Kehendak Umat .. Antara Manipulasi dan Diskriminasi

06.37.00 Iwan Wahyudi 0 Comments

Kehendak Umat .. Antara Manipulasi dan Diskriminasi


Risalah Mursyid
3/7/2010 | 22 Rajab 1431 H | 32 views
Oleh: Al-Ikhwan.net
Muhammad Badi – Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 25-06-201
Penerjemah:
Abu ANaS

Bismillah, salawat dan salam atas Rasulullah saw dan orang-orang yang mendukungnya,

Sunnah kauniyah memperingatkan akan kerusakan dan penyimpangan

Betapa banyak peradaban yang pada awalnya berkuasa namun binasa, Laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin, setiap peradaban yang berkuasa merupakan bagian yang jelas akan adanya penyimpangan yang menyebabkan terjadinya kerusakan dan kehancuran karena telah menyimpang dari hidayah Allah. Dan ini hanya akan terjadi jika sistem dan individu telah keluar dari petunjuk Allah, memperturutkan hawa nafsu, melanggar dan menyombongkan diri, serta banyak melakukan kerusakan di muka bumi.

Allah SWT berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

"Telah tampak di daratan dan di lautan apa yang dilakukan oleh tangan-tangan mereka, agar mereka merasakan dari sebagian yang mereka lakukan, agar mereka dapat kembali". (Ar-Ruum:41).

Maksudnya adalah pada saat tangan-tangan manusia menjadi dasar terjadinya kezhaliman, kepalsuan dan kecurangan; maka hukuman Allah akan menimpa atas sebagian ulah yang mereka lakukan; sehingga diharapkan mereka mau kembali kepada Tuhan mereka dan menahan diri dari melakukan kerusakan, kezhaliman dan penipuan.

Berhati-hatilah dari melakukan kecurangan

Kesaksian palsu adalah seseorang yang menjadi saksi tanpa hak, karena itu saksi palsu menjadi sebab tumbuhnya benih kebencian dan kedengkian di dalam hati; karena di dalamnya terdapat usaha menghilangkan dan mengabaikan hak-hak rakyat, menzhalimi mereka, mengaburkan karakter keadilan dan keseimbangan, dan tentunya seorang yang zhalim telah membantu melakukan penindasan terhadap yang tertindas, memberikan hak kepada seseorang yang tidak memiliki hak, melemahkan sendi-sendi keamanan, memporak porandakan kehidupan bermasyarakat dan menghancurkannya. Karena itulah terdapat dalam Kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya celaan atas tindakan tersebut. Allah berfirman:

وَالَّذِينَ لا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

"Dan mereka yang tidak melakukan saksi palsu, dan ketika mereka melewati sesuatu yang sia-sia, maka mereka akan melewatinya dengan ketundukan". (Al-Furqan: 72).

Allah juga berfirman:

فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الأَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ

"Maka jauhilah najis dari berhala-berhala dan jauhilah pula ucapan palsu (dusta). (Al-Hajj:30)

وَإِنَّهُمْ لَيَقُولُونَ مُنكَرًا مِّنَ الْقَوْلِ وَزُورًا

Allah juga berfirman:

"Dan sesungguhnya mereka hanyalah berkata dusta dan palsu". (Al-Mujadilah:2)

Rasulullah saw juga mengingatkan umatnya dari ucapan dusta dan bertindak atasnya. Beliau bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

"Barangsiapa tidak mampu menjauhi ucapan palsu dan bertindak atasnya, maka Allah tidak membutuhkan darinya meninggalkan makanan dan minuman" (Bukhari),

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ فَمَا زَالَ يَقُولُهَا حَتَّى قُلْتُ لَا يَسْكُتُ

Dan Abu Abdul-Rahman bin Abu Bakrah ra dari bapaknya ia berkata: " Ketika kami berada disisi Rasulullah saw beliau bersabda: "Maukah kalian aku beritahukan dosa terbesar? Yaitu syirik kepada Allah dan durhaka pada kedua orang tua. Saat itu beliau berbaring kemudian duduk dan ia berkata: begitupula dengan ucapan dusta dan saksi palsu, beliau masih terus mengulangnya sehingga kami berkata: Seandainya beliau menghentikannya" (Bukhari) .

Kecurangan dan pemutarbalikan fakta

Kesaksian palsu mengakibatkan terjadinya pemutarbalikan fakta, karena itulah nabi saw bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

"Akan datang kepada umat manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipu daya, membenarkan yang dusta dan mendustakan orang yang jujur, memberikan amanah kepada pengkhianat, dan mengkhianati orang yang menunaikan amanah, dan berbicara didalamnya Ar-Ruwaibidhah", disebutkan: apa itu Ar-Ruwaibidhah?! Dia berkata: Orang yang bodoh dalam mengurus urusan umum" (Ibnu Majah).

Bisa jadi karakter dan sifat yang disebutkan dalam hadits diatas sesuai dengan kehidupan kita saat ini; zaman yang di dalamnya kebenaran menjadi batil dan kebatilan menjadi hak, sementara prilaku dusta dan bohong menjadi akhlak yang merajalela, orang-orang bodoh berbicara dalam urusan dan perkara umat Islam yang besar, bahkan membalikkan fakta dilakukan secara terang-terangan dan disiang bolong dalam berbagai kondisi dan lokasi, dan tidak mau menanggapi sekelompok umat yang ikhlas yang hanya menginginkan kebaikan kecuali dianggap sebuah kepalsuan tertentu?! Jika kesaksian palsu sama jenisnya dengan mensyirikkan Allah ketika menimpa satu orang saja, maka bagaimana dengan melakukan penipuan dan kepalsuan pada kehendak umat?!

Negara-negara yang melakukan penipuan, hakikatnya tidak menginginkan ada kepuasan bangsa; karena bangsa tidak memiliki harga dan nilai besar dalam hitungan mereka, namun mereka hanya menginginkan kepuasan dari para pelaku kedustaan, berdiri disampingnya dan menginginkan dukungannya, hakikatnya mereka juga melakukan penipuan, kemudian membuka kas negara untuk melakukan perubahan dan perampasan, dan dalam semua pemilu bebas yang dilakukan di berbagai negara, para pemimpinnya tidak menunaikan janji-janji, sehingga mereka menunggu kesempatan pemilu berikutnya untuk menjatuhkannya, karena itu sang penguasa bekerja untuk konstituennya dengan seribu perhitungannya, sedangkan di negara kita, sang pemimpin tidak peduli dengan rakyatnya; karena legalitasnya tidak bersandar darinya, namun hanya bersandar pada para pelaku pemalsu dan kecurangan.

Penipuan dan legitimasi rezim

Mesir dikenal dalam pemilihan parlemen dan pergantian kekuasaan yang bersih di bawah Konstitusi 1923, namun sejak revolusi Juli 1952 dan hingga sekarang tidak pernah lagi dilakukan pemilu secara adil walau hanya satu kali, bahkan semuanya mengandung kepalsuan dan kecurangan, tidak mencerminkan keinginan pemilih, tidak menampakkan yang lain kecuali hanya memberikan dukungan kepada calon pemerintah, baik pada Pemilihan presiden atau legislatif atau lokal.

Dan untuk melakukan penipuan biasanya didahului oleh adanya penyimpangan dengan mengeluarkan undang-undang yang mengatur pemilihan umum, yang bertentangan dengan konstitusi, yang bertujuan untuk menjaga agar partai pemerintah tetap berkuasa, seperti yang terjadi pada amandemen Pasal 76, yang berakibat pengabaian kehendak para pemilih, pengabaian terhadap kesempatan yang sama, menghalang-halangi warga dari mengungkapkan pendapat, arogansi penguasa dengan seluruh kewenangannya, penyebaran kemunafikan dan kebohongan ditengah komunitas intelektual, buruknya kondisi ekonomi dan sosial, menyebarnya sikap negatif dan beralih pada tindak kekerasan, karena itulah legalitas anggota dewan dipertanyakan, begitu pula pemilu, dewan syura dan dewan perwakilan rakyat atau presiden; begitu pula dengan apa yang menentang legitimasi rezim berkuasa bahwa rezim politik secara keseluruhan.

Pembunuhan dan penyiksaan sebagai gejala adanya kecurangan

Demi penipuan dan kecurangan dalam pemilu tahun 2005, menewaskan 14 warga dan tidak ada seorangpun yang bergerak, sekiranya terjadi di negeri lain maka dunia akan bangkit dan tidak akan tinggal diam. Dan setelah kecurangan pada pemilihan majlis Syura membunuh seorang pemuda yang bernama Khaled Said di Alexandria, dan ketika otoritas menggunakan tanduk informasi untuk mencoba membujuk opini publik bahwa yang terbunuh adalah seorang kriminal dan bukan syahid. Maka sempurnalah distorsi pemuda tersebut, sementara dirinya mati setelah kepalanya pecah, dan jiwanya juga terdistorsi pada saat dirinya masih hidup, namun Allah membuka kedok tersebut dan mengekspos tindakan aparat tersebut setelah menyebar skandal pembunuhan di dalam dan di luar negeri, dan hal ini menyebabkan munculnya kritik pedas dari juru bicara Amerika Serikat dan memerintahkan untuk dilakukan penyelidikan kembali. Sungguh aneh bahwa Amerika, yang mengkritik penyiksaan di Negara Mesir, juga merupakan Negara yang melakukan penyiksaan di Afghanistan dan Irak serta di penjara Guantanamo.

Islam adalah yang pertama menentang penyiksaan

Pada tanggal 26 Juni ini, dunia akan merayakan Hari Internasional menentang penyiksaan, sementara Islam adalah agama yang pertama kali melakukan itu ketika Allah melarang melakukan serangan terhadap setiap jiwa muslim, karena hidup merupakan karunia dari Allah dan haram hukumnya melakukan serangan. Allah SWT berfirman:

وَلاَ تَقْتُلُواْ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ

"Janganlah kalian membunuh jiwa yang telah dilarang Allah kecuali dengan hak" (Al-An'am:151).

Bahkan Allah juga menganggap orang yang membunuh satu jiwa seolah-olah telah membunuh jiwa semua umat manusia, dan Islam juga mensyariatkan qishash (hukuman pembalasan) sebagai cara mencegah bagi mereka yang melakukan tindak pembunuhan terhadap jiwa seseorang yang telah dianugrahkan Allah kepadanya untuk hidup. Allah berfirman:

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاْ أُولِيْ الأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Dan dalam hukuman qishash ada kehidupan bagi kalian, wahai orang yang memiliki akal, agar kalian bertaqwa". (Al-Baqarah:179).

Nabi saw bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُعَذِّبُ الَّذِينَ يُعَذِّبُونَ النَّاسَ فِي الدُّنْيَا

"Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang yang menyiksa manusia di dunia". (Muslim)

Nabi juga bersabda:

كل المسلم على المسلم حرام دمه وماله وعرضه

"Setiap Muslim atas muslim, haram darahnya, hartanya dan jiwanya". (Muslim)

Sebagaimana Islam juga melindungi seluruh hak non muslim dengan bentuk yang kongkret. Nabi saw bersabda:

من آذى ذميًّا فأنا حجيجه يوم القيامة

"Barangsiapa yang menyiksa seorang dzimmi maka aku akan menjadi lawannya dihari kiamat".

Islam dan kebebasan berpendapat

Meskipun Amerika Serikat berusaha melakukan percobaan memecah belah dalam bentuk diskriminasi rasial di tahun enam puluhan; namun kulit hitam mampu memperoleh hak-hak mereka, bahkan berhasil mencapai tampuk kepresidenan dari kulit hitam untuk pertama dalam sejarah Amerika; karena ada mekanisme untuk akses pada kebenaran, yakni, pemilu, sebagaimana ada kebebasan memilih tanpa ada penipuan atau pemalsuan.

Jika kebebasan di Barat mampu memecah semua ikatan dan kekangan, maka kebebasan dalam Islam berarti kebebasan berkomitmen pada syariat dan yang berhubungan dengan akal sehat; sehingga wanita dalam masa jahiliyah, bertanya dengan penuh takjub:

أوتزني الحرة

Apakah engkau menzinahi kebebasan?!

Bahwa kebebasan berpolitik tidak lain hanyalah cabang dari pondasi Islam secara umum yaitu kebebasan manusia; bahwa dirinya adalah manusia, dan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Karena itu Nabi saw bersabda kepada sahabatnya:

لا يكن أحدكم إمَّعة؛ يقول أنا مع الناس، إن أحسن الناس أحسنت، وإن أساءوا أسأت

"Janganlah seorang diantara kalian menjadi orang berkarakter plin-plan; dengan berkata: saya sesuai dengan keinginan manusia, jika mereka baik maka baiklah aku dan jika buruklah aku".


Dan Allah telah mengutus para utusannya dan tidak menetapkan syariat sedikitpun kecuali untuk memberikan hidup bebas, dan untuk mengajarkan kepada mereka cara menempuh kehidupan dan kebebasan, dan tidaklah Islam tersebar keberbagai negara untuk memaksimalkan hidup dan kebebasan serta kompromi diantara manusia di dalamnya yang sebelumnya tidak dikenal oleh bangsa-bangsa sebelumnya.

Demikianlah Umar Bin Al Khattab ra yang mengecam dan mencela Amr bin Al-Ash dengan berkata:

متى استعبدتم الناس وقد ولدتهم أمهاتهم أحرارًا

"Kapan kalian memperbudak manusia padahal dilahirkan oleh ibu mereka dalam keadaan merdeka!"?;

Sebagai pembelaan terhadap salah seorang Koptik Mesir yang disakiti oleh anak gubernur Mesir(Amru bin Al-Ash).

Dan untuk bangsa memiliki kebebasan untuk memilih pemimpinnya, dan hak mereka untuk bermusyawarah tentang apa yang mereka inginkan yang berhubungan dengan urusannya, bukan hanya keputusan yang berkuasa secara individu atau tanpa persetujuan opini bangsa, dan bangsa memiliki hak untuk mengawasi pemimpinnya, mengevaluasi atas tindakannya dan tindakan para pembantunya

أطيعوني ما أطعت الله فيكم، فإن عصيت فلا طاعة لي عليكم

"Taatilah aku selama aku mentaati Allah namun jika aku bermaksiat maka tidak ada taat atas kalian kepadaku. "

Deimikianlah ungkapan Abu Bakar Ash-Shidiq dihadapan umat Islam ketika memangku jabatan khilafah, dan karena bangsa memiliki hak mengangkat pemimpinnya maka mereka juga berhak untuk memecat pemimpinnya jika melanggar kewajibannya.

Kami menyerukan kepada bangsa untuk segera menuntut hak-hak mereka seperti yang telah ditetapkan oleh Allah, mengambil kembali dari tangan para perampas, berusaha menjaga dan melindungi diri dari para spionase, dan menyadari bahwa hal tersebut bukanlah pemberian dari manusia sebagai haknya yang telah dirampas darinya atau diberikan oleh mereka pada saat kita meletakkan kaki pada jalur yang benar dalam rangka memainkan peran kita yang telah Alah tetapkan kepada kita dengannya. Allah SWT berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

"Kalian adalah umat terbaik yang pernah dibangkitkan untuk manusia mengajak pada yang baik dan mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah…" (Ali Imran: 110).

Allah berada dibalik tujuan ini semua.(.)


You Might Also Like

0 komentar: