13 [MEREKAYASA SKENARIO HIDUP]
“ Ada scenario kehidupan yang bisa dibuat, ada pula yang
merupakan reaksi dari peristiwa diluar prediksi, tapi yang bisa direkayasa
adalah kebahagiaan apapun cerita nyata dari setiap scenario itu “
Berbicara hidup berarti membentangkan langkah dalam waktu
yang terlintas dari sejak lahir hingga nafas terakhir dimuka bumi.
Peristiwa-peristiwa yang silih berganti, Kisah-kisah yang terjadi dan cerita-cerita
yang terdokumentasi, tentu tidak terjadi begitu saja. Mengalir laksana air.
Tapi tentu ada yang direncanakan sejak awal, bagian dari reaksi atas peristiwa
yang tidak terduga, dan bagaimana menyikapi hasil akhir baik itu sesuai dengan
target atau bahkan meleset sekalipun (gagal).
Ada kisah hidup yang memang sejak awal merupakan impian, dan
kita membuat peta jalan langkah-langkah menggapainya lengkap dengan strategi
alternative jika perencanaan utama gagal. Menyiapkan dengan baik dan sangat
matang saat kapan, dimana dan bagaimana momentum hidup itu akan direalisasikan.
Hal ini tentu sudah detail jauh-jauh waktu dibuat jadwalnya. Ini nyaris dalam
kendali, baik ia akan lancar untuk dilanjutkan, maupun berganti strategi saat
diparuh waktu tidak sesuai dengan target dan impian.
Sumberdaya, manajemen, strategi, timing sudah dengan cermat dihitung,
disediakan, dipergunakan dan tentunya ditargetkan capaian-capaiannya sebagai
konsekuensi penggunaan asset-asset tersebut. Karena mustahil setiap penggunaan
tanpa ada timbal balik dan target. Hal ini yang kita sebut menyiapkan atau
merencanakan momentum. Tidak semua orang bisa melakukannya, hanya mereka yang
merasa waktu itu sangat mulia sehingga tidak boleh terlewat percuma tanpa ada
yang didapatkan, apalagi ada sumberdaya yang dikeluarkan dan dikorbankan.
Dipertengahan jalan tentu akan ada kejadian-kejadian diluar
prediksi awal, perkiraan nalar tak menjangkaunya. Ini adalah sabda alam atau
serpihan-serpihan kejadian yang Allah limpahkan kepada kita sebagai pemicu dan
bonus agar capaian-capaian hidup lebih
cepat terwujud dan peningkatan ketahanan juga kapasitas pribadi bertambah. Kita
biasa menyebutnya dengan memanfaatkan momentum. Momentum yang datang belakangan
diluar radar perencanaan diawal perlu diwaspadai agar tidak larut dalam
jebakannya.
- Manfaatkan momentum itu selama ia menunjang dan berkontribusi terhadap capaian dan target yang ditetapkan diawal.
- Jika ia tidak masuk dalam target awal, namun memiliki nilai tambah yang lain, ambil siapa tau itu adalah bagian dari bekal yang diperlukan kedepan namun belum masuk dalam list daftar kita.
- Bila momentum itu menggiurkan, namun akan menghambat bahkan membuat target perencanaan awal gagal, pastikan anda menolak dan tidak ikut terlibat memanfaatkan momentum itu. Ingat memanfaatkan momentum itu guna memuluskan jalan, menambah bekal bukan untuk mengagalkan tujuan awal.
Baik menyiapkan ataupun
memanfaatkan momentum keduanya akan sama-sama memiliki muara yang satu
diujungnya dengan dua rasa yang berbeda. Sukses atau gagal. Menyikapi dua rasa
berbeda dan memiliki konsekuensi psikologis bagi kita ini hanya dengan satu
sikap, menikmati takdir. Apapun hasil ikhtiar ia tak lepas dari keputusan dan
ketetapan Sang Pencipta.
Tak satupun takdir itu yang salah
pundak memikulnya atau tertukar antara satu dengan lainnya. Semua sudah
dihitung secara cermat dan matang oleh-Nya. Penyikapan kita yang berbeda.
Menikmati takdir baik dengan berlebihan dan menimbulkan kesombongan atas
kesuksesan itu adalah kekalahan sebenarnya. Larut dalam trauma kegagalan dan
penyesalan yang berkepanjangan toh tak akan merubah takdir-Nya. Cuma ada satu
sikap MENIKMATI. Keberhasilan dengan syukur, kegagalan dengan mengevaluasi diri
dan lekas bangkit kembali.
Mari merekayasa scenario hidup
kita dengan baik, menjalaninya dengan percaya diri dan bahagia dengan apapun
hasilnya.
02042019 12.25
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#CatatanLangkah
#InspirasiWajahNegeri#reHATIwan
www.iwan-wahyudi.net
0 komentar: