Pena Iwan
Keluarlah dari Sangkarmu
Disadari atau tidak kadang diri kita membuat kotak atau sangkar yang membatasi diri. Jika sangkar itu adalah pengaman dari efek negatif dan pertahanan diri bisa dipahami dan dimaklumi karena setiap orang perlu batas-batas imunitas gerak dan pergaulan. Namun, jika batas itu menjadikan diri ekslusif dengan sekeliling dan dunia luar ini yag perlu dikhawatirkan.
Sangkar eksklusifitas ini hanya akan membuat kita berputar disitu-situ saja. Berteman dengan yang itu saja, jalan-jalan cuma ditempat itu saja, nongkrong sama anggota komunitas itu saja, ujung-ujungnya hanya menganggap dunia cuma segitu aja baik dari kacamata wawasan, pergaulan dan pergolakan/dinamika jiwa.
Ini mengingatkan saya pada 5 sahabat dalam film 5cm, suatu waktu mereka menemukan titik sadar bahwa teman mereka cuma berlima itu saja dan mengisi waktu dengan yang itu juga. Mereka tak pernah membayangkan jika sendiri tanpa yang lain karena merasa temannya cuma berlima saja, akhirnya mereka mengambil jeda beberapa bulan tidak bertemu untuk mencari ruang baru kehidupan dan meraih mimpi diluar sangkar eksklusifitas pergaulan berlima. Dan berhasil.
Kerabat mari keluar dari sangkar eksklusifitas yang menjebak dan mengkerdilkan, dunia masih luas dari pada jangkauan pandangan mata saja, mozaik indah diluar sana masih banyak untuk diketahui agar jiwa ini tertunduk dan kian dekat pada-Nya.
Nb : foto bersama Bang Agus kepala desa Nata Kecamatan Palibelo dalam sebuah acara silaturahim dan Reuni.
0 komentar: