Berita
Dewan Syari'ah PKS: Ajang Miss World Merendahkan Martabat Perempuan
Jakarta - Pelaksanaan ajang Miss World yang di rencanakan pada
bulan September 2013, di Bali, banyak menuai kontroversi di kalangan
masyarakat Indonesia. Belakangan MUI mengeluarkan pernyataan menolak
secara tegas pelaksanaan Miss World di Indonesia, karena menilai
kegiatan tersebut merendahkan dan melecehkan budaya bangsa seperti
mempertontonkan aurat perempuan.
Surahman Hidayat, Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, anggota Komisi X DPR RI
sekaligus Ketua BKSAP (Badan Kerja Sama Antar Parlemen) berpendapat
serupa. "Miss World bernuansa merendahkan martabat perempuan. Saya pikir
banyak kegiatan yang lebih sesuai dengan budaya Indonesia dan juga
sesuai dengan ajaran agama untuk menggali dan meningkatkan potensi
wanita Indonesia. Tidak hanya Miss World," ujarnya dalam siaran pers
yang diterima merdeka.com, Senin (26/8).
Surahman menambahkan, kegiatan Miss World tidak sejalan dengan
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, dan nilai-nilai ajaran agama.
Terlalu sederhana kalau ada yang berpandangan bahwa Miss World
diasumsikan mampu meningkatkan potensi pariwisata dan budaya Indonesia.
"Karena pada kenyataannya di beberapa negara yang pernah melaksanakan
Miss World tidak terbukti mampu meningkatkan potensi pariwisata,"
imbuhnya.
Surahman berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata Dan
Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, bekerja sama
dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan agar lebih proaktif dan
kreatif dalam menggali dan mengembangkan khasanah budaya dan pariwisata
di Indonesia, yang sangat kaya, beragam dan memiliki kekhasan.
"Seraya menghadirkan program-program peningkatan dan pemberdayaan
potensi perempuan Indonesia, untuk kemudian dipromosikan ke dunia
Internasional, tanpa harus ikut-ikutan mengadopsi budaya dari luar, yang
belum tentu sesuai dengan budaya dan agama di Indonesia," tutup
Surahman. [bal/merdeka.com/pks.or.id]
0 komentar: