Kabar NTB
Mataram – (Global FM Lombok)
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB melakukan aksi damai didepan kantor PGRI NTB Sabtu (05/10) siang. Aksi damai tersebut digelar sebagai bentuk kekecewaan guru terhadap pemerintah kabupaten kota terkait dengan tunggakan sertifikasi guru di delapan kabupaten kota di NTB. Hingga saat ini sebanyak 15.421 guru belum menerima tunggakan sertifikasi selama satu bulan untuk tahun 2011. Sedangan untuk tahun 2012 sebanyak 18.551 orang guru yang belum terbayar sertifaksi dari pemerintah kabupaten kota.
Saat dikonfirmasi Ketua PGRI NTB Drs.H.M. Ali A Rahim kepada Global FM Lombok Sabtu (05/10) menjelaskan, tunggakan untuk 15 ribu guru lebih pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 35 milyar sedangkan tunggakan untuk 18 ribu guru lebih pada tahun 2012 sebanyak 98 milyar. Menurtnya, hal ini menjadi beban bagi PGRI di NTB. Maka dari itu, PGRI NTB meminta pemerintah kabupaten kota untuk segera merealisasikan hak-hak mereka yang sampai saat ini masih tertunda.
Ia menjelaskan, sejauh ini guru-guru yang ada di NTB telah melaksanakan kewajiban mereka dengan baik. Hal ini terbukti dari peningkatan mutu pendidikan di NTB telah masuk sepuluh besar hasil ujian nasional (UN) dari 33 provinsi diseluruh Indonesia.
“Ya 2011 ini kan masih satu bulan yang belum diberikan untuk 15.421 orang kalau 2012 itu 18.551 orang guru itu artinya bahwa tunggakan untuk tahun 2011 itu diperkirakan mencapai 35 milyar nah ini menjadi beban bagi kami selaku PGRI untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang tertunggak ini. Doa ini dihajatkan untuk mengetuk hati penyelenggara pendidikan dalam hal ini dinas yakni pemerintah kabupaten kota untuk segera merealisasikan apa yang menjadi hak guru” jelasnya.
Ia menambahkan, sejauh ini pemerintah kabupaten kota dinilai tidak professional dalam menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan. Hal ini terlihat dai beberapa guru yang berada di daerah terpencil masih tidak diberikan perhatian penuh oleh pemerintah setempat. Padahal guru-guru tersebut sudah menjalankan tugas mereka dengan semaksimal mungkin.(ali)
PGRI NTB Tuntut Tunggakan Sertifikasi Guru
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB melakukan aksi damai didepan kantor PGRI NTB Sabtu (05/10) siang. Aksi damai tersebut digelar sebagai bentuk kekecewaan guru terhadap pemerintah kabupaten kota terkait dengan tunggakan sertifikasi guru di delapan kabupaten kota di NTB. Hingga saat ini sebanyak 15.421 guru belum menerima tunggakan sertifikasi selama satu bulan untuk tahun 2011. Sedangan untuk tahun 2012 sebanyak 18.551 orang guru yang belum terbayar sertifaksi dari pemerintah kabupaten kota.
Saat dikonfirmasi Ketua PGRI NTB Drs.H.M. Ali A Rahim kepada Global FM Lombok Sabtu (05/10) menjelaskan, tunggakan untuk 15 ribu guru lebih pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 35 milyar sedangkan tunggakan untuk 18 ribu guru lebih pada tahun 2012 sebanyak 98 milyar. Menurtnya, hal ini menjadi beban bagi PGRI di NTB. Maka dari itu, PGRI NTB meminta pemerintah kabupaten kota untuk segera merealisasikan hak-hak mereka yang sampai saat ini masih tertunda.
Ia menjelaskan, sejauh ini guru-guru yang ada di NTB telah melaksanakan kewajiban mereka dengan baik. Hal ini terbukti dari peningkatan mutu pendidikan di NTB telah masuk sepuluh besar hasil ujian nasional (UN) dari 33 provinsi diseluruh Indonesia.
“Ya 2011 ini kan masih satu bulan yang belum diberikan untuk 15.421 orang kalau 2012 itu 18.551 orang guru itu artinya bahwa tunggakan untuk tahun 2011 itu diperkirakan mencapai 35 milyar nah ini menjadi beban bagi kami selaku PGRI untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang tertunggak ini. Doa ini dihajatkan untuk mengetuk hati penyelenggara pendidikan dalam hal ini dinas yakni pemerintah kabupaten kota untuk segera merealisasikan apa yang menjadi hak guru” jelasnya.
Ia menambahkan, sejauh ini pemerintah kabupaten kota dinilai tidak professional dalam menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan. Hal ini terlihat dai beberapa guru yang berada di daerah terpencil masih tidak diberikan perhatian penuh oleh pemerintah setempat. Padahal guru-guru tersebut sudah menjalankan tugas mereka dengan semaksimal mungkin.(ali)
0 komentar: