Pena Iwan

87 [ KAYA ITU BERNAMA RIDHA]

07.31.00 Iwan Wahyudi 0 Comments


"Bagaimana anda mengaku dalam keadaan kekurangan, sementara pada saat yang sama, anda memiliki akal yang andaikata mereka menukarnya dengan emas atau perak sebesar gunung, anda pasti enggan menerimanya. Anda memiliki dua mata, yang sekiranya dibayar dengan permata sebesar gunung uhud, pasti anda tidak rela" (DR. 'Aidh Al-Qarni).

Sebenarnya jika secara jujur menilai kebahagiaan itu bukan terletak pada keberlimpahan harta tapi merasa cukup dengan apa yang ada dalam genggaman. Bukan berarti kita tak boleh memiliki impian menjadi kaya raya, tapi substansi yang diraih dari sebuah kekayaan itu haruslah kebahagiaan lahir dan bathin. Bukan pujian atau decak kagum khalayak bahwa kita orang kaya dan sukses itu tak habis digunakan tujuh keturunan, namun jiwa pemiliknya penuh kegundahan dan hati tak dapat menilai dengan kebeningannya.
" Ridhalah dengan apa yang dibagikan Allah untukmu, niscaya engkau jadi orang yang paling kaya. " (HR. Turmudzi)
Nikmat, walau kecil akan menjadi besar jika disyukuri, diterima dengan rasa puas dan menjaganya dengan amal shalih. Tak sempurna kesenangan dan tak menjadi besar kenikmatan kecuali dengan memutuskan rasa iri dan angan-angan untuk memiliki seperti apa yang dimiliki orang lain. Memupus harapan untuk memiliki apa-apa yang ada ditangan mereka. Inilah yang dinamakan kaya dan mulia.
Melihat kelebihan orang lain harus ditempatkan pada posisi berlomba dalam kebaikan, menjadi lebih baik dari hari ini, mencari rejeki lebih banyak lagi, meningkatkan omset dan keuntungan lebih tinggi lagi sebuah hal yang wajib ada bagi seorang pengusaha dan manusia pada umumnya. Namun, konteks perlombaan itu bukan semata hanya ingin dinilai sebagai pemenang dalam mencapai rangking orang paling kaya, tapi sejauh mana niat awal dan kondisi akhir jiwa seseorang merasa mensyukuri kekayaan tersebut, menggunakan dan menyalurkan harta sesuai haknya, semakin mendekatkan diri pada sang Pemberi Nikmat dan tak merasa lebih tinggi dibandingkan manusia dari karena harta tersebut.
Impian dan cita-cita wajib dimiliki karena merupakan goal hidup setiap orang, namun yang perlu digaris bawahi semua proses dan hasil akhir harus membawa kita menjadi manusia yang bersyukur dan ridha atas segala yang telah ditetapkan-Nya walau ada yang berbeda dengan impian tersebut.
12062020
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#MariBerbagiMakna
@iwanwahyudi
@inspirasiwajahnegeri

You Might Also Like

0 komentar: