Goresan Pena
MEMANEN BUAH NAFAS KITA
Tahun adalah pohon,
bulan adalah cabangnya, hari rantingnya, menit daunnya, dan hembusan nafas
adalah buahnya. Siapa yang hembusan nafasnya dalam kepatuhan, buahnya akan
istimewa, namun jika hembusan nafasnya dalam kemaksiatan, buahnya pahit, masa
panen itu terjadi pada hari pembalasan. Ketika masa panen, akan dimengerti mana
buah yang pahit dan yang manis. ( Ibnul Qayyim).
Diantara keterkaguman
atas aneka ragam bentuk dan warna tumbuhan adalah bagian yang bernama buah.
Betapa tidak, diantara berbagai buah yang akrab dengan keseharian kita saat
berada dipohon. pada masa kematangan sangat menggugah selera dengan aneka
warna, ada yang hijau, jingga, kuning, merah, merah hati dan sebagainya.
Warna yang menggugah selera itu tidak seketika dapat hadir
dalam jangka waktu singkat sejak menanam benihnya. Namun, harus melalui
teriknya siang dan dinginnya malam bahkan melewati berbagai musim.
Buah yang ranum dalam pandangan mata kadang tak semanis
ketika lidah mengecapnya. Tak sedikit kita mendapati buah yang nampak menggugah
rasa namun ketika digigit didalamnya terdapat ulat dan membusuk.
Begitulah dalam kehidupan, kita melalui banyak jumlah hari
dan musim dalam menapaki setiap amal dengan karya dan kerja. Orang lain tak
sedikit melihatnya dengan decak kagum dan lautan pujian.
Dalam setiap karya besar dan kesuksesan kita, tidak semuanya
berbuah manis. Kemanisan karya tersebut keabadian rasanya akan diberikan dihari
kemudian. Kadang kita tertipu dengan kemanisan karya yang kita raih dengan
jalan tidak baik dan cara yang licik namun luput dari pandangan mata manusia,
atau dalam amal-amal yang luar biasa itu hanya berlandaskan pada ingin dipuji
dan sekedar menggapai popularitas dimata manusia.
Hembusan nafas tiap detiknya akan sangat membentuk buah amal
dan balasannya, jangan sekali-kali menghembuskan polusi dan udara tercemar yang akan merugikan baik secara personal bahkan
khalayak lainnya.
Selamat menikmati hirupan udara sejuk dan manisnya buah karya
dan kerja.
Jafana Garden
24 Agustus 2013
0 komentar: