Berita
Sekjend PBB Umumkan Penunjukkan Putera Indonesia Sebagai Komandan MINURSO
NEW YORK, PedomanNEWS –
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon pada
Selasa (27/8) secara resmi umumkan pengangkatan Mayor Jenderal Edy
Mulyono asal Indonesia sebagai Komandan Misi PBB untuk Referendum di
Sahara Barat (MINURSO).
Sebagaimana
informasi yang PedomanNEWS terima melalui email, dalam surat resmi
beregister SG/A/1435 BIO/4517 PKO/368 ini Sekjen Ban mengatakan bahwa
Mayor Jenderal Mulyono di posisi barunya karena pengalaman sebagai
komandan dan staff.
"Mayor
Jenderal Mulyono membawa ke posisi barunya pengalaman militer nasional
dan internasional yang luas, termasuk pengalaman sebagai komandan dan
staf," menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban.
Dalam
pernyataan tersebut pula Sekjend Ban mengucapkan terima kasih kepada
Mayor Jenderal Hafiz asal Bangladesh atas pelayanannya yang luar biasa
serta kontribusinya terhadap MINURSO sejak Juli 2011.
"Sekretaris-Jenderal
sangat berterima kasih kepada Mayor Jenderal Hafiz atas pelayanannya
yang luar biasa dan kontribusinya terhadap MINURSO sejak bulan Juli
2011," menurut pernyataan tersebut.
Sebagai
informasi, Mulyono saat ini menjabat sebagai Asisten Khusus Kepala Staf
Angkatan Darat yang bertugas Operasi Penjaga Perdamaian dan sebelumnya
menjabat sebagai Staf Senior untuk Pusat Pelatihan dan Komandan Pasukan
Pertahanan Penjaga Perdamaian di Indonesia.
Dirinya
bergabung dengan tentara Indonesia pada tahun 1984, memimpin sebuah
kompi infanteri dan sebuah batalyon infanteri sebelum menjadi Associate
Professor di Sekolah Komando dan Staf Umum Angkatan Darat. Mulyono akan
menggantikan Mayor Jenderal Abdul Hafiz asal Bangladesh, yang masa
dinasnya berakhir pada tanggal 23 Juli.
Didirikan
pada tahun 1991, MINURSO bertugas memantau gencatan senjata di Sahara
Barat dan mengorganisir referendum mengenai penentuan nasib sendiri bagi
rakyatnya di wilayah tersebut. PBB telah terlibat dalam upaya mencari
penyelesaian di Sahara Barat sejak tahun 1976, ketika pertempuran pecah
antara Maroko dan Polisario Frente setelah pemerintahan kolonial Spanyol
berakhir di wilayah.
Sumber : http://www.pedomannews.com
0 komentar: