Berita

Para Politisi Tanggapi Keputusan Politik NW

06.28.00 Iwan Wahyudi 0 Comments

Mataram (Suara NTB) – Keputusan Nahdlatul Wathan (NW) menetapkan Rektor Universitas Hamzanwadi, Dr.Hj.Siti Rohmi Djalilah untuk maju pada Pilgub NTB 2018 mempengaruhi peta politik di NTB. Setidaknya, Partai Golkar menunda menetapkan pendamping H.Suhaili FT untuk bertarung pada Pilgub mendatang. Sedangkan bakal calon (balon) Gubernur NTB, Dr.Zulkieflimansyah mengapresisasi keputusan yang diambil NW.

Dikonfirmasi Suara NTB, Jumat, 7 Juli 2017 kemarin, Dr. Zul – demikian Dr. H. Zulkieflimansyah biasa disapa– menyampaikan apresiasinya atas keputusan yang sudah dilahirkan NW, Kamis, 6 Juli 2017 lalu. Menurut Dr. Zul, tokoh-tokoh yang telah resmi mendapatkan dukungan dari NW tersebut merupakan tokoh-tokoh dengan reputasi dan kapasitas yang cukup teruji. ‘’Nama-nama yang diumumkan kemarin itu yang punya kapasitas dan layak (untuk didukung),’’ ujar pendiri Universitas Teknologi Sumbawa ini.

Dr. Zul menegaskan, sejauh ini dirinya masih terus memaksimalkan proses komunikasi untuk mendorong tercapainya kesepakatan awal, yaitu menduetkan dirinya dengan Rohmi di Pilkada NTB 2018. ‘’Semua mesin kita masih difokuskan untuk memastikan rencana semula, yaitu tercapainya duet Zul – Rohmi di Pilkada NTB,” tegas Dr. Zul.

Saat ditanya soal kemungkinan ia menjalin komunikasi dengan pihak lain? Dr. Zul juga tak menampiknya. Menurut politisi PKS ini, dirinya tak membatasi komunikasi politik hanya dengan kelompok tertentu. ‘’Dengan siapa saja kita bisa berkomunikasi. Kita tidak boleh membiarkan Pilkada ini memutus silaturahmi kita dengan pihak lain,’’ pungkasnya.

Tunda Tetapkan Pendamping
Sementara itu, Partai Golkar yang telah menetapkan Ketua DPD Partai Golkar NTB, H. Suhaili FT sebagai balon Gubernur NTB, dari jauh-jauh hari ternyata menunda menetapkan balon Wakil Gubernur NTB. Alasannya, Golkar tidak ingin terburu-buru, mengingat waktu untuk mencari pasangan masih cukup panjang.

Hal itu ditegaskan Ketua Harian DPD I Partai Golkar NTB, H. Misbach Mulyadi kepada Suara NTB, Jumat kemarin. Menurutnya, Golkar masih memiliki banyak waktu, sehingga Golkar tidak memasang target harus menetapkan pendamping cepat-cepat.

‘’Kan pendaftaran nanti Januari tahun depan (2018). Nah ini baru bulan berapa? Kan baru bulan Juli. Jadi ini kan masih lama. Makanya belum ada target dalam waktu dekat, masih bangun komunikasi dulu,’’ jelas Misbach.

Apakah perubahan sikap Golkar untuk tidak menentukan calon pendamping Suhaili dalam waktu dekat, karena NW dan Partai Demokrat belum memberikan sikap tegas pada Hj.Siti Rohmi Djalilah, apakah sebagai balon gubernur atau balon wakil gubernur? Melihat cara NW dan Demokrat masih menunggu waktu dua bulan lagi untuk memberikan kepastian, mengindikasikan bahwa Demokrat masih berharap dalam waktu dua bulan tersebut, NW dan Demokrat mampu mendongkrak elektabilitas Rohmi. Sehingga jika mampu meningkat elektabilitasnya, otomatis Rohmi akan ditetapkan sebagai balon gubernur.

Menanggapi hal itu, Misbach menganggap bahwa sikap Demokrat tersebut sebagai sesuatu hal yang wajar. Sebab semua partai berhak untuk menonjolkan kadernya. ‘’Ndak ada masalah. Itu wajar saja setiap partai menonjolkan kadernya. Tapi kan untuk menentukan itu semua ada prosesnya. Jadi semuanya itu sah-sah saja untuk mengangkat kadernya. Apakah mau satu (balon gubernur) atau dua (balon wakil gubernur), biasa saja itu,’’ katanya.

Bagi Golkar, bahwa Golkar sudah final tetapkan Suhaili sebagi balon Gubernur NTB. Sehingga Golkar hanya tinggal cari wakil saja. Dalam rangka itu, Golkar membuka komunikasi politik dengan sejumlah partai, termasuk Partai Demokrat.

‘’Yang penting kita saling komunikasi dengan partai. Kita masih komunikasi terus dan sampai saat ini belum ada kata sepakat. Hanya saja kita saling dalami kemungkinannya. Jadi komunikasi dengan partai lainnya masih biasa saja lah,’’ ujarnya.

Golkar juga tidak kaku hanya membuka keran komunikasi politik dengan satu partai. Misbach mengaku, bahwa Golkar telah membuka komunikasi dengan banyak partai. Dari komunikasi itu dijajaki koalisi. Meskipun hasilnya masih belum tentu mencapai kesepakatan, termasuk dengan Demokrat sendiri.

‘’Semua partai kita buka komunikasi. Karena soal finalnya kan ada prosesnya. Dia akan mengerucut, siapa sama siapa nanti di akhir-akhir akan ada kepastian. Jadi ini masih berlangsung dinamis. Karena setiap partai tentu ingin bergabung mesti ada semacam tawar-menawar, sehingga ketemu kesamaan,’’ jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Dewan Tanfiziyah Pengurus Besar (PB) NW, Dr. TGH. M. Zainul Majdi kepada wartawan usai mengikuti salat Jumat di Masjid Agung Darussalam, Kompleks KTC, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Jumat, 7 Juli 2017 kemarin, mengatakan Siti Rohmi sebagai bakal calon dari NW, tidak mutlak harus menempati posisi balon gubernur. Tetapi juga bisa sebagai balon wakil gubernur.

‘’Kalau NW di Pilgub masih terbuka untuk calon nomor satu atau nomor dua. Itu nanti kita lihat tergantung hasil survei,’’ katanya.

Ia menyatakan, pasangan calon yang akan diusung di Pilkada NTB baru diketahui secara jelas di bulan Januari 2018 mendatang. Saat itu para pasangan calon mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). ‘’Kita masih ada jeda waktu sekitar 6 bulan sampai Januari. Dan ini berproses terus sampai nanti kita bawa ke KPUD untuk mendaftar,’’ ujar TGB.

TGB mengungkapkan, pihaknya masih terus menjalin komunikasi dengan semua pihak. ‘’Komunikasi tetap kita jalin dengan berbagai pihak sebelum akhirnya dilakukan penetapan,’’ sambungnya.
(aan/ndi/bug)

Sumber : http://www.suarantb.com

You Might Also Like

0 komentar: