Kabar NTB
Sejumlah Kades Ngamuk Saat Pelantikan Bupati Bima
Ada kejadian
yang menggelitik saat Prosesi pelantikan Bupati Bima Drs H. Syafruddin
HM Nur M.Pd, pada Rabu (19/2) kemarin. Yaitu kericuhan yang diterbitkan
oleh beberapa oknum Kades yang merasa tidak dihargai layaknya sebagai
undangan oleh Tim Panitia Pelaksana. Akibatnya mereka uring-uringan
selama prosesi berlangsung, sampai akhirnya mereka terkesan ingin
menyandera Gubenur NTB H. Zainul Majdi, sebagai wujud protes atas
perlakuan panitia.
Beruntung, Kapolres Bima bersama anggotanya sigap melerai aksi Kades
yang ingin menghadang Gubernur. Sehingga rombongan gubernur dan bupati
akhirnya menuju lokasi pembangunan kantor Bupati Bima di Kecamatan Woha
untuk melakukan peletakan batu pertama.
Kericuhan berawal pada sekitar pukul 10.00 usai proses ikrar sumpah
jabatan Bupati Bima oleh Gubernur NTB. Beberapa Kades mencoba memasuki
tempat yang disediakan panitia. Namun, oleh Panitia melarangnya masuk
hingga terjadilah saling ngotot antara panitia dan kades. Akibatnya,
salah seorang Kades yang berasal dari Kecamatan Lambu terkena bogem
salah seorang panitia.
Ketegangan usai saat Kapolres Bima AKBP Ekawana Prasta SIK memediasi
para pihak dan menjanjikan akan mempertemukan Gubernur beserta panitia
untuk mengklarifikasi insiden tersebut. Mendapat jawaban itu, Kades
dengan sendirinya mundur dari barisan aksi protes itu.
Kepala Desa Pandai Sudirman, kepada wartawan mengaku kehadiran Kades
seakan-akan dianggap sampah oleh panitia. Padahal kata dia, mereka hadir
dengan berpakaian seragam karena diundang secara resmi oleh pemerintah
daerah Kabupaten Bima. “Bukan kami datang disuruh berdiri dan tidak
disuruh duduk. Seharusnya, kami dihargai sebagai tamu undangan. Bukan
dilakukan seperti sampah dimarahin dan diusir begitu saja. Kami ini
aparat dan mengetahui mana yang baki dan tidak,” kesalnya.
Di tempat yang sama Kades Sie, M. Lukman, juga menyesalkan sikap
oknum panitia tersebut. “Walaupun bukan saya yang dipukul, tapi hati
kami sangat sakit ketika diperlakukan seperti itu oleh panitia.
Seharusnya panitia itu menerima tamu undangan dengan baik, bukan kades
dipukul dan dimarahin,” ungkitnya.
Persoalan ini akan mereka tuntaskan sampai selesai. Bahkan mereka
berencana menahan gubernur untuk mengklarifikasi terkait insiden ini.
“Karena menyangkut harga diri sebagai kades,” tandasnya. [Alv] - (01)
Sumber : http://jompambojo.blogspot.com
0 komentar: