Berita

"Menciptakan Kemenangan di Alam Jiwa" | Anis Matta

14.13.00 Iwan Wahyudi 0 Comments


Sebelum sebuah kemenangan benar-benar terjadi di alam nyata, sebenarnya kemenangan itu sudah terjadi di alam jiwa. Kemenangan di alam jiwa itu tampak dari kemantapan hati orang-orang yang akan bertarung. Hal tersebut disampaikan Anis Matta pada acara “Election Update” yang diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), pada Selasa (18/2), di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.

Dalam konteks kemantapan hati itu, menurut Anis, ada tiga poin penting yang harus diingat. Tiga poin ini akan mendatangkan kekuatan dan ketenangan. Dengan demikian, tiga poin ini perlu ditanamkan di dalam diri.

“Pertama, keikhlasan. Kita semua telah mengorbankan umur, harta, tenaga, dan kita masih akan berkorban lebih banyak lagi pada hari-hari yang akan datang. Kita berharap bahwa itu semua diterima oleh Allah. Kita tanamkan keikhlasan di dalam hati. Kita berharap, mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan diterima oleh Allah,” kata Anis.

Setelah poin tentang keikhlasan, Anis menekankan pentingnya pengorbanan. Anis bertutur, “Kita semua hidup dalam kondisi yang sangat sulit, jauh berbeda dari pemilu 2009 lalu. Keadaan kita ini mirip kisah sahabat masa lalu, yang ingin pergi berperang, namun tidak punya sarana untuk pergi berperang. Tapi kita tetap berusaha semaksimal mungkin. Karena kata Allah, tidak akan pernah kita menerima kebaikan, kecuali kita mengorbankan apa yang kita cintai. Maka kita harus mengorbankan apa yang masih mungkin untuk kita korbankan.”

Poin ketiga, lanjut Anis, adalah ma’rifatullah atau mengenal Allah. “Kadang-kadang, ketika kita kerja di lapangan dan menghadapi situasi yang sulit, kita kehilangan persepsi yang benar terhadap Allah. Manusia sering tidak menakar Allah dengan takaran yang sebenarnya. Kita melupakan bahwa semua situasi ini masih dalam kendali Allah,” terangnya.

Presiden PKS itu lalu menyitir hadist qudsi yang menyatakan bahwa Allah sesuai sangkaan hamba-Nya. “Untuk itu, prasangka baik terhadap Allah harus terus dihadirkan. Dalam saat-saat seperti ini, selain kerja keras, kita perlu mengirim lebih banyak doa kepada Allah melebihi hari-hari sebelumnya,”

Anis juga mengingatkan bahwa prasangka baik terhadap Allah merupakan bagian dari akidah. “Cara kita menafsirkan hasil pemilu, itu merupakan bagian dari akidah kita. Dari sekarang kita harus punya tafsir tunggal bahwa apapun hasil pemilu nanti, itu karena memang Allah menginginkan hasil itu!” tegasnya. (DLS/MFS)

You Might Also Like

0 komentar: