Pena Iwan
" Semua manusia di dunia ini adalah pengembara. Buaian ( al-mahd ) adalah persinggahan pertamanya dan liang lahat ( al-lahd) adalah persinggahan berikutnya. Sedangkan surga dan neraka adalah tanah air otentiknya " ( Imam Ghazali )
Waktu akan membawa kita dengan segala kisahnya, tentang nostalgia masa lalu, dinamika hari ini dan impian hari esok. Sebagian kita hanya menganggapnya sebagi sebuah lintasan cerita yang biasa dan wajar saja, tak perlu diseriusi, tak usah dipikirkan bahkan cuek saja. Siklus lahir dan mati, memulai dan berakhir, datang dan pergi, keberangkatan dan kepulangan adalah sebuah penggal pembuktian bahwa sebenarnya kita seorang pengembara dan sang pengelana.
Ritme kisah sejak lahir hingga nafas terakhir bukan perjalanan jalan ditempat tapi gerak yang dinamis sampai akhir perjalanan dengan rute yang jelas. Yang membedakannya hanya apakah setiap rute kita lalui dengan benar atau selalu keluar dari rambu perjalanan yang telah menghiasi perjalanan. Pesona sekeliling perjalan tentu mengandung daya tarik godaan serta daya pikat penyimpangan.
Hanya mereka yang menyalakan bashirah (mata hati ) sebagai kompas perjalananlah yang dapat mengambil hikmah masa lalu, membaca peta perjalanan hari ini dan menangkap isyarat agar kita mempersiapkan diri dengan bekal cukup menghadapi perjalanan selanjutnya hari esok.
24102017 17:35 Kamar 1A5
#IwanWahyudi
#MariBerbagiMakna
www.iwan-wahyudi.com
www.iwan-wahyudi.net
PENGEMBARA
" Semua manusia di dunia ini adalah pengembara. Buaian ( al-mahd ) adalah persinggahan pertamanya dan liang lahat ( al-lahd) adalah persinggahan berikutnya. Sedangkan surga dan neraka adalah tanah air otentiknya " ( Imam Ghazali )
Waktu akan membawa kita dengan segala kisahnya, tentang nostalgia masa lalu, dinamika hari ini dan impian hari esok. Sebagian kita hanya menganggapnya sebagi sebuah lintasan cerita yang biasa dan wajar saja, tak perlu diseriusi, tak usah dipikirkan bahkan cuek saja. Siklus lahir dan mati, memulai dan berakhir, datang dan pergi, keberangkatan dan kepulangan adalah sebuah penggal pembuktian bahwa sebenarnya kita seorang pengembara dan sang pengelana.
Ritme kisah sejak lahir hingga nafas terakhir bukan perjalanan jalan ditempat tapi gerak yang dinamis sampai akhir perjalanan dengan rute yang jelas. Yang membedakannya hanya apakah setiap rute kita lalui dengan benar atau selalu keluar dari rambu perjalanan yang telah menghiasi perjalanan. Pesona sekeliling perjalan tentu mengandung daya tarik godaan serta daya pikat penyimpangan.
Hanya mereka yang menyalakan bashirah (mata hati ) sebagai kompas perjalananlah yang dapat mengambil hikmah masa lalu, membaca peta perjalanan hari ini dan menangkap isyarat agar kita mempersiapkan diri dengan bekal cukup menghadapi perjalanan selanjutnya hari esok.
24102017 17:35 Kamar 1A5
#IwanWahyudi
#MariBerbagiMakna
www.iwan-wahyudi.com
www.iwan-wahyudi.net
0 komentar: