Dunia Islam
Sejumlah pengamat ekonomi mengatakan, jumlah tersebut masih perkiraan awal, karena baru dihitung dari sektor pembiayaan perang dan sektor pariwisata. Koresponden Kantor Berita Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, Rabu (6/8/2014) melaporkan, laman berita berbahasa ibrani News One menurunkan laporan beberapa sektor yang mengalami kerugian dan akan lebih jelas dalam satu atau dua hari ke depan.
Sementara pada Selasa kemarin kerugian tertinggi masih dari sektor pembiayaan perang mencapai enam miliar shekel atau sekitar sekitar 21 triliun rupiah.
Kerugian tertinggi kedua berasal dari sektor pariwisata melalui pembatalan visa mencapai 2,2 miliar shekel atau sekitar 7,7 triliun rupiah. Pada kerugian sektor industri yang berhenti melakukan produksi diperkirakan mencapai 445 juta shekel atau sekitar 1,53 triliun rupiah, di mana kerugian terjadi di wilayah selatan yang berjarak 40 km dari Jalur Gaza sebesar 180 juta shekel atau sekitar618,4 miliar rupiah sedangkan di wilayah pusat hingga ke selatan Haifa, kerugian mencapai 220 juta shekel atau sekitar 770 miliar rupiah.
Kerugian itu belum termasuk kerugian infrastruktur yang rusak serta hilangnya nyawa tentara Zionis Israel secara sia-sia ditambah lagi dengan tidak tercapainya tujuan Zionis dalam melakukan serangan terhadap Jalur Gaza. Zionis Israel menarik pasukannya dari Jalur Gaza sesaat setelah terjadinya gencatan senjata pada Selasa (5/8) pagi Waktu Gaza.
Penarikan pasukan Zionis itu disebabkan tidak berhasilnya mereka melakukan invasi darat terhadap Gaza dan hanya bisa masuk di dekat perbatasan. “Tentara Zionis Israel seolah putus asa menghadapi para pejuang yang tidak terlihat, dan bisa tiba-tiba muncul dari tanah serta membantai tentara penjajah tersebut,” kata Koresponden MINA di Gaza
http://aceh.tribunnews.com/2014/08/06/perang-gaza-israel-rugi-315-triliun
Perang Gaza, Israel Rugi 31,5 Triliun
SERAMBINEWS.COM, GAZA - Zionis Israel mengalami kerugian sekitar sembilan miliar shekel atau sekitar 31,5 triliun rupiah selama 30 hari melakukan agresi militer ke Jalur Gaza.Sejumlah pengamat ekonomi mengatakan, jumlah tersebut masih perkiraan awal, karena baru dihitung dari sektor pembiayaan perang dan sektor pariwisata. Koresponden Kantor Berita Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, Rabu (6/8/2014) melaporkan, laman berita berbahasa ibrani News One menurunkan laporan beberapa sektor yang mengalami kerugian dan akan lebih jelas dalam satu atau dua hari ke depan.
Sementara pada Selasa kemarin kerugian tertinggi masih dari sektor pembiayaan perang mencapai enam miliar shekel atau sekitar sekitar 21 triliun rupiah.
Kerugian tertinggi kedua berasal dari sektor pariwisata melalui pembatalan visa mencapai 2,2 miliar shekel atau sekitar 7,7 triliun rupiah. Pada kerugian sektor industri yang berhenti melakukan produksi diperkirakan mencapai 445 juta shekel atau sekitar 1,53 triliun rupiah, di mana kerugian terjadi di wilayah selatan yang berjarak 40 km dari Jalur Gaza sebesar 180 juta shekel atau sekitar618,4 miliar rupiah sedangkan di wilayah pusat hingga ke selatan Haifa, kerugian mencapai 220 juta shekel atau sekitar 770 miliar rupiah.
Kerugian itu belum termasuk kerugian infrastruktur yang rusak serta hilangnya nyawa tentara Zionis Israel secara sia-sia ditambah lagi dengan tidak tercapainya tujuan Zionis dalam melakukan serangan terhadap Jalur Gaza. Zionis Israel menarik pasukannya dari Jalur Gaza sesaat setelah terjadinya gencatan senjata pada Selasa (5/8) pagi Waktu Gaza.
Penarikan pasukan Zionis itu disebabkan tidak berhasilnya mereka melakukan invasi darat terhadap Gaza dan hanya bisa masuk di dekat perbatasan. “Tentara Zionis Israel seolah putus asa menghadapi para pejuang yang tidak terlihat, dan bisa tiba-tiba muncul dari tanah serta membantai tentara penjajah tersebut,” kata Koresponden MINA di Gaza
http://aceh.tribunnews.com/2014/08/06/perang-gaza-israel-rugi-315-triliun
0 komentar: