Goresan Pena
Selamat datang Bulan Penuh Cinta
“ Ramadhan adalah bulan pembuktian cinta. Ketundukan adalah cinta,
kebajikan adalah cinta, derma adalah cinta, dan menata jiwa lebih dewasa adalah
cinta. Ramadhan, saatnya memberi makna istimewa pada cinta kita. “ (Anis Matta)
Setiap
kita sebagai insan yang normal pasti memiliki rasa cinta dan rindu. Semakin
lama ia terpendam dalam dimensi ruang dan panjangnya rentang waktu maka akan
semakin dalam dan besar rasa untuk bertemu dengan yang dicinta dan dirindu.
Apalagi jika yang dirindu dan dicinta tersebut memiliki banyak keistimewaan
yang tak dimiliki oleh yang lain.
Ramadhan
telah menyapa dengan hangat mengobati Rindu kita setahun yang lalu dalam setiap
do’a yang terpanjat agar diberi usia memasuki kemuliaan didalamnya. Banyangkan
betapa besarnya cinta Sang Rabb pada kita manusia dan makhluk-Nya sehingga
diberikan 30 hari dalam bulan Ramadhan dimana semua detik begitu berharga
dengan pahala amal yang dilipat gandakan dibanding waktu lainnya. Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi bersabda: "Setiap amal yang dilakukan anak adam adalah untuknya, dan satu
kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat.
Allah Ta'ala berfirman, 'Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung
membalasnya. la telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.'
Orangyang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka
puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang
berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi."
Allah
SWT juga menghamparkan pada manusia amalan-amalan istimewa yang tidak ada
dibulan lainnya seperti Shalat Tarawih dan malam Lailatul Qadar yang lebih baik
dari seribu bulan. Malam
di mana pintu-pintu langit dibukakan, do'a dikabulkan, dan segala takdir yang
terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi : "Barangsiapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan
mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
" (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Ramadhan, pada bulan ini kita lihat betul betapa
cintanya kita pada diri kita. Seharian kita berpuasa menahan lapar dan dahaga
yang itu sangat bermanfaat dan memberikan efek sehat pada tubuh kita. Kita
menjauhkan diri dari segala sesuatu yang mencelakan diri baik itu mencelakakan
dengan efek bahaya pada fisik maupun jiwa dan hati yang membuat puasa dan pahala puasa kita
berkurang dan hilang. Semua dilakukan dengan suka rela dan riang gembira.
Bertaburannya cinta pada bulan Ramadhan terlihat
pula dengan begitu mudah, ringan dan
semaraknya rasa peduli dan berbagi cinta pada sesama. Betapa kehangatan dirumah
selalu hadir disaat berbuka dan sahur, dimana pada hari biasa saat makan malam
bersama keluarga adalah hal yang langka akibat padat dan penuhnya rutinitas
kita berkerja. Hampir setiap kantor, instansi, komunitas, masjid dan sebagainya
melakukan buka puasa bersama, selain berbagi rejeki juga berbagi kehangatan
cinta terhadap orang-orang dekat, rekan kerja dan masyarakat sekitar. Dibulan
Ramadhan betapa terasa tangan ini ringan membantu sesama dengan berinfaq, sedekah
dan zakat. Menyisihkan hak-hak saudara kita yang lain yang dititipkan-Nya pada
kita.
Ramadhan,
Bulan Penuh Cinta itu telah menyapa kita dengan hangatnya. Bertaburan kebaikan
yang dapat kita lakukan dan kita raih dalam keutamaannya. Dalam segala harap
dan upaya kita kokohkan rasa cinta dihati sebagai bekal untuk menggoreskan
kehangatan cinta itu dalam 11 bulan perjuangan kita diluar bulan Ramadhan.
Kalibata, 5 Juli 2013/26 Sya’ban
1434 H.
IWAN Wahyudi
0 komentar: