Berita
Demikian analisis sederhana yang ditulis Tarli Nugrooho di laman facebooknya sebelum berlangsungnya voting pemilihan Pimpinan MPR.
Dan akhirnya, Koalisi Merah Putih berhasil memenangkan pertarungan pemilihan Pimpinan MPR yang berlangsung sangat alot. Padahal, kubu PDIP cs sempat merasa di atas angin karena berhasil menggaet PPP dan mengusung perwakilan DPD sebagai calon Ketua MPR.
Sumber :http://www.pkspiyungan.org
Langkah Kecil Tak Terduga yang Tak Diantisipasi PDIP
Dalam sidang-sidang penentuan pimpinan DPR dan MPR tahun 1999, saya menikmati interupsi-interupsi yang dilakukan oleh Ferry Mursydan Baldan. Dia adalah salah satu orang yang bisa mengunci PDI-P sehingga tak bisa leluasa bermanuver. Pernyataan-pernyataannya cantik. Meski partai banteng menang Pemilu, namun karena tak cerdik menyusun strategi, dalam sidang akhirnya banyak mati kutu.
Nah, interupsi Benny K. Harman yang meminta calon ketua MPR untuk menyampaikan pidato pendek tadi (sebelum berlangsungnya voting), sepertinya tak diantisipasi PDI-P. Makanya Aria Bima (PDIP) langsung reaktif.
Munculnya nama Zulkifli Hasan (Calon Ketua MPR dari kubu KMP) sendiri sebelumnya merupakan kejutan. Secara figur, dia bisa membuat perbedaan. Dan terbukti, Zulkifli berpidato lebih baik daripada Osman Sapta. Hal-hal kecil kadang bisa membuat perbedaan.
Mari kita simak, mana lebih mujarab, Osman atau Zulkifli.
Demikian analisis sederhana yang ditulis Tarli Nugrooho di laman facebooknya sebelum berlangsungnya voting pemilihan Pimpinan MPR.
Dan akhirnya, Koalisi Merah Putih berhasil memenangkan pertarungan pemilihan Pimpinan MPR yang berlangsung sangat alot. Padahal, kubu PDIP cs sempat merasa di atas angin karena berhasil menggaet PPP dan mengusung perwakilan DPD sebagai calon Ketua MPR.
Sumber :http://www.pkspiyungan.org
0 komentar: