Goresan Pena
PERANG UHUD
WAKTU
DAN TEMPAT PERISTIWA
Perang Uhud terjadi pada tahun ke 3
Hijriah, pertempuran terjadi di Gunung Uhud yang terletak dengan berbatasan
dengan :
Timur : Laut Madinah
Selatan
: Masjid Nabawi/Madinah 5
KiloMeter
Utara : Gua Tsur
KEKUATAN
PASUKAN
Perang Uhud adalah pertempuran antara
kaum Muslimin dengan kaum Musyrikin Mekkah dengan komposisi pasukan yang tak
seimbang dimana pasukan musyrikin jauh lebih besar dan lengkap.
Pasukan Muslimin
|
Pasukan Musyrikin
|
Pasukan yang bertempur : 700 orang,
|
Jumlah Pasukan : 3.000
Tambahan pasukan wanita sebagai
motivator ( Hindun binti ‘Utbah istri Abu Sufyan)
|
Pasukan yang berkhianat : 300 orang
Pimpinan Abdullah bin Ubay
|
Unta
: 3.000 ekor
Kuda : 200 ekor
Tameng : 700 tameng
|
Prajurit Gugur : 70 orang ( 41 dari
suku Khazraj, 24 suku Aus, 4 orang Muhajirin dan 1 orang Yahudi)
|
Prajurit gugur : 22 atau 37 orang
|
PERISTIWA
– PERISTIWA PENTING
1.
Setelah
Rasulullah mendengar bahwa pasukan Musyrikin akan menyerang kaum muslimin di
Madinah beliau melakukan musyawarah dan Rasulullah menyampaikan akan bertahan
di dalam kota. Pasukan akan di tempatkan di atap dan loteng rumah. Pendapat ini
di dukung oleh Abdullah bin Ubay yang pada dasarnya enggan untuk ikut berperang.
Disisi lain sebagian kaum muda Islam baik Muhajirin maupun Anshar terutama yang
tidak ikut perang Badar dan belum
merasakan kedahsyatannya terlalu bersemangat untuk keluar dan bertempur.
Rasulullah ikut pendapat yang kedua.
2. Pasukan Islam dibagi menjadi 3
Kelompok/Batalion :
- Batalion Muhajirin dengan panji
pasukan dibawa oleh Mus’ab bin Umair
- Batalion Aus dengan panji pasukan
dibawa oleh Usaid bin Hudhair
- Batalion Khazraj dengan panji pasukan
dibawa oleh Hubbab bin Al-Mundzir
3.
Ketika
pasukan Rasulullah sampai di daerah Syaikhan Rasulullah menginpeksi pasukan dan
memulangkan anak-anak kecuali Rafi’ bin Khudaij dengan alasan pintar melempar
panah. Namun Samurah bin Jundub meminta izin agar diikut sertakan juga dalam
pasukan karena ia sanggup bergulat mengalahkan Rafi’ bin Khudaij. Akhirnya
kedua remaja belia ini iku serta dalam perang Uhud.
4.
Ditengah
perjalanan tepatnya di wilayah Syauth terjadi tindakan Pengkhianatan Abdullah
bin Ubay yang membuat provokasi dan mundur dari perjalanan perang, ia kembali
bersama 300 pasukannya ke Madinah
5.
Sesampainya
di Uhud Rasulullah mengambil posisi membelakangi gunung Uhud menghadap kearah
kaun musyrikin. Rasulullah mengangkat 50 pasukan memanah yang ditempatkan
diatas bukit di pimpin oleh Abdullah bin Jubair Al-Anshari untuk melindungi
pasukan belakang kaum Muslimin dari kepungan kaum Musyrikin. Nabi berpesan agar
menghujani pasukan musyrikin dengan panah karena pasukan berkuda tidak akan bisa
menerobos pasukan memanah dan mereka
tidak turun dari pos masing-masing sebelum ada perintah.
6.
Pasukan
Musyrikin lari mundur karena tidak mampu menahan pasukan muslimin dan
meninggalkan harta dan barang rampasan. Pasukan pemanah tergoda oleh harta
rampasan perang turun dari bukit yang menjadi posnya kecuali Abdullah bin
Jubair dan sepuluh prajurit memanah enggan meninggalkan posisi mereka dan
mengingatkan pasukan lain yang meninggalkan posisi yang telah diperintahkan
oleh Nabi.
7.
Khalid
bin Walid yang melihat barisan belakang kaum muslimin yang luput dari
perlindungan, dengan pasukannya yang tersisa memutar dan menyerang pasukan
muslimin dari belakang hingga kocar-kacir.
8.
Terdengar
kabar bahwa Rasulullah telah meninggal sebagian kaum muslimin menyelamatkan
diri kembali ke Madinah. Pasukan musyrikin berhasil mengejar Rasulullah, Wajah
beliau terluka, kedua lututnya koyak, bibir bagian bawahnya berdarah, topi baja
yang dikenakan pecah dua serpihannya menancap dipipi beliau.
9.
Rasulullah
dikepung oleh kaum musyrikin hanya
dilindungi 2 orang sahabat yaitu Thalhah bin Abdullah dan Sa’ad bin Abi Waqqash.
Kemudian datang Abubakar Ash-Shiddiq, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Dujanah,
Mushab bin Umair, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib dan lain-lain. Mush’ab
bin Umair gugur ditangan Abdullah bin
Qum’ah
10. Diantara yang gugur sebagai syuhada
adalah Hamzah paman Rasulullah. Jasad beliau dimutilasi oleh Hindun bin Utbah.
HIKMAH
/ IBRAH
1.
Rasulullah
melakukan syura bersama para sahabat dalam segala urusan yang memerlukan syura
dan pembahasan. Keputusan awal Rasul akan berperang didalam kota Madinah namun
karena Usulan sahabat maka perang dilakukan di bukit Uhud.
2.
Dalam
peperangan kaum Munafiqin menunjukkan sifat aslinya, sehingga dapat dilakukan
penyapubersihan pasukan sebelum pertempuran ( Studi kasus Abdullah bin Ubay
yang mundur dan pulang kembali ke madinah dengan 300 pasukannya).
3.
Dalam
peperangan ini Rasullah tidak mau meminta bantuan kepada orang-orang non-muslim
kendati jumlah kaum muslimin sangat sedikit.
4.
Kesiapan
membela Islam harus di tanamkan sejak dini ( Studi Kasus 2 orang anak berusia
lima belas tahun Rafi’ bin Khudaij dan Samurah bin Jundab yang meminta izin
kepada Rasulullah agar bias ikut berperang)
5.
Strategi
perang Rasulullah dengan menempatkan pasukan memanah mengandung 2 hal : Pertama,
Beliau adalah guru besar dalam taktik dan strategi militer, kedua,
Pesan Rasulullah pada para pasukan memanah mengandung pesan bahwa hawa nafsu
dengan segala ketamakannya kepada harta dan dunia senantiasa akan menggoda
perjuangan.
6.
Ketika
kaum muslimin mengikuti perintah Allah SWT dan Rasul-Nya maka kemenangan akan tercepat
tercapai namun sebaliknya jika perintah Allah SWT dan Rasul-Nya tidak dilakukan
ditambah dengan tergoda oleh dunia maka kemenangan akan menjauh.
7.
Kesalahan
segelintir orang kadang ia akan berakibat pada orang yang lebih banyak.
8.
Isu
kematian Rasulullah dalam perang uhud menjadi mengalaman dan pelajaran militer
yang sangat penting agar kaum muslimin menyadari agar suatu saat mereka tidak
kembali murtad apabila Rasulullah SAW harus meninggalkan mereka. Selain pada
peristiwa pengepungan Rasulullah terlihat begitu cintanya para sahabat pada
rasulnya.
9.
Kemenangan
itu hanya dapat diraih dengan kesabaran, ketaatan kepada perintah
pemimpin-pemimpin yang baik dan tujuan yg murni semata-mata demi agama.
REFERENSI
1.
Atlas
Dakwah Nabi Muhammad SAW
2.
Ahmad
Hatta, 2011, The Great Story Of Muhammad , Maghfirah Pusaka
3.
Muhammad
Sa’id Ramadhan Al-Buthy, 2003, Sirah Nabawiyah, Robbani Press
IWAN Wahyudi
Disampaikan 1 Muharram 1434 H / 15
November 2012
0 komentar: