Goresan Pena
Percayalah Perkerjaan Kita Penting
Setiap kita tentu merasa penting memiliki pekerjaan, karena
itu adalah pembeda antara pengangguran atau punya sekedar kata penjawab
pertanyaan “Kerja dimana mas ? “, berstatus atau tanpa status, dipandang
masyarakat atau Cuma dilirik sebelah mata. Serasa ada nikmat tertentu ketika
telah memiliki pekerjaan terlepas apakah pekerjaan itu memberikan penghasilan
yang mencukup atau tidak, itu adalah permasalahan nomor sekian.
Faktor selanjutnya, walau itu bukan menjadi factor pertama
dari kebutuhan kita ,namun ia menjadi hal yang utama yaitu Tingkat keyakinan
kita terhadap pentingnya pekerjaan yang kita lakui. Jangan sampai pekerjaan
hanya sebagai pengugur kewajiban agar tak berlabel pengangguran atau dianggap
sebagai beban masyarakat semata. Level selanjutnya adalah meyakini pekerjaan
kita itu PENTING.
Mungkin sedikit banyak kita mendengar tentang para guru
honorer di wilayah perbatasan atau dipedalaman. Mereka melakukan tugasnya
kadang dengan fasilitas yang jauh dari kata rata-rata kebutuhan minimal yang
harus disiapkan dan dimiliki oleh seorang guru untuk mengajar, Jarak tempat
tinggal dengan sekolah berkilometer dengan transportasi mengandalkan kekuatan
langkah kakinya semata, bangunan sekolah yang kadang langsung menatap langit
dengan matahari yang terik dan rintik hujan, Gaji untuk menyambung hidup yang
jauh dari kata cukup untuk sekedar kebutuhan makanan pokok tiga kali sehari
itupun jadwal cairnya tak menentu bahkan sering dirapel berbulan-bulan
terkadang juga disunat oleh oknum jahat. Tapi mereka tetap semangat melebihi
mereka yang dikota, tetap disiplin mengalahkan mereka yang berlimpah fasilitas.
Atau kita juga pernah melihat para pasukan kuning (para
penyapu jalan) yang bekerja jauh sebelum kita bangun, menembus gelapnya dini
hari menyapu jalan-jalan, melawan dingin memberi pemandangan bersih bagi siapa
saja yang akan melewati jalan dipagi nanti, meninggalkan keluarga tercinta saat
mereka masih tertidur demi pekerjaannya. Pekerjaan ini jauh dari sebuah kata
bernama prestise (gengsi) bagi pribadi para pekerja ini, tapi betapa ia menjadi
sebuah prestise bagi pejabat atau daerah sebagai pertaruhan predikat kebersihan
bernama ADIPURA.
Kenapa bisa ? karena mereka merasa bahwa pekerjaan mereka
penting. Itulah yang melahirkan semangat mengerjakannya, Spirit penjaga
ketekunannya, motivasi yang mengalahkan keterbatasannya, pecut pemicu energi
dedikasi sepanjang hari. Hingga akhirnya mereka ahli dibidang tersebut.
Bagaimana cara menyakini bahwa pekerjaan kita penting ?
Minimal dengan mengukurnya dalam dua aspek berikut :
- Pekerjaan kita memiliki sumbangsih kemanfaatan pada orang banyak
Jangan sekali-kali mengukur
pentingnya pekerjaan dengan sudut pandang prestise ( gengsi) dimata masyarakat
karena kita akan menemukan sesuatu ukuran tanpa batas. Kenapa? Karena
masyarakat memiliki prespektif prestise yang tak beragam dan takaran ukur yang
berbeda. Malah kita akan menemukan kelelahan yang tak berujung mengejar
prestise (gengsi) yang selalu terus berubah bertambah setiap waktu.
Yakinlah saat pekerjaan kita
menghadirkan kemanfaatan, menelurkan solusi permasalahan, membagi ruang senyum
dan kegembiraan pada banyak orang itu adalah sumbangsih yang memperkaya sisi
bathin dan menyejukan ruang jiwa juga menarik lebih banyak lagi
kebaikan-kebaikan yang datang pada diri kita saat ini atau masa depan karena
investasi kebaikan tak mengenal ruang, waktu dan nominal.
- Pekerjaan kita sesuai dengan minat dan bakat
Jika pekerjaan yang kita lakukan
sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, maka dalam bekerja kita akan
menikmatinya walau dimata masyarakat pekerjaan itu tidak prestisius
(bergengsi). Karena ia bakat dan minat maka ibarat sesuatu ekpresi dan
aktualisasi yang hadir langsung dari dalam diri secara alamiah dan menghadirkan
ruang kebahagiaan dalam menjalaninya.
Sangat berbeda ketika pekerjaan
adalah hal yang tak diminati, tak jarang ia hanya menjadi beban dan bekerja
hanya untuk menuruti tekanan target kerja yang kering akan makna dan kepuasan
jiwa. Lebih parah akan menghadirkan pekerjaan yang ogah-ogahan baik dari segi
kualitas kerja maupun proses bekerjanya.
Saat kita menilai pekerjaan kita penting, maka akan
bersemangat menekuninya, membela untuk menuntaskannya, totalitas menghasilkan
yang terbaik. Seremeh apapun pekerjaan itu, serendah apapun prestise (gengsi)
dimata masyarakat. Kita jauh lebih menikmati setiap lembar-lembar tahapan
pekerjaan, seberat dan rumit apapun karena rasa begitu menikmatinya (sebab
sesuai dengan minat dan bakat), ada kepuasan yang tak ternilai saat keikhlasan
pada-Nya menjadi membalut itu semua. Dekap dan Cintailah pekerjaan kita karena
itu PENTING, tak ada kata terlambat.
Asrama UTS (Universitas Teknologi Sumbawa)
24 08 2017 08:30
IWAN Wahyudi
#MariBerbagiMAKNA
www.iwan-wahyudi.net
0 komentar: