Dunia Islam
Beritapalestina.com - Mengawali gencatan senjata dan ditarik mundurnya seluruh pasukan darat Zionis Israel dari Jalur Gaza, muncul beragam kisah kepahlawanan dari para pejuang Gaza yang selama satu bulan mempertahankan diri dan melakukan perlawanan atas gempuran membabi buta tentara Zionis Israel.
Kisah luar biasa itu salah satunya hadir dari terowongan bawah tanah yang sangat ditakuti oleh Israel. Paska pasukan Israel pulang ke tanah rampasan Palestina yang mereka kuasai, para warga dan pejuang Palestina melakukan berbagai upaya pencarian dan penyelamatan para korban, baik sipil maupun militer Palestina.
Dan apa yang terjadi hari ini, tidak lain adalah bukti betapa kasih sayang Allah SWT kepada para hamba-Nya, para pejuang Palestina di bulan suci Ramadhan, yang terus melakukan upaya luar biasa menghadapi serangan Zionis Israel yang tak berprikemanusiaan.
Kisahnya bermula dari keterlibatan 29 pejuang Palestina dalam aksi serangan di wilayah selatan Jalur Gaza, tepatnya di daerah Guafer sisi timur Qarara. Sejak awal serangan Israel terhadap Jalur Gaza, sebanyak 29 pejuang elit Al-Qassam melakukan serangan balasan melalui terowongan bawah tanah untuk menyerang pasukan Israel secara langsung, jauh dari wilayah warga sipil.
Salah satu pejuang Al-Qassam bercerita, bahwa ketika mereka tak bisa keluar dari terowongan, mereka masing-masing saling mengingatkan bahwa apapun yang terjadi, Allah Yang Maha rahman selalu bersama mereka. Terlebih mereka mengerti harus melewati hari-hari panjang di bawah tanah dan itu di bulan suci Ramadhan.
“Misi kami dalam operasi ini adalah berusaha melakukan serangan terhadap pasukan Israel dengan berbagai cara. Ada bagian pejuang lainnya yang bertugas meneruskan pembuatan terowongan yang akan digunakan para pejuang lainnya. Ada juga yang memiliki misi memantau gerak pasukan musuh dari bawah. Para pejuang sudah berada pada posisi masing-masing sejak sebelum perang darat dimulai,” demikian kisah seorang mujahidin Al-Qassam seperti dituangkan oleh Palestine Times.
Ia menambahkan, bahwa sejak awal perang darat, unit pejuang Al-Qassam melalui terowongan bawah tanah berhasil melakukan serangkaian penyerangan dengan gagah berani. Antara lain, meledakkan tank-tank Israel dan buldoser Israel. Juga melakukan serangan dengan baku tembak langsung berhadapan pasukan Zionis Israel. “Masing-masing pejuang Al Qassam melakukan aksi penyerangan sesuai misi dan kompetensinya, dan sesuai dengan rencana yang diperoleh dari ruang komando operasi militer.
Saat sejumlah serangan terjadi, dan pasukan darat Zionis mulai memasuki wilayah Qarara, terjadilah pemboman lorong-lorong bawah tanah oleh pasukan Israel. Para pejuang Al-Qassam berada di bawah lorong bawah tanah, yang kedalamannya mencapai 25 meter di bawah tanah. Pemboman secara membabibuta dilakukan oleh Israel menyebabkan sejumlah lubang keluar tertutup, namun tidak merusak lorong bawah tanah tempat mereka berada. Di situlah para mujahid Al-Qassam lebih meyakini bahwa hidup dan mati mereka ada dalam Kekuasaan Allah SWT.
Terkurung di kedalaman 25 meter bukanlah hal yang mudah bahkan untuk membayangkannya sekalipun. Terlebih, mereka harus melakukan penantian yang tak diketahui sampai kapan, mengingat peperangan masih terus berkobar luar biasa di atas mereka. Di dalam tanah itu, mereka menghabiskan waktu menunggu dengan saling membaca hafalan Al-Qur’an dan berdo’a memohon ampunan dari segala kesalahan yang mereka lakukan.
Sejak dibomnya sejumlah terowongan, para komand0 lapangan Al-Qassam sudah menganggap bahwa mereka kehilangan 29 orang mujahidin yang ada di bawah tanah. Terlebih mereka kehilangan kontak sama sekali. “Kita tidak lagi tahu apa yang terjadi dengan mereka karena bentrokan begitu luar biasa dengan musuh, dan kami menduga bahwa apa yang mereka memiliki makanan, minuman dan udara tidak cukup untuk lama waktu berhari-hari. Kami menduga bahwa tidak mungkin ada di antara mereka yang bertahan hidup, ” ujar komando lapangan Al-Qassam.
Namun setelah gencatan senjata terjadi, tim penyelamat dan pertahanan sipil berusaha menggali sejumlah lokasi terowongan untuk menyelamatkan para pejuang. Dan yang mengejutkan terjadi.
Para warga dan regu penyelamat bersyukur pada Allah, mereka meneriakkan takbir dan sujud syukur karena ternyata Kebesaran dan Kasih Sayang Allah melebihi apapun. Lengkap 29 mujahidin Al-Qassam yang terkurung di bawah tanah, dapat diselamatkan dalam kondisi baik tanpa kurang sesuatu apapun.
“Allah benar-benar memudahkan kami hidup di bawah tanah. Kami memperoleh sedikit mata air, di mana kami meletakkan sepotong kain dari pakaian kami di atas air itu, lalu kami menghisap air dari kain itu. Kami semua juga berbagi apa yang kami bawa berupa kurma selama hampir satu bulan selama bulan Ramadhan. Setiap kami dalam satu hari memakan separuh kurma, dan kira-kira separuh cangkir kecil air.“
Perlu diketahui, air di daerah itu berada pada kedalaman 90 meter dari permukaan tanah, atau sama dengan kedalaman 65 meter di bawah para Mujahidin yang terkurung.
Komandan lapangan Al-Qassam mengatakan, ” Ini adalah bukti untuk rakyat Palestina dan seluruh dunia, bahwa seandainya seluruh manusia di muka bumi ini tidak peduli dengan kondisi kami, maka Allah selalu beserta kami dan para pejuang yang tidak akan meninggalkan kami dan Allah akan selalu memberi banyak bantuan kepada kami… ”
“Kemenangan hanya datang dari Allah, ” pungkasnya. (MLN)
Allah Maha Besar, 26 Hari Terkurung di Bawah Tanah, 29 Mujahidin Al-Qassam Selamat
Beritapalestina.com - Mengawali gencatan senjata dan ditarik mundurnya seluruh pasukan darat Zionis Israel dari Jalur Gaza, muncul beragam kisah kepahlawanan dari para pejuang Gaza yang selama satu bulan mempertahankan diri dan melakukan perlawanan atas gempuran membabi buta tentara Zionis Israel.
Kisah luar biasa itu salah satunya hadir dari terowongan bawah tanah yang sangat ditakuti oleh Israel. Paska pasukan Israel pulang ke tanah rampasan Palestina yang mereka kuasai, para warga dan pejuang Palestina melakukan berbagai upaya pencarian dan penyelamatan para korban, baik sipil maupun militer Palestina.
Dan apa yang terjadi hari ini, tidak lain adalah bukti betapa kasih sayang Allah SWT kepada para hamba-Nya, para pejuang Palestina di bulan suci Ramadhan, yang terus melakukan upaya luar biasa menghadapi serangan Zionis Israel yang tak berprikemanusiaan.
Kisahnya bermula dari keterlibatan 29 pejuang Palestina dalam aksi serangan di wilayah selatan Jalur Gaza, tepatnya di daerah Guafer sisi timur Qarara. Sejak awal serangan Israel terhadap Jalur Gaza, sebanyak 29 pejuang elit Al-Qassam melakukan serangan balasan melalui terowongan bawah tanah untuk menyerang pasukan Israel secara langsung, jauh dari wilayah warga sipil.
Salah satu pejuang Al-Qassam bercerita, bahwa ketika mereka tak bisa keluar dari terowongan, mereka masing-masing saling mengingatkan bahwa apapun yang terjadi, Allah Yang Maha rahman selalu bersama mereka. Terlebih mereka mengerti harus melewati hari-hari panjang di bawah tanah dan itu di bulan suci Ramadhan.
“Misi kami dalam operasi ini adalah berusaha melakukan serangan terhadap pasukan Israel dengan berbagai cara. Ada bagian pejuang lainnya yang bertugas meneruskan pembuatan terowongan yang akan digunakan para pejuang lainnya. Ada juga yang memiliki misi memantau gerak pasukan musuh dari bawah. Para pejuang sudah berada pada posisi masing-masing sejak sebelum perang darat dimulai,” demikian kisah seorang mujahidin Al-Qassam seperti dituangkan oleh Palestine Times.
Ia menambahkan, bahwa sejak awal perang darat, unit pejuang Al-Qassam melalui terowongan bawah tanah berhasil melakukan serangkaian penyerangan dengan gagah berani. Antara lain, meledakkan tank-tank Israel dan buldoser Israel. Juga melakukan serangan dengan baku tembak langsung berhadapan pasukan Zionis Israel. “Masing-masing pejuang Al Qassam melakukan aksi penyerangan sesuai misi dan kompetensinya, dan sesuai dengan rencana yang diperoleh dari ruang komando operasi militer.
Saat sejumlah serangan terjadi, dan pasukan darat Zionis mulai memasuki wilayah Qarara, terjadilah pemboman lorong-lorong bawah tanah oleh pasukan Israel. Para pejuang Al-Qassam berada di bawah lorong bawah tanah, yang kedalamannya mencapai 25 meter di bawah tanah. Pemboman secara membabibuta dilakukan oleh Israel menyebabkan sejumlah lubang keluar tertutup, namun tidak merusak lorong bawah tanah tempat mereka berada. Di situlah para mujahid Al-Qassam lebih meyakini bahwa hidup dan mati mereka ada dalam Kekuasaan Allah SWT.
Terkurung di kedalaman 25 meter bukanlah hal yang mudah bahkan untuk membayangkannya sekalipun. Terlebih, mereka harus melakukan penantian yang tak diketahui sampai kapan, mengingat peperangan masih terus berkobar luar biasa di atas mereka. Di dalam tanah itu, mereka menghabiskan waktu menunggu dengan saling membaca hafalan Al-Qur’an dan berdo’a memohon ampunan dari segala kesalahan yang mereka lakukan.
Sejak dibomnya sejumlah terowongan, para komand0 lapangan Al-Qassam sudah menganggap bahwa mereka kehilangan 29 orang mujahidin yang ada di bawah tanah. Terlebih mereka kehilangan kontak sama sekali. “Kita tidak lagi tahu apa yang terjadi dengan mereka karena bentrokan begitu luar biasa dengan musuh, dan kami menduga bahwa apa yang mereka memiliki makanan, minuman dan udara tidak cukup untuk lama waktu berhari-hari. Kami menduga bahwa tidak mungkin ada di antara mereka yang bertahan hidup, ” ujar komando lapangan Al-Qassam.
Namun setelah gencatan senjata terjadi, tim penyelamat dan pertahanan sipil berusaha menggali sejumlah lokasi terowongan untuk menyelamatkan para pejuang. Dan yang mengejutkan terjadi.
Para warga dan regu penyelamat bersyukur pada Allah, mereka meneriakkan takbir dan sujud syukur karena ternyata Kebesaran dan Kasih Sayang Allah melebihi apapun. Lengkap 29 mujahidin Al-Qassam yang terkurung di bawah tanah, dapat diselamatkan dalam kondisi baik tanpa kurang sesuatu apapun.
“Allah benar-benar memudahkan kami hidup di bawah tanah. Kami memperoleh sedikit mata air, di mana kami meletakkan sepotong kain dari pakaian kami di atas air itu, lalu kami menghisap air dari kain itu. Kami semua juga berbagi apa yang kami bawa berupa kurma selama hampir satu bulan selama bulan Ramadhan. Setiap kami dalam satu hari memakan separuh kurma, dan kira-kira separuh cangkir kecil air.“
Perlu diketahui, air di daerah itu berada pada kedalaman 90 meter dari permukaan tanah, atau sama dengan kedalaman 65 meter di bawah para Mujahidin yang terkurung.
Komandan lapangan Al-Qassam mengatakan, ” Ini adalah bukti untuk rakyat Palestina dan seluruh dunia, bahwa seandainya seluruh manusia di muka bumi ini tidak peduli dengan kondisi kami, maka Allah selalu beserta kami dan para pejuang yang tidak akan meninggalkan kami dan Allah akan selalu memberi banyak bantuan kepada kami… ”
“Kemenangan hanya datang dari Allah, ” pungkasnya. (MLN)
0 komentar: