Berita

Nusron Wahid bela Ahok: Tak satu pun kalimat Ahok menistakan Alquran

06.47.00 Iwan Wahyudi 0 Comments

Merdeka.com - Mantan Ketua Tim Pemenangan Ahok, Nusron Wahid angkat bicara soal polemik surat Al-Maidah yang disebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pidatonya di Kepulauan Seribu. Nusron mengaku sudah melihat secara tuntas rekaman video tersebut.

Menurut mantan Ketua Umum GP Ansor itu, dari rekaman utuh video yang berdurasi satu jam itu, tidak ada satu pun rangkaian kalimat Ahok melakukan penistaan agama. Dia justru mengatakan justru Ahok memberikan edukasi kepada rakyat agar memilih secara cerdas.

Salah satu Ketua PBNU ini mengatakan Ahok mengedukasi warga agar jangan mau dibohongi oleh orang yang mempolitisasi agama dalam hal ini dengan menggunakan ayat Alquran surat Al-Maidah.

"Jadi, yang dituju atau dimaksud Ahok adalah orang yang membohongi. Bukan berarti ayat Al-Maidah yang bohong. Justru Ahok menempatkan ayat suci secara sakral dan adilihung. Bukan alat agitasi, dan kampanye yang mendeskreditkan," kata Nusron Wahid, Jumat (7/10).

Nusron berpendapat, video yang disebarkan dan menuduh Ahok telah menistakan Alquran sengaja dipotong sehingga menimbulkan mispersepsi dan intepretasi yang bias dan dikembangkan di masyarakat.

"Cara-cara seperti ini sungguh picik, tidak fair, dan tidak beradab. Cara-cara ini sangat tidak sesuai akhlakul karimah," tegas mantan Ketua Umum PB PMII ini.

Nusron menegaskan jika memang Ahok melakukan kesalahan dalam statemennya, di dalam acara tersebut dihadiri banyak wartawan. Logikanya, saat itu juga pasti sudah ada yang memberitakan dan mempersoalkan. Bahkan, masyarakat Kepulauan Seribu yang hadir juga pasti komplain kalau memang betul Ahok melakukan seperti apa yang dituduhkan.

"Tapi ini sudah lebih dari seminggu berlalu, baru dimunculkan dengan dipotong secara tidak utuh. Jadi sungguh mengada-ada, dan ada unsur kesengajaan dengan memotong rekaman untuk dijadikan bahan menyerang Ahok," bebernya.

Nusron mengatakan, orang yang menuduh Ahok dalam bahasa agama masuk kategori 'kalimatu haqqin wa uridu biha al bathil (ayat alqur'an benar, tapi digunakannya tidak benar karena jadikan alat politisasi). Sebab mereka menggunakannya untuk kepentingan menghasut agar tidak memilih Ahok.

"Padahal asbabun nuzul (sebab turunnya suatu ayat) tidak ada kaitan dengan kepemimpinan gubernur hari ini," kata Nusron.

Nusron mengatakan, dalam Alquran yang dimaksud awliya ini bukan pemimpin seperti gubernur. Awliya bermakna kedekatan sampai mengikuti imannya orang tersebut.

"Padahal kita memilih Ahok jadi gubernur tidak ada kaitan dengan urusan agama dia. Tapi lebih karena kemampuan dalam membawa kemaslahatan," kata Nusron.

Namun seandainya masalah tersebut masih dipersoalkan dan ada yang menggugatnya, Nusron selaku Ketua Korbid Pemenangan Pemmilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) menegaskan siap mendampingi Ahok.

"Faktanya sangat kuat kok. Yang hadir banyak dan menyaksikan. Konteksnya jelas, dan tidak ada unsur penistaan. Penggalan dan konteksnya juga relevan kok, jangan mau terjebak dengan politisasi pakai ayat," pungkasnya.

Sumber : https://www.merdeka.com

You Might Also Like

0 komentar: