Berita
Jakarta -
Mantan Presiden BEM Universitas Trisakti Andre Rosiade terus
membela capres Prabowo Subianto. Menurutnya, upaya Jusuf Kalla (JK)
mengungkit dugaan pelanggaran HAM di masa lalu saat debat capres Senin
(9/6) adalah seperti kaset rusak yang diulang-ulang.
"Semua sudah jelas, Pak Prabowo tak terlibat dalam kasus-kasus yang coba dituduhkan itu. Mari kita lihat hasil keputusan Pengadilan Militer, bukan lagi isu-isu basi yang diulang kembali. Pengadilan Militer telah membuktikan, Prabowo tak terlibat," kata Andre Rosiade dalam siaran pers, Rabu (11/6/2014).
Andre heran kenapa kasus ini baru dimunculkan sekarang. Mengapa saat Prabowo menjadi cawapres Megawati 2009, masalah ini tidak diungkap, dan seperti tidak ada masalah. Ini dinilai seperti ketakutan pihak lawan (Jokowi-JK) terhadap elektabilitas (tingkat keterpilihan) Prabowo yang terus naik.
"Elektabilitas Pak Prabowo terus naik dan telah mengungguli lawannya. Kasus pelanggaran HAM hanya isu yang dipaksakan, untuk mencoba menghalangi tingkat keterpilihan yang membahayakan Jokowi," kata Andre yang juga aktivis 98 dan era reformasi ini.
Satu hal yang paling mendasar, katanya, kenapa kasus Prabowo tak diungkap dan dituntaskan saat Megawati menjadi presiden RI menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). "Begitu juga dengan JK yang pernah menjadi wapres, mengapa malah mengungkit saat debat," katanya lagi.
Andre mengimbau Komnas HAM dan Kontras adil menyikapi kasus ini. Masih banyak kasus HAM yang jelas-jelas, tapi belum terungkap, dan belum masuk pada substansi kasus, meski sudah ke peradilan. "Seperti kasus pembunuhan aktivis Munir yang belum jelas. Sebaiknya ini yang didesak," katanya.
Dia yakin saat Prabowo diberi kesempatan menjadi presiden berdampingan dengan Hatta Rajasa maka dia akan mengungkap semua kasus dengan terang benderang. "Bukan saja soal penculikan aktivis di reformasi, tapi juga kasus-kasus HAM lainnya. Karena, Pak Prabowo adalah pejuang HAM yang gigih," pungkasnya.
Sumber : http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/11/125735/2605035/1562/eks-bem-trisakti-ungkit-dugaan-kasus-ham-prabowo-jokowi-jk-ketakutan
Eks BEM Trisakti: Ungkit Dugaan Kasus HAM Prabowo, Jokowi-JK Ketakutan
"Semua sudah jelas, Pak Prabowo tak terlibat dalam kasus-kasus yang coba dituduhkan itu. Mari kita lihat hasil keputusan Pengadilan Militer, bukan lagi isu-isu basi yang diulang kembali. Pengadilan Militer telah membuktikan, Prabowo tak terlibat," kata Andre Rosiade dalam siaran pers, Rabu (11/6/2014).
Andre heran kenapa kasus ini baru dimunculkan sekarang. Mengapa saat Prabowo menjadi cawapres Megawati 2009, masalah ini tidak diungkap, dan seperti tidak ada masalah. Ini dinilai seperti ketakutan pihak lawan (Jokowi-JK) terhadap elektabilitas (tingkat keterpilihan) Prabowo yang terus naik.
"Elektabilitas Pak Prabowo terus naik dan telah mengungguli lawannya. Kasus pelanggaran HAM hanya isu yang dipaksakan, untuk mencoba menghalangi tingkat keterpilihan yang membahayakan Jokowi," kata Andre yang juga aktivis 98 dan era reformasi ini.
Satu hal yang paling mendasar, katanya, kenapa kasus Prabowo tak diungkap dan dituntaskan saat Megawati menjadi presiden RI menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). "Begitu juga dengan JK yang pernah menjadi wapres, mengapa malah mengungkit saat debat," katanya lagi.
Andre mengimbau Komnas HAM dan Kontras adil menyikapi kasus ini. Masih banyak kasus HAM yang jelas-jelas, tapi belum terungkap, dan belum masuk pada substansi kasus, meski sudah ke peradilan. "Seperti kasus pembunuhan aktivis Munir yang belum jelas. Sebaiknya ini yang didesak," katanya.
Dia yakin saat Prabowo diberi kesempatan menjadi presiden berdampingan dengan Hatta Rajasa maka dia akan mengungkap semua kasus dengan terang benderang. "Bukan saja soal penculikan aktivis di reformasi, tapi juga kasus-kasus HAM lainnya. Karena, Pak Prabowo adalah pejuang HAM yang gigih," pungkasnya.
Sumber : http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/11/125735/2605035/1562/eks-bem-trisakti-ungkit-dugaan-kasus-ham-prabowo-jokowi-jk-ketakutan
0 komentar: