Kabar NTB
Mataram (Global FM Lombok)-
Untuk terus mengetahui jumlah penyalahgunaan narkoba yang terjadi masyarakat kota Mataram baik di instansi swasta atau negeri, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram terus melakukan inspeksi mendadak (sidak) tes urin. Sampai saat ini BNN Kota Mataram menemukan sejumlah pegawai positif menggunakan narkoba baik di swasta maupun negeri. Jumlahnya diklaim kurang dari 10 orang pegawai. Pihak yang ditemukan sebagai pengguna narkoba akan diserahkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing.
Kepala BNN Kota Mataram H. Abdul Latif Nadjib kepada Global FM Lombok Selasa (03/12) mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak BNN menggunakan empat parameter, artinya bukan hanya para pengguna satu jenis narkoba yang digunakan namun empat parameter yaitu sabu, ganja, ekstasi, dan benzoil. Pihak BNN akan mengkomunikasikan kepada penegak hukum untuk memeriksa orang-orang yang terindikasi tersebut apakah dia bagian dari jaringan, korban, atau dia merupakan pemakai murni.
Kegiatan yang dilakukan oleh BNN untuk pemetaan penyalahgunaan yang terjadi. Mengenai pemeriksaan yang dilakukan ke instansi tersbut ada pemberitahunan terlebih dahulu kepada pimpinan. Namun untuk kedepan BNN akan terus turun kelapangan tanpa melakukan pemberitahuan terlebih dahulu.
Latif mengatakan, pembentukan kader penyuluh dari setiap masyarakat sangat membantu BNN untuk mengungkap penyalahgunaan yang terjadi. Ia menilai banyaknya kasus narkoba yang terungkap karena keaktifan masyarakant untuk mencari informasi.
Ia mengharapkan kepada semua masyarakat tidak hanya membantu untuk mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba, namun diharapkan juga agar masyarakat membantu BNN untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dimasyarakat. Jika semua tokoh masyarakat yang ada di kota Mataram mempunyai komitmen yang sama maka penyalahgunaan narkoba bisa di minimalisir.
Ia mengatakan, jika dari sidak yang dilakukan terdapat pengguna narkoba maka akan direhab, sementara jika terdapat kasus jaringan narkoba maka akan diproses hukum. Namun masalah rehabilitasi yang akan dilakukan kepada para pengguna juga harus terus diselidiki untuk mengungkap kasus jaringan yang ada.(azm)-
Sejumlah Pegawai Positif Gunakan Narkoba

Untuk terus mengetahui jumlah penyalahgunaan narkoba yang terjadi masyarakat kota Mataram baik di instansi swasta atau negeri, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram terus melakukan inspeksi mendadak (sidak) tes urin. Sampai saat ini BNN Kota Mataram menemukan sejumlah pegawai positif menggunakan narkoba baik di swasta maupun negeri. Jumlahnya diklaim kurang dari 10 orang pegawai. Pihak yang ditemukan sebagai pengguna narkoba akan diserahkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing.
Kepala BNN Kota Mataram H. Abdul Latif Nadjib kepada Global FM Lombok Selasa (03/12) mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak BNN menggunakan empat parameter, artinya bukan hanya para pengguna satu jenis narkoba yang digunakan namun empat parameter yaitu sabu, ganja, ekstasi, dan benzoil. Pihak BNN akan mengkomunikasikan kepada penegak hukum untuk memeriksa orang-orang yang terindikasi tersebut apakah dia bagian dari jaringan, korban, atau dia merupakan pemakai murni.
Kegiatan yang dilakukan oleh BNN untuk pemetaan penyalahgunaan yang terjadi. Mengenai pemeriksaan yang dilakukan ke instansi tersbut ada pemberitahunan terlebih dahulu kepada pimpinan. Namun untuk kedepan BNN akan terus turun kelapangan tanpa melakukan pemberitahuan terlebih dahulu.
Latif mengatakan, pembentukan kader penyuluh dari setiap masyarakat sangat membantu BNN untuk mengungkap penyalahgunaan yang terjadi. Ia menilai banyaknya kasus narkoba yang terungkap karena keaktifan masyarakant untuk mencari informasi.
Ia mengharapkan kepada semua masyarakat tidak hanya membantu untuk mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba, namun diharapkan juga agar masyarakat membantu BNN untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dimasyarakat. Jika semua tokoh masyarakat yang ada di kota Mataram mempunyai komitmen yang sama maka penyalahgunaan narkoba bisa di minimalisir.
Ia mengatakan, jika dari sidak yang dilakukan terdapat pengguna narkoba maka akan direhab, sementara jika terdapat kasus jaringan narkoba maka akan diproses hukum. Namun masalah rehabilitasi yang akan dilakukan kepada para pengguna juga harus terus diselidiki untuk mengungkap kasus jaringan yang ada.(azm)-
Jakarta, Aktual.com — Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso menyebutkan, ketiga terperiksa kasus pesta narkoba yang digerebek di apartemen di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, positif menggunakan narkoba.
BalasHapus“Hasil tes urin, semua positif,” kata Kabareskrim di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/8).
Tiga Pelaku yang Ditangkap di Mega Kuningan Positif Gunakan Narkoba