PLAY BOY DAN INDUSTRI SEKS BEBAS

06.35.00 Iwan Wahyudi 0 Comments

Diawal tahun 2006 setidaknya ada dua fenomena besar tentang kebebasan pers yang meresahkan komunitas terbesar penghuni Jamrut khatulistiwa ini pada khususnya dan Dunia Islam pada umumnya. Kebebasan pers yang kebablasan pertama adalah dibuatnya karikatur Nabi Muhammad SAW oleh harian Jylland Posten Denmark yang kemudian diikuti oleh pers di Australia. Inggris, spanyol, perancis dan bangsa kapitalis lain yang sangat mengagungkan kebebasan HAM dengan dukungan penuh amerika serikat. Diindonesia sebuah tabloid GLORIYA di Surabaya ikut memuat karikatur tersebut. Spontan saja dengan panggilan keimanan dan eksistensi ketaqwaan sebuah agama yang sah dimuka bumi merasa terusik hampir diseluruh penjuru dunia umat islam meakukan protes keras dengan berbagai bentuk mulai demonstrasi damai, pelemparan kedutaan negara yang memuat karikatur, pemutusan hubungan diplomatik, boikot produk dan pembakaran tempat tempat yang menjadi simbol-simbol kapitalisme global.Singa yang berkekuatn lebih dari 1 miliyar, yang sedang tertidur itu pun menunjukkan taring perlawanannya.

            Ditanah air yang lebih dari 80 % tananhya di pijaki oleh umat muslim terbesar dimuka bumi ini tersebtak dengan sebuah bertia tentang akan diterbitkannya majala Porni terbesar didunia PLAYBOY versi indonesia dan pemegang tampuk pimpinan tertinggi negeri ini ikut "merestui" dengan jaminan akan mengontrol dengan ketat. Dengan kons\disi yang tidak dilegalkan saja pornografi diindonesia sudah begitu semarak sampai negeri yang beradab ini menduduki urutan kedua setelah rusia negara yang terbanyak produk pornigrafinya dan tidak sulit untuk di dapati tersebabar bagai kacang goreng dan menembus batas usia hingga anak-anak apalagi jika ada salah satu media yang sudah mendapat stempel legalitas maka industri pornografi di bumi indonsia ini semakin takterbendung.

 

Dalih Kebebasan Pers

            Kadang nilai kebabasan jika tidak ditempatkan bukan pada posisi dan proporsi yang tepat akan melukai Hak azasi manusia itu sendiri. Hal ini terbukti ketika Kebebasan pers diatas namakan untuk melegalna pornografi. Diawal januari 2006 lalu 20 an orang seniman, sastrwan, budayawan, wartawan dan fotografer di taman ismail marzuki mengadakan diskusi penolakan terhadap RUU pornografi dan porno aksi yang sedang digodok oleh DPR karena tiga rezim presiden sebelumnya "enggan" mengesahkan RUU ini.

            Kebablasan lain adalah para pelaku pornogafi dan porno aksi mengats namalan seni dan keindahan padahal seni itu adalah sesuata yang membuat orang yang melihatnya menjadi damai, tenang, sejuk dan tidak merugikan, merusak bahkan mengorbankan orang lain apalagi dalam jumlah yang takterhingga, sampai-sampai budayawan senior WS. Rendra mengatakan " ini bukan seni tapi air seni".

            Majalah Playboy bukan media pemamer aurta pertama yang ada di indonesia tapi kalau disahkan ini adalah majalah porno pertama yang dilegalkan dan sah dinegeri ini. Saat ini akibat kebebasan pers diperkirakan ada 200-an situs porno lokal buatan indonesia, baik isi tampilan maupun pengelolanya. Dari sekitar 829 media cetak diseluruh Indonesia 10 % atau 82  diantaranya termasuk media cetak (koran, tabloid, majalah) dewasa syur yang menampilkan foto syur perempuan, model lelaki panggilan, konsultasi seks vulgar, iklan layanan seks via telepon ditambah operator dengan gambar mesum, artikel liputan tempat maksiat dan wawancara artis yang sangat permisif.

            Jika memang Indonesia resmi melegalkan majlah porno playboy maka bumi pertiwi menjadi negara kedua setelah jepang, padahal negara seperti taiwan dan hongkong menutup kembali setelah majlah syaitan itu beredar beberapa saat.

            Dewan Pers melapas tangan terhadap media porno yang sedang menjamur saat ini dengan dalinh ii bukan produksi industri pers tapi produk industri pornografi yang menjadi tanggung jawab departemen perindustrian dan perdagangan

 

UU Pornografi dan porno Aksi

            Sebenarnya akil rakyat kita sudah menyiapkan perangkat untuk membatasan dan membuat aturan main tentang pornografi dan porno aksi ini dengan mengajukan RUU tentang hal tersebut. Namun RUU tersebut terkatung-katung sejak 1999 melewati tiga rezim penguasa bangsa ini yang puncaknya pada tahu 2004 setelah diajukan ke eksekutif. Namun, kandas persiden megawati yang seorang wanita menolak padahal ada saat yang sama banyak RUU yang disahkan. Sosok keibuan pempimpin negari saat itu mengkandaskan dan memupuskan harapankaum hawa yang sebagian besag menjadi obyek dan korban dari pornografi dan porno aksi.

 

 

Indonesia Menuju degradasi Moral

            Beberapa waktu yang lalu BKKBN merencanakan memperbanyak ddirikannnya ATM kondom disejumlah kota besar di indonesia dengan dalih untk mencecah HIV/AIDS. Kemudian Sekrang bangsa ini tidak khawatir dan tegas untuk memberantas pornografi dan porno aksi padahal awal petaka dari sekbebas dan HIV/AIDS dipicu oleh tayangan, bacaan, dan tulisan yang membangkitkan nafsu syahwat. Apakah ini bagian keci dari bukti bahwa pemimpin negeri ini sudah mengalami degradasi moral? Mendahulukan kepentingan ekonomi  dari pana kemanusiaan dan hak-hak manusia.

            Fakta membuktikan bahwa negeri ini sedang dilanda degradasi morang yang bertubi-tubi : 140.000-200.000 anak menjadi PSK, 75% dari jumlah PSK berusia 13-24 tahun, lebih dari  2 juta aborsi pertahun terjadi di indonesia, dijakarta 6 hingga 20% siswa SLTA dan mahasiswa melakukan hubungan seks bebas pra nikah, pada tahun 2002 menteri negara urusan perempuan mengatakan bahwa 6 dari 10 wanita yang belum menikah tidak virgin lagi belum lagi kasus pemerkosaan yang terdata setiap hari sangta besar dan ini sebenarnya gunung salju karena banyak korban pemerkosaan yang tidak melaporkan diri karena malu.

            Kata kunci dari degradasi moral yang terjadi pada anak bangsa yang akan menmegang kepemimpinan esok adalah adalah pronografi. Pornigrafi bagi bangsa ini sana ganasnya dengan narkoba dan korupsi kerena yang memporakporandakan tatanan kenidupan bangsa ini baik tatanan kebangsaan maupun tatanan pergaulan dan tingkan laku.

            Bencana besar telah ada dihadapan bangsa ini namun sebagiannya merindukan dan menikmati bencana itu dan merharap agar dipercepat kedatagannya kerena merekan mengambil keuntungan dari penderitaan bangsa ini dan mesa depan bangsa ini yang akan tergadaikan. Haruskah bangsa ini poranda dan lenyap dari peta peradaban dan kebudayaan dunia kerena Pornografi dan porno aksi?. Yang harus dilakukan saat ini adalah menggalang sebanyak-banyaknya masyarakat yang masih memiliki komitmen moral terhadap negeri ini -karena permasalahan pornografi adalah permasalhan kemanusiaan yang terusik oleh manusia itu sendiri- untuk enolak kehadiran majalah play boy yang akan mengusik kedamaian, peradaban, budaya dan kehidupan ibu pertiwi serta segera sahkan secepatnya RUU pornografi dan porno aksi sebagai payung hukum untuk menata kembak\li kebebasan pers dan berekspresi yang kebablasan .

           

 

            Mataram, medio 2008

Iwan Wahyudi



Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!

You Might Also Like

0 komentar: