau dituangkan ke dalam gelas, yang tampak adalah yang sebenarnya. Waktu diminum, rasanya hambar. Tapi kalau diminum dalam jangka panjang, itu sangat sehat bagi tubuh,” ungkapnya.
Pekerjaan yang dilakukan oleh pahlawan, dalam sudut pandang Anis, bisa diumpamakan seperti memberi air putih kepada manusia. Hal ini karena air putih sangat bermanfaat untuk tubuh manusia. Apalagi kalau diminum sesuai dengan anjuran kesehatan.
“Saat bangun tidur, cara terbaik untuk mengaktifkan sel-sel syaraf adalah minum air putih, bukan kopi, bukan juga merokok. Minumlah kira-kira setengah liter. Anda akan merasakan adanya aktivasi otak. Dan itu membuat daya tahan tubuh lebih kuat. Apalagi kalau dalam sehari Anda mengonsumsi sekitar tiga liter,” terang Anis.
Kemudian Anis melanjutkan, “Ada orang yang populer sesaat. Orang itu mengerjakan pekerjaan kecil yang dibesar-besarkan. Walhasil, kelihatan ramai. Tapi kita tidak dapat membohongi sejarah. Ada waktunya ketika orang ini pergi, pekerjaannya dinilai tanpa pertanggungjawaban yang bersangkutan. Setelah busanya pergi, kita mulai bisa melakukan penilaian secara objektif.”
Selanjutnya, Anis menyampaikan harapan terhadap kader dan simpatisan PKS di seluruh dunia. “Saya ingin kita berorientasi pada kerja-kerja yang sebenarnya. Saya ingin kita memberikan air putih kepada masyarakat, bukan air berkarbonasi. Kalau lihat orang minum air putih, jarang yang beri komentar. Tapi sebenarnya air putih itu menyehatkan tubuh. Seperti itulah makna menjadi pahlawan!” pungkasnya. (DLS/MFS)
Belajar dari Air Putih, Bekerja Tanpa “Buih”
Untuk membedakan pekerjaan kecil dan besar, Anis Matta mengambil perumpamaan air putih dan air berkarbonasi. Dua jenis air ini sama-sama populer di masyarakat. Namun, ada perbedaan karakteristik antara dua jenis air ini.
“Kalau air berkarbonasi kita tuangkan ke dalam gelas, apalagi kalau dingin, yang pertama memenuhi gelas adalah busanya. Begitu didiamkan, busanya akan turun. Ternyata airnya cuma sedikit. Waktu kita minum, enak, tapi dalam jangka panjang tidak sehat bagi tubuh,” kata presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu saat mengisi acara Dialog Kebangsaan bertema “Membangkitkan Semangat Kepahlawanan”, Sabtu (15/2), di Ende, Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan air putih, tutur Anis, memiliki karakteristik apa adanya. “Kalau dituangkan ke dalam gelas, yang tampak adalah yang sebenarnya. Waktu diminum, rasanya hambar. Tapi kalau diminum dalam jangka panjang, itu sangat sehat bagi tubuh,” ungkapnya.
Pekerjaan yang dilakukan oleh pahlawan, dalam sudut pandang Anis, bisa diumpamakan seperti memberi air putih kepada manusia. Hal ini karena air putih sangat bermanfaat untuk tubuh manusia. Apalagi kalau diminum sesuai dengan anjuran kesehatan.
“Saat bangun tidur, cara terbaik untuk mengaktifkan sel-sel syaraf adalah minum air putih, bukan kopi, bukan juga merokok. Minumlah kira-kira setengah liter. Anda akan merasakan adanya aktivasi otak. Dan itu membuat daya tahan tubuh lebih kuat. Apalagi kalau dalam sehari Anda mengonsumsi sekitar tiga liter,” terang Anis.
Kemudian Anis melanjutkan, “Ada orang yang populer sesaat. Orang itu mengerjakan pekerjaan kecil yang dibesar-besarkan. Walhasil, kelihatan ramai. Tapi kita tidak dapat membohongi sejarah. Ada waktunya ketika orang ini pergi, pekerjaannya dinilai tanpa pertanggungjawaban yang bersangkutan. Setelah busanya pergi, kita mulai bisa melakukan penilaian secara objektif.”
Selanjutnya, Anis menyampaikan harapan terhadap kader dan simpatisan PKS di seluruh dunia. “Saya ingin kita berorientasi pada kerja-kerja yang sebenarnya. Saya ingin kita memberikan air putih kepada masyarakat, bukan air berkarbonasi. Kalau lihat orang minum air putih, jarang yang beri komentar. Tapi sebenarnya air putih itu menyehatkan tubuh. Seperti itulah makna menjadi pahlawan!” pungkasnya. (DLS/MFS)
0 komentar: