Kabar NTB
Banjir Aneh Terjang Woha
Sekitar Pukul 01.20 Senin dini hari (17/03), sebagian besar
warga Desa Naru Kecamatan Woha yang pemukimannya biasa diluapi banjir terpaksa
harus bangun di tengah malam buta, ketika sebagian warga ribut-ribut
mengabarkan akan datangnya banjir besar dari wilayah Parado.
Trauma dengan 3 kali banjir besar sebelumnya, merekapun
berlaku siaga dengan mengemasi barang-barang berharga milik mereka sehingga
siap diangkut kapan saja keadaan mengharuskan. Bahkan para pemilik ternak juga
terlihat mengungsikan ternak mereka di kaki Gunung Samili, meski banjir yang
meluap baru setinggi mata kaki.
Wajar jika warga memprediksi akan datangnya banjir besar
kali ini, karena melihat begitu derasnya arus banjir yang mengalir di Sungai
Ama Ta dan meluap naik ke Kali Limbu dengan cepatnya. “Arus banjir kali ini di
sungai lebih deras dari yang sudah-sudah, warga harus diingatkan sebelum
terlambat. Kalau tidak percaya mari lihat sendiri di Kali Limbu,” Ajak
Syamsudin kepada Jompa Mbojo.
Berdasarkan hasil pantauan Jompa Mbojo dini hari tadi,
ternyata apa yang dikhabarkan Syamsudin benar adanya. Menurut pengakuan
Syamsudin, banjir mulai deras menerjang sungai sekitar Pukul 10 malam. Setelah
3 jam lebih kemudian telah mulai meluapi pemukiman warga hingga setengah lutut.
“Itu terhitung cepat, yang kemarin-kemarin banjir mulai maghrib, sekitar jam 02
baru meluap,” kata Syamsudin.
Tapi untunglah, banjir yang deras dan cepat meluap dan
sempat membuat cemas warga tersebut tidak sampai besar dan bertahan lama. Setelah
meluap setengah lutut, banjir kemudian tidak lagi memperlihatkan tanda-tanda
akan naik. Dan menjelang pagi banjir sudah kembali surut hingga hanya tergenang
setinggi mata kaki.
“Banjir yang aneh,” heran banyak warga, karena naiknya
begitu cepat dan surutnya juga begitu cepat. [Adn]
Sumber : http://jompambojo.blogspot.com
0 komentar: