Berita

Sekjend PBB Umumkan Penunjukkan Putera Indonesia Sebagai Komandan MINURSO

13.18.00 Iwan Wahyudi 0 Comments

alt
NEW YORK, PedomanNEWS – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon pada Selasa (27/8) secara resmi umumkan pengangkatan Mayor Jenderal Edy Mulyono asal Indonesia sebagai Komandan Misi PBB untuk Referendum di Sahara Barat (MINURSO). 

Sebagaimana informasi yang PedomanNEWS terima melalui email, dalam surat resmi beregister SG/A/1435 BIO/4517 PKO/368 ini Sekjen Ban mengatakan bahwa Mayor Jenderal Mulyono di posisi barunya karena pengalaman sebagai komandan dan staff.

"Mayor Jenderal Mulyono membawa ke posisi barunya pengalaman militer nasional dan internasional yang luas, termasuk pengalaman sebagai komandan dan staf," menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban. 

Dalam pernyataan tersebut pula Sekjend Ban mengucapkan terima kasih kepada Mayor Jenderal Hafiz asal Bangladesh atas pelayanannya yang luar biasa serta kontribusinya terhadap MINURSO sejak Juli 2011.
"Sekretaris-Jenderal sangat berterima kasih kepada Mayor Jenderal Hafiz atas pelayanannya yang luar biasa dan kontribusinya terhadap MINURSO sejak bulan Juli 2011," menurut pernyataan tersebut. 

Sebagai informasi, Mulyono saat ini menjabat sebagai Asisten Khusus Kepala Staf Angkatan Darat yang bertugas Operasi Penjaga Perdamaian dan sebelumnya menjabat sebagai Staf Senior untuk Pusat Pelatihan dan Komandan Pasukan Pertahanan Penjaga Perdamaian di Indonesia. 

Dirinya bergabung dengan tentara Indonesia pada tahun 1984, memimpin sebuah kompi infanteri dan sebuah batalyon infanteri sebelum menjadi Associate Professor di Sekolah Komando dan Staf Umum Angkatan Darat. Mulyono akan menggantikan Mayor Jenderal Abdul Hafiz asal Bangladesh, yang masa dinasnya berakhir pada tanggal 23 Juli. 

Didirikan pada tahun 1991, MINURSO bertugas memantau gencatan senjata di Sahara Barat dan mengorganisir referendum mengenai penentuan nasib sendiri bagi rakyatnya di wilayah tersebut. PBB telah terlibat dalam upaya mencari penyelesaian di Sahara Barat sejak tahun 1976, ketika pertempuran pecah antara Maroko dan Polisario Frente setelah pemerintahan kolonial Spanyol berakhir di wilayah. 

Sumber : http://www.pedomannews.com

You Might Also Like

0 komentar: