Berita
100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK, Ekonomi Rakyat kian Memburuk
100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK, Ekonomi Rakyat kian Memburuk. Foto JPNN.com
JAKARTA - 100 hari
pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla belum menunjukkan
perubahan yang signifikan. Kondisi kehidupan ekonomi dan sosial politik
rakyat malah dirasa makin memburuk.
Pengamat Asosiasi Ekonomi Politik
Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng menyatakan, kondisi tersebut terjadi
lantaran ketidakpastian kebijakan ekonomi yang menyebabkan harga
kebutuhan pokok (sembako) bergejolak tidak terkendali.
Menurutnya, sejak awak penyusunan
kabinet kerja sudah sangat terasa adanya praktik bagi-bagi jabatan.
Mulai dari pengangkatan Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM
Sudirman Said serta jajaran direksi perusahaan pelat merah Pertamina dan
tim Reformasi Tata kelola Migas.
"Ada satu kata kunci dalam permasalahan
Pemerintahan saat ini, yaitu pembajakan harta kekayaan negara dan
rakyat. Dapat disimpulkan ini merupakan pergantian mafia lama diganti
dengan mafia baru," kata Daeng di Jakarta, Rabu (28/1).
Seperti yang terjadi dalam sektor migas.
Kata Daeng, saat ini sektor tersebut dipegang oleh kelompok tertentu.
Mulai dari reformasi di jajaran direksi Pertamina hingga penunjukan Vice
President Integrated Supply Chain (ISC) Daniel Purba.
"Lalu kemarin ISC dikabarkan telah deal
dengan sonangol dengan skema B to B untuk import minyak mentah, artinya
tidak discount all market price, Intinya sih sama saja kita impor, tapi
pengimpornya yang berbeda, begitu juga tender crude oil yang kemaron
dilaksanakan jauh dari transparansi yang selama ini di gemborkan, ada
kebohongan publik disini " jelasnya. (ysa/rmo/jpnn)
0 komentar: