Berita
Alhamdulillah semalam (Senin, 9/12) kami berkesempatan bersilaturahmi dengan ustadz Luthfi dengan banyak ikhwah di pengadilan tipikor hingga persidangan berakhir.
Sebelum masuk ruang sidang, saat masih di ruang tunggu beliau sempat berbagi cerita dan memberikan kesempatan banyak ikhwah yang hadir untuk melepas kangen dan foto bersama dengan beliau.
Mengawali cerita beliau ditanya, "Ustadz, bagaimana sudah siap dengan segala keputusan Majelis Hakim?" Tanya banyak wartawan.
Beliau jawab, "Sekarang anda saksikan saya ada di sini berarti saya telah siap dengan segala putusan Majelis Hakim."
Setelah itu beliau menerima kotak kecil berwarna coklat dari Dr. Taufik R. Wijaya (BHLN), beliau lanjutkan cerita dengab memberi pertanyaan kepada kami sambil berkaca-kaca matanya,
"Antum tau ini dari siapa??"
Kami semua di ruang tunggu terdiam, tiba-tiba beliau memecah kebekuan dengan kata-kata, sambil menunjukkan kotak kecil itu, ini yg membuat Ana terharu...
(semua terdiam)...
"Ahamdulillah investasi Ana untuk Palestina sudah berjalan. Dan ini (kotak kecil) dari Khalid Misy'al."
Sontak air mata tumpah ruah dalam ruang tunggu.
Beliau lanjut bercerita bahwa 4 hari sebelum ditahan KPK, beliau dari Malaysia dengan beberapa tokoh menggagas pertemuan antara Khalid Misy'al dengan PM Malaysia dalam rangka menggalang dukungan dan bantuan untuk Palestina.
"Dan alhamdulillah pertemuan tadi sudah berjalan dan setelah itu rencananya mesir, tapi saya...
Antum semua yang sekarang harus melanjutkan."
Begitu beliau mengakhiri 'taujih' yang begitu mengingatkan kami akan perjuangan atas tanah Palestina yang telah berlalu generasi demi generasi dakwah memperjuangkannya.
Setelah itu beliau masuk ke ruang sidang, subhanalloh terlihat sabar... tegar... dan seperti biasa senantiasa melempar senyum sambil mendengarkan majelis hakim hingga vonis majelis hakim diputuskan.
Setelah persidangan selesai, sebelum kembali ke 'guntur', beliau sempatkan kembali berkumpul dan menyambut banyak ikhwah di ruang tunggu.
"Akhi, bagaimana kita bisa berharap keadilan kepada yang tidak bisa berbuat adil pada dirinya sendiri...," ujar ustadz Luthfi.
Lalu sambil menunjuk ke atas beliau berkata, "Hanya kepada Alloh kita berharap..."
*by: Al Akh Alan Cibubur
Detik-detik Menggetarkan Bersama Ustadz Luthfi Saat Sidang Vonis
Alhamdulillah semalam (Senin, 9/12) kami berkesempatan bersilaturahmi dengan ustadz Luthfi dengan banyak ikhwah di pengadilan tipikor hingga persidangan berakhir.
Sebelum masuk ruang sidang, saat masih di ruang tunggu beliau sempat berbagi cerita dan memberikan kesempatan banyak ikhwah yang hadir untuk melepas kangen dan foto bersama dengan beliau.
Mengawali cerita beliau ditanya, "Ustadz, bagaimana sudah siap dengan segala keputusan Majelis Hakim?" Tanya banyak wartawan.
Beliau jawab, "Sekarang anda saksikan saya ada di sini berarti saya telah siap dengan segala putusan Majelis Hakim."
Setelah itu beliau menerima kotak kecil berwarna coklat dari Dr. Taufik R. Wijaya (BHLN), beliau lanjutkan cerita dengab memberi pertanyaan kepada kami sambil berkaca-kaca matanya,
"Antum tau ini dari siapa??"
Kami semua di ruang tunggu terdiam, tiba-tiba beliau memecah kebekuan dengan kata-kata, sambil menunjukkan kotak kecil itu, ini yg membuat Ana terharu...
(semua terdiam)...
"Ahamdulillah investasi Ana untuk Palestina sudah berjalan. Dan ini (kotak kecil) dari Khalid Misy'al."
Sontak air mata tumpah ruah dalam ruang tunggu.
Beliau lanjut bercerita bahwa 4 hari sebelum ditahan KPK, beliau dari Malaysia dengan beberapa tokoh menggagas pertemuan antara Khalid Misy'al dengan PM Malaysia dalam rangka menggalang dukungan dan bantuan untuk Palestina.
"Dan alhamdulillah pertemuan tadi sudah berjalan dan setelah itu rencananya mesir, tapi saya...
Antum semua yang sekarang harus melanjutkan."
Begitu beliau mengakhiri 'taujih' yang begitu mengingatkan kami akan perjuangan atas tanah Palestina yang telah berlalu generasi demi generasi dakwah memperjuangkannya.
Setelah itu beliau masuk ke ruang sidang, subhanalloh terlihat sabar... tegar... dan seperti biasa senantiasa melempar senyum sambil mendengarkan majelis hakim hingga vonis majelis hakim diputuskan.
Setelah persidangan selesai, sebelum kembali ke 'guntur', beliau sempatkan kembali berkumpul dan menyambut banyak ikhwah di ruang tunggu.
"Akhi, bagaimana kita bisa berharap keadilan kepada yang tidak bisa berbuat adil pada dirinya sendiri...," ujar ustadz Luthfi.
Lalu sambil menunjuk ke atas beliau berkata, "Hanya kepada Alloh kita berharap..."
*by: Al Akh Alan Cibubur
0 komentar: