Pena Iwan
" Iwan Wahyudi buat buku kedua. Saya baca. Unik. Inspiratif. Seperti khasnya Iwan Wahyudi. Berdakwah tanpa mengajari. Buku ini berisi kumpulan pesan inspiratif. Di status medsosnya. Tidak panjang. Tapi sarat makna dan mencerahkan. Iwan Wahyudi memang unik. Kapan saja bisa menulis. Bahkan saat galau. Tapi tetap renyah. Saya tidak bisa berhenti membacanya. Semalam saja. Untuk tahu perasaannya. Selama setahun " ( Mesa Muslih, Jurnalis )
Bang @mesamuslih , entah kapan saya mulai berkenalan dengannya. Yang jelas saat saya dikampus. Saya kuliah, ia sudah tak lagi menjadi "Demonstran" dalam memperjuangkan idealismenya, namun telah memilih ruang jurnalis sebagai perjuangannya. Saat ia ditugaskan di bagian berita kriminal, politik maupun pemerintahan tetap menjadi teman diskusi dan bertukar pikiran maupun bahan beritanya. Hingga hari ini pun demikian, Selasa pekan lalu bahagia rasanya bisa ngobrol hangat dengannya.
Akhirnya kini kami bukan lagi "Demonstran" sebagaimana sama-sama berstatus mahasiswa dulu. Literasi menjadi "peluru" baru perjuangan. Metamorfosis Aksi ke literasi. Ia berprofesi sebagai jurnalis, saya cuma nulis status di Media Sosial aja. Beda tipis-tipislah yang jelas sama menulis.
28072019
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
@iwanwahyudi1
[DARI AKSI KE LITERASI]
" Iwan Wahyudi buat buku kedua. Saya baca. Unik. Inspiratif. Seperti khasnya Iwan Wahyudi. Berdakwah tanpa mengajari. Buku ini berisi kumpulan pesan inspiratif. Di status medsosnya. Tidak panjang. Tapi sarat makna dan mencerahkan. Iwan Wahyudi memang unik. Kapan saja bisa menulis. Bahkan saat galau. Tapi tetap renyah. Saya tidak bisa berhenti membacanya. Semalam saja. Untuk tahu perasaannya. Selama setahun " ( Mesa Muslih, Jurnalis )
Bang @mesamuslih , entah kapan saya mulai berkenalan dengannya. Yang jelas saat saya dikampus. Saya kuliah, ia sudah tak lagi menjadi "Demonstran" dalam memperjuangkan idealismenya, namun telah memilih ruang jurnalis sebagai perjuangannya. Saat ia ditugaskan di bagian berita kriminal, politik maupun pemerintahan tetap menjadi teman diskusi dan bertukar pikiran maupun bahan beritanya. Hingga hari ini pun demikian, Selasa pekan lalu bahagia rasanya bisa ngobrol hangat dengannya.
Akhirnya kini kami bukan lagi "Demonstran" sebagaimana sama-sama berstatus mahasiswa dulu. Literasi menjadi "peluru" baru perjuangan. Metamorfosis Aksi ke literasi. Ia berprofesi sebagai jurnalis, saya cuma nulis status di Media Sosial aja. Beda tipis-tipislah yang jelas sama menulis.
28072019
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
@iwanwahyudi1
0 komentar: