Kabar NTB
Akibat membengkaknya kuota Bina Lingkungan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2013, ratusan siswa kelas VII SMPN 6 Mataram terpaksa belajar lesehan. Tidak hanya belajar lesehan, sekolah pun terpaksa menyulap ruangan laboratorium IPS dan Matematika menjadi ruang belajar.
Kondisi ini sudah dialami siswa sejak hari pertama masuk sekolah. Hingga Senin (22/7) ini, sebanyak empat kelas yaitu kelas VII H, VII I, VII J dan kelas VII F terpaksa belajar lesehan karena tidak ada meja dan kursi belajar. Yoga salah satu siswa kelas VII SMPN 6 Mataram mengeluh dengan kondisi ini. belajar lesehan membuat Yoga mengaku kesulitan saat hendak menulis.
“Sudah satu minggu lebih lesehan. enakan di SD dulu kita duduk pakai kursi,” ungkap Yoga.
Apalagi kondisi ini sudah belangsung selama satu minggu lebih. Tidak hanya Yoga, Marsa salah satu siswa asal Gunung Sari ini merasa capek saat belajar di kelas. Ia dan kebanyakan siswa lainnya ingin segera memiliki meja dan kursi belajar.
Terkait kondisi ini Kepala SMPN 6 Mataram Hj. Baiq Harwini tak menampik bahwa kelas lesehan ini ada, akibat kapasitas kelas yang dimiliki SMPN 6 Mataram terbatas. Kuota SMPN 6 Mataram tahun ini sebanyak 7 kelas atau 196 siswa, tetapi jumlah siswa yang diterimanya tahun ini membengkak menjadi 320 siswa atau 11 kelas.
“Memang nggak ada bangkunya kelas-kelas ini. Sebelumnya kita juga sudah laporkan ke Dinas, kita hanya punya 7 ruang kelas,” terangnya.
Kondisi ini menurut Harwini sangat mengganggu, tidak hanya para siswa tetapi juga guru-guru yang melakukan proses belajar mengajar. Karena belajar lesehan ini, siswa menjadi tidak nyaman dan proses belajar mengajar menjadi tidak optimal. Pihaknya berharap, PPDB tahun depan dapat disesuaikan dengan kondisi real di sekolah. Jangan sampai tidak seimbang antara kapasitas sekolah dengan jumlah siswa yang diterima.
“Orang tua jangan memaksakan anaknya lah, masalahnya lihat kondisi kemampuan anak. Jangan dipaksakan, karena kasihan kalau dipaksa. Bukan masalah kemampuan siswa tetapi juga masalah tempat duduknya, nggak punya ruangan, kan nggak nyaman kalau belajar seperti ini,” terangnya.
Saat ini pihak sekolah telah melaporkan kondisi ini kepada Dinas Dikpora Kota Mataram. Pihaknya juga mengaku bingung harus meminta bantuan meja kursi kemana. Untuk itu sekolah akan mencoba meminta bantuan sumbangan kepada orang tua siswa, untuk pengadaan meja dan kursi siswa. (ris/nia)
Sumber : http://www.globalfmlombok.com/read/2013/07/22/bl-membengkak-siswa-smpn-6-mataram-belajar-lesehan.html
BL Membengkak, Siswa SMPN 6 Mataram Belajar Lesehan
Mataram (Global FM Lombok) –Akibat membengkaknya kuota Bina Lingkungan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2013, ratusan siswa kelas VII SMPN 6 Mataram terpaksa belajar lesehan. Tidak hanya belajar lesehan, sekolah pun terpaksa menyulap ruangan laboratorium IPS dan Matematika menjadi ruang belajar.
Kondisi ini sudah dialami siswa sejak hari pertama masuk sekolah. Hingga Senin (22/7) ini, sebanyak empat kelas yaitu kelas VII H, VII I, VII J dan kelas VII F terpaksa belajar lesehan karena tidak ada meja dan kursi belajar. Yoga salah satu siswa kelas VII SMPN 6 Mataram mengeluh dengan kondisi ini. belajar lesehan membuat Yoga mengaku kesulitan saat hendak menulis.
“Sudah satu minggu lebih lesehan. enakan di SD dulu kita duduk pakai kursi,” ungkap Yoga.
Apalagi kondisi ini sudah belangsung selama satu minggu lebih. Tidak hanya Yoga, Marsa salah satu siswa asal Gunung Sari ini merasa capek saat belajar di kelas. Ia dan kebanyakan siswa lainnya ingin segera memiliki meja dan kursi belajar.
Terkait kondisi ini Kepala SMPN 6 Mataram Hj. Baiq Harwini tak menampik bahwa kelas lesehan ini ada, akibat kapasitas kelas yang dimiliki SMPN 6 Mataram terbatas. Kuota SMPN 6 Mataram tahun ini sebanyak 7 kelas atau 196 siswa, tetapi jumlah siswa yang diterimanya tahun ini membengkak menjadi 320 siswa atau 11 kelas.
“Memang nggak ada bangkunya kelas-kelas ini. Sebelumnya kita juga sudah laporkan ke Dinas, kita hanya punya 7 ruang kelas,” terangnya.
Kondisi ini menurut Harwini sangat mengganggu, tidak hanya para siswa tetapi juga guru-guru yang melakukan proses belajar mengajar. Karena belajar lesehan ini, siswa menjadi tidak nyaman dan proses belajar mengajar menjadi tidak optimal. Pihaknya berharap, PPDB tahun depan dapat disesuaikan dengan kondisi real di sekolah. Jangan sampai tidak seimbang antara kapasitas sekolah dengan jumlah siswa yang diterima.
“Orang tua jangan memaksakan anaknya lah, masalahnya lihat kondisi kemampuan anak. Jangan dipaksakan, karena kasihan kalau dipaksa. Bukan masalah kemampuan siswa tetapi juga masalah tempat duduknya, nggak punya ruangan, kan nggak nyaman kalau belajar seperti ini,” terangnya.
Saat ini pihak sekolah telah melaporkan kondisi ini kepada Dinas Dikpora Kota Mataram. Pihaknya juga mengaku bingung harus meminta bantuan meja kursi kemana. Untuk itu sekolah akan mencoba meminta bantuan sumbangan kepada orang tua siswa, untuk pengadaan meja dan kursi siswa. (ris/nia)
Sumber : http://www.globalfmlombok.com/read/2013/07/22/bl-membengkak-siswa-smpn-6-mataram-belajar-lesehan.html
0 komentar: