Kiprah Bang Iwan,
Mina Sarua, Minuman “Energi” Ala Bima
Setiap daerah di Nusantara memiliki kuliner khas yang
merupakan ciri masing-masing daerah, tak ketinggalan pula minuman khasnya yang
tentu kaya akan rempah-rempah setempat dengan manfaat yang beraneka ragam.
Makassar dengan Sarabbanya, Tanah Pasundan Jawa Barat dengan Bajigur dan
bandrek, juga seperti Malang Jawa Timur dengan Wedang Ronde yang tersohor.
Bima, daerah ujung timur Provinsi Nusa Tenggara Barat juga punya minuman “
Energi “ bernama Mina Sarua.
Jujur saja saya sebenarnya sudah lama mendengar perihal
minuman yang satu ini, apalagi saya putra daerah Dana Mbojo (sebutan untuk
Daerah Bima NTB). Namun baru tiga tahun terakhir menjadikan minuman ini sebagai
minuman yang wajib di nikmati ketika Lamba Rasa (pulang kampung). Seperti yang
saya lakukan pada pulkam akhir September 2016 kali ini, keliling Dana Mbojo
menyambangi beberapa family di Cenggu Palibelo, Tente Woha dan daerah Sila
Bolo. Mina Sarua ini banyak dibuat di daerah seputaran Sila Kecamatan Bolo
tepatnya Bontokape dan Darussalam, Tidak afdol jika berkunjung ke Sila tanpa
menyicipi Mina Sarua.
Kesempatan kali ini ( ya kesempatan sebelumnya juga ) saya
menepi rehat sejenak di Warung Mina Sarua SAIJAH tepat di tikungan Dusun
Darussalam. Warung yang bercat mencolok warna ungu ini memulai usaha ditempat
ini hampir sepuluh tahun yang lalu, sebelumnya hanya membuat dan menjual Mina
Sarua di rumahnya saja, begitu penuturan Ibu Saijah pemiliknya. Setiap hari
hampir 20 liter ketan hitam di habiskan oleh warung yang menyediakan tempat
lesehan sambil kita dapat memandang sawah nan hijau membentang (nah ternyata
Bima juga ada Nuansa Hijau juga kan, tak seperti yang dibayangkan kering terus).
Mina Sarua lebih cocok diminum pada malam hari atau kala
hujan turun saat cuaca dingin, selain hangat yang ditumbulkan oleh
rempah-rempah racikan campurannya, minuman ini juga kaya akan manfaat dari
rempah-rempah tersebut ( pantes aja bangsa Eropa banyak yang menajajah Negeri
kita karena rempah-rempahnya).
Mina Sarua dibuat dari Tape ketan hitam yang di fermentasi
selama lebih kurang 2 hari, selanjutnya dicampur dengan rempah-rempah seperti
Jahe, Merica dan lada kemudian di goreng lalu dimasak bersama santan kelapa.
Tidak ketinggalan untuk menambah rasa nikmat mina sarua ditambah Galendo atau
Ta’I Mina (Tai Minyak).
Rasanya memang benar-benar minuman energy meningkatkan
stamina, karbohidrat didapat dari ketan hitam dan rasa hangat plus khasiat
lainnya yang sudah pasti kita ketahui bersama dari Jahe, Merica dan lada. So, belum
lengkap ke Bima tanpa minum Mina Sarua ditambah kehangatan juga keramahan orang
Bima menyembut para tamu. Ayo ke Bima.
Darusaalam Bima, 26 September 2016
IWAN Wahyudi
#JelajahDanaMbojo
#JelajahKulinerBima
#WisataKuliner
0 komentar: