13 [MEREKAYASA SKENARIO HIDUP]

23.49.00 Iwan Wahyudi 0 Comments




“ Ada scenario kehidupan yang bisa dibuat, ada pula yang merupakan reaksi dari peristiwa diluar prediksi, tapi yang bisa direkayasa adalah kebahagiaan apapun cerita nyata dari setiap scenario itu “

Berbicara hidup berarti membentangkan langkah dalam waktu yang terlintas dari sejak lahir hingga nafas terakhir dimuka bumi. Peristiwa-peristiwa yang silih berganti,  Kisah-kisah yang terjadi dan cerita-cerita yang terdokumentasi, tentu tidak terjadi begitu saja. Mengalir laksana air. Tapi tentu ada yang direncanakan sejak awal, bagian dari reaksi atas peristiwa yang tidak terduga, dan bagaimana menyikapi hasil akhir baik itu sesuai dengan target atau bahkan meleset sekalipun (gagal).

Ada kisah hidup yang memang sejak awal merupakan impian, dan kita membuat peta jalan langkah-langkah menggapainya lengkap dengan strategi alternative jika perencanaan utama gagal. Menyiapkan dengan baik dan sangat matang saat kapan, dimana dan bagaimana momentum hidup itu akan direalisasikan. Hal ini tentu sudah detail jauh-jauh waktu dibuat jadwalnya. Ini nyaris dalam kendali, baik ia akan lancar untuk dilanjutkan, maupun berganti strategi saat diparuh waktu tidak sesuai dengan target dan impian.

Sumberdaya, manajemen, strategi, timing sudah dengan cermat dihitung, disediakan, dipergunakan dan tentunya ditargetkan capaian-capaiannya sebagai konsekuensi penggunaan asset-asset tersebut. Karena mustahil setiap penggunaan tanpa ada timbal balik dan target. Hal ini yang kita sebut menyiapkan atau merencanakan momentum. Tidak semua orang bisa melakukannya, hanya mereka yang merasa waktu itu sangat mulia sehingga tidak boleh terlewat percuma tanpa ada yang didapatkan, apalagi ada sumberdaya yang dikeluarkan dan dikorbankan.

Dipertengahan jalan tentu akan ada kejadian-kejadian diluar prediksi awal, perkiraan nalar tak menjangkaunya. Ini adalah sabda alam atau serpihan-serpihan kejadian yang Allah limpahkan kepada kita sebagai pemicu dan bonus agar  capaian-capaian hidup lebih cepat terwujud dan peningkatan ketahanan juga kapasitas pribadi bertambah. Kita biasa menyebutnya dengan memanfaatkan momentum. Momentum yang datang belakangan diluar radar perencanaan diawal perlu diwaspadai agar tidak larut dalam jebakannya.

  1. Manfaatkan momentum itu selama ia menunjang dan berkontribusi terhadap capaian dan target yang ditetapkan diawal.
  2. Jika ia tidak masuk dalam target awal, namun memiliki nilai tambah yang lain, ambil siapa tau itu adalah bagian dari bekal yang diperlukan kedepan namun belum masuk dalam list daftar kita.
  3. Bila momentum itu menggiurkan, namun akan menghambat bahkan membuat target perencanaan awal gagal, pastikan anda menolak dan tidak ikut terlibat memanfaatkan momentum itu. Ingat memanfaatkan momentum itu guna memuluskan jalan, menambah bekal bukan untuk mengagalkan tujuan awal.
Baik menyiapkan ataupun memanfaatkan momentum keduanya akan sama-sama memiliki muara yang satu diujungnya dengan dua rasa yang berbeda. Sukses atau gagal. Menyikapi dua rasa berbeda dan memiliki konsekuensi psikologis bagi kita ini hanya dengan satu sikap, menikmati takdir. Apapun hasil ikhtiar ia tak lepas dari keputusan dan ketetapan Sang Pencipta.

Tak satupun takdir itu yang salah pundak memikulnya atau tertukar antara satu dengan lainnya. Semua sudah dihitung secara cermat dan matang oleh-Nya. Penyikapan kita yang berbeda. Menikmati takdir baik dengan berlebihan dan menimbulkan kesombongan atas kesuksesan itu adalah kekalahan sebenarnya. Larut dalam trauma kegagalan dan penyesalan yang berkepanjangan toh tak akan merubah takdir-Nya. Cuma ada satu sikap MENIKMATI. Keberhasilan dengan syukur, kegagalan dengan mengevaluasi diri dan lekas bangkit kembali.

Mari merekayasa scenario hidup kita dengan baik, menjalaninya dengan percaya diri dan bahagia dengan apapun hasilnya.

02042019 12.25
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#CatatanLangkah
#InspirasiWajahNegeri#reHATIwan
www.iwan-wahyudi.net

You Might Also Like

0 komentar: