Goresan Pena

HAMPARAN AMPUNAN-NYA

11.22.00 Iwan Wahyudi 0 Comments






“ Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan dimana Allah Ta’ala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaun muslimin menegakkan (shalat malam). Barang siapa berpuasa dengan iman dan mengharap ke-Ridhaan Allah Ta’ala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya” (HR. Ahmad)
Kita sadar dalam kanvas putih kehidupan yang diberikan-Nya sejak terlahir di dunia selalu dan tak habis dari goresan noda. Semakin banyak waktu yang kita lalui dalam kehidupan dibumi dengan semakin dewasanya usia, kanvas itu juga semakin banyak lukisan yang terbentuk. Seiring dengan itu semakin banyak pula noda yang merusak daya pesona lukisan.
Sebagai manusia tidak ada yang sempurna diantara kita. Selalu ada kesalahan dan dosa yang diperbuat. Kadang kala keci, disaat lain besar, waktu lain disengaja tak jarang tanpa sengaja. Manusia terbaik bukan yang bersih tanpa sedikitpun pernah melakukan kesalahan dan dosa, tapi  mereka yang cepat menyadari dan tak terlarut dalam gelimang dosa dengan bertaubat memohon ampun dan tidak lagi melakukan perbuatan nista dan kesalahan diwaktu yang akan datang.
Betapa luas hamparan dan samudera ampunan-Nya, selama kita tidak melakukan dosa syirik kepada-Nya.   “ Wahai hamba-hambaku !, setiap siang dan malam kalian senantiasa berbuat salah, namun Aku mengampuni semua dosa. Karena itu, mohonlah ampunan-Ku agar Aku mengampuni kalian “ (Hadist Qudsi Riwayat Muslim 4674). Dalam Al-Qur’an Allah juga berfirman “ Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertaqwa. “ (QS. Ali Imran : 133).
Subhanallah, betapa tanpa mengenal waktu Rabb kita membuka pintu ampunan-Nya bagi hamba yang ingin bertaubat menghapus noda-noda hitam dalam kanvas kehidupan yang terlanjur tergores. Masih enggankah kita untuk menyadari kesalahan dan dosa yang hanya menjadi beban ?
Rasulullah SAW manusia pilihan-Nya dan sudah mendapatkan jaminan ampunan atas segala kesalahan yang diperbuat masih tetap tanpa mengenal waktu memohon ampunan dalam setiap kesempatan dan ibadah yang dilakukannya. Dalam sebuah riwayat ditulis Rasulullah memohon ampun dalam sehari 70 kali diriwayat lain disebutkan 100 kali. “ Sesungguhnya kami benar-benar menghitung dzikir Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu kali majelis (pertemuan), beliau mengucap 100 kali (istighfar dalam majelis) : “ Ya Rabbku, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (HR. Abu Dawud 1295).
Masihkan kita berat mengeja kata taubat dan mengucap memohon ampunan-Nya ?.

Jafana Garden , 13 Ramadhan 1434 H/ 22 Juli 2013

You Might Also Like

0 komentar: