Pena Iwan
Kebaikan itu laksana air. Ia akan terus mengalir mencari dan memenuhi masuk kedalam ruang-ruang kosong dan melahirkan kesegaran juga kesejukan pada sekitar.
Kebaikan laksana membudidaya tanaman. Sejak merencanakan dan menyiapkan bibit, menabur benih, menanam, memberi pupuk, hingga panen harus utuh, berkesinambungan dan berhubungan satu dengan lainnya.
Mengalirkan Kebaikan Tanpa Jera
Kebaikan itu laksana air. Ia akan terus mengalir mencari dan memenuhi masuk kedalam ruang-ruang kosong dan melahirkan kesegaran juga kesejukan pada sekitar.
Kebaikan laksana membudidaya tanaman. Sejak merencanakan dan menyiapkan bibit, menabur benih, menanam, memberi pupuk, hingga panen harus utuh, berkesinambungan dan berhubungan satu dengan lainnya.
Kebaikan itu
ibarat udara. Tak terlihat namun terasa memenuhi ruang-ruang jiwa,
pikiran dan tingkah laku tanpa henti. Dimanapun dan kapanpun.
Kebaikan itu seperti mentari. Selalu hangat dan disiplin menebar manfaat tanpa mengharap pamrih berbentuk apapun dan tak mengenal jera.
" Amal kebaikan akan melahirkan kebaikan-kebaikan baru, sementara amal keburukan akan melahirkan keburukan-keburukan baru pula " (Ibnu Katsir)
Apa jadinya jika kebaikan mengenal kosakata : lelah, jeda, jera, takluk, berhenti dan punah?
08062017
IWAN Wahyudi
#MariBerbagiMakna
#IWANwahyudi
#DaeIwanWahyudi
www.iwan-wahyudi.com
www.iwan-wahyudi.net
Kebaikan itu seperti mentari. Selalu hangat dan disiplin menebar manfaat tanpa mengharap pamrih berbentuk apapun dan tak mengenal jera.
" Amal kebaikan akan melahirkan kebaikan-kebaikan baru, sementara amal keburukan akan melahirkan keburukan-keburukan baru pula " (Ibnu Katsir)
Apa jadinya jika kebaikan mengenal kosakata : lelah, jeda, jera, takluk, berhenti dan punah?
08062017
IWAN Wahyudi
#MariBerbagiMakna
#IWANwahyudi
#DaeIwanWahyudi
www.iwan-wahyudi.com
www.iwan-wahyudi.net
0 komentar: