Goresan Pena
HAMPARAN AMPUNAN-NYA
“ Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan dimana Allah Ta’ala wajibkan
berpuasa dan aku sunnahkan kaun muslimin menegakkan (shalat malam). Barang
siapa berpuasa dengan iman dan mengharap ke-Ridhaan Allah Ta’ala, maka dosanya
keluar seperti hari ibunya melahirkannya” (HR. Ahmad)
Kita sadar dalam
kanvas putih kehidupan yang diberikan-Nya sejak terlahir di dunia selalu dan
tak habis dari goresan noda. Semakin banyak waktu yang kita lalui dalam
kehidupan dibumi dengan semakin dewasanya usia, kanvas itu juga semakin banyak
lukisan yang terbentuk. Seiring dengan itu semakin banyak pula noda yang
merusak daya pesona lukisan.
Sebagai manusia
tidak ada yang sempurna diantara kita. Selalu ada kesalahan dan dosa yang
diperbuat. Kadang kala keci, disaat lain besar, waktu lain disengaja tak jarang
tanpa sengaja. Manusia terbaik bukan yang bersih tanpa sedikitpun pernah
melakukan kesalahan dan dosa, tapi
mereka yang cepat menyadari dan tak terlarut dalam gelimang dosa dengan
bertaubat memohon ampun dan tidak lagi melakukan perbuatan nista dan kesalahan
diwaktu yang akan datang.
Betapa luas
hamparan dan samudera ampunan-Nya, selama kita tidak melakukan dosa syirik
kepada-Nya. “ Wahai hamba-hambaku !, setiap siang dan malam kalian senantiasa
berbuat salah, namun Aku mengampuni semua dosa. Karena itu, mohonlah ampunan-Ku
agar Aku mengampuni kalian “ (Hadist Qudsi Riwayat Muslim 4674). Dalam
Al-Qur’an Allah juga berfirman “ Dan
bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertaqwa. “ (QS.
Ali Imran : 133).
Subhanallah,
betapa tanpa mengenal waktu Rabb kita membuka pintu ampunan-Nya bagi hamba yang
ingin bertaubat menghapus noda-noda hitam dalam kanvas kehidupan yang terlanjur
tergores. Masih enggankah kita untuk menyadari kesalahan dan dosa yang hanya
menjadi beban ?
Rasulullah SAW
manusia pilihan-Nya dan sudah mendapatkan jaminan ampunan atas segala kesalahan
yang diperbuat masih tetap tanpa mengenal waktu memohon ampunan dalam setiap
kesempatan dan ibadah yang dilakukannya. Dalam sebuah riwayat ditulis
Rasulullah memohon ampun dalam sehari 70 kali diriwayat lain disebutkan 100
kali. “ Sesungguhnya kami benar-benar
menghitung dzikir Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu kali
majelis (pertemuan), beliau mengucap 100 kali (istighfar dalam majelis) : “ Ya
Rabbku, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang” (HR. Abu Dawud 1295).
Masihkan kita
berat mengeja kata taubat dan mengucap memohon ampunan-Nya ?.
Jafana
Garden , 13 Ramadhan 1434 H/ 22 Juli 2013
0 komentar: