Pena Iwan
16 [MENULIS KEBAIKAN DIHARGAI DIBUMI DAN DILANGIT]
“Hidup kita adalah sejarah dan karya kita yang akan mengabadikannya”. (Helvy Tiana Rosa).
Istimewa sekali dapat belajar langsung menulis kreatif dari dua orang kakak adik yang luar biasa, Bunda Helvy Tiana Rosa dan Bunda Asma Nadia. Walau melalui live Instagram, namun tidak mengurangi isi yang disampaikan. Kesempatan itu datang kemarin sore, Kamis 7 Mei 2020. Saya baru sekali bertemu langsung dengan bunda Asma Nadia dalam sebuah acara kepenulisan di Universitas Mataram. Kalau dengan sang kakak Bunda Helvy Tiana Rosa belum pernah sama sekali. Royal Islamic Strategic Studies Center yang bertempat di Amman Yordania, membuat daftar The World’s 500 Most Influential Muslims (500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia) sejak tahun 2009. Dalam daftar 500 tokoh tersebut kedua orang ini masuk di bidang seni dan budaya. Bunda Helvy masuk daftar sejak tahun 2009 dan Bunda Asma Nadia sejak 2014 hingga sekarang.
Dalam menulis dibutuhkan hal sederhana yaitu jangan takut memulai menulis, apa saja. Dan pastikan tulisan itu selesai, jangan mengedit sambil menulis pasti tak akan selesai tulisan tersebut. Biarkan tuntas kemudian baru memperbaikinya. Menulis juga harus memiliki nafas panjang untuk mempertahankannya. Menulislah minimal satu halaman sehari, jika tidak bisa minimal setengah atau seperempat halaman. Jika tidak, minimal satu paragraf. Karena ide dan sumber tulisan membentang sepanjang waktu dan peristiwa yang dilalui setiap hari. Kata kunci untuk mempertahankan nafas panjang menulis ini ialah istiqomah.
Tulisan itu sebenarnya rekam jejak kita. Tentang apa yang kita rasakan dan alami, mengenai sesuatu yang ingin diungkapkan dan sampaikan, perihal yang ingin kita bagi dan harapkan. Tulisan yang bermanfaat ialah tulisan tentang kebaikan, yang akan menyadarkan pembaca pada kebaikan dan membuat orang melakukan kebaikan-kebaikan. “Jika engkau menulis kebaikan, maka engkau akan dihargai bukan hanya di bumi tapi juga di langit.” (Helvy Tiana Rosa).
Dalam era milenial saat ini sudah tak sulit mendapatkan sarana untuk menulis dan mempublikan tulisan. Media sosial yang begitu marak perlu diramaikan dengan tulisan-tulisan bergizi, bukan hanya sekedar sensasi tapi kering. Bagaimana dengan akun media sosial kita?, mari kita ramaikan bersama gaeys.
08052020
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#EnergiRamadhan
#MariBerbagiMakna
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi1
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#EnergiRamadhan
#MariBerbagiMakna
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi1
0 komentar: