Pena Iwan

VISI PERJUANGAN TAK BOLEH HILANG

08.26.00 Iwan Wahyudi 0 Comments


Pernahkah kita berpikir mengapa Soekarno, Moh. Hatta, Muhammad Natsir, Buya Hamka, Nelson Mandela, Mahathma Gandhi sampai sekarang menjadi tokoh yang melegenda ? iya, karena mereka selain memiliki kapasitas personal juga memiliki visi yang melegenda. Visi yang melintasi jaman generasinya dan itu adalah akumulasi harapan dan keinginan rakyat dan fitrah dasar kemanusiaan secara umum.

Visi anti kolonialisme asing (berdiri dibawah kaki sendiri) Soekarno, Ekonomi kerakyatan koperasi ala Moh. Hatta, Politik Islam ala Mohammad Natsir, Keteguhan berislam ala Buya Hamka, Kesetaraan ras warna kulit Nelson Mandela, perlawanan tanpa kekerasan versi Mahathma Gandhi adalah visi-visi yang melegenda dan masih menjadi hal yang layak diperjuangkan hari ini bahkan esok. Disisi lain mereka memiliki kemampuan personal yang menjadi ciri khas karakter masing-masing. Karakter orator dan agitator, keuletan dan administrator, kesantunan, keteguhan pendirian, berani melawan arus besar yang menyimpang merupakan senyawa lain yang kemudian menemukan reaksi kimia perjuangan yang menggerakkan.

Arus sejarah kemudian mencatatan langkah mereka dari sebuah gerakan personal yang merupakan karakter pribadi menjadi gerakan massal dan gerakan massif yang melintasi teritorial dimana mereka berpijak dan melintasi jaman mereka. Pribadi dan arus yang mereka bangun tak sedikitpun mengubah pendirian walaupun ada sekat organisasi atau partai dimana mereka berkiprah. Mereka menyadari harus berdiri diatas semua golongan apapun, karena mereka bukan hanya milik personal, keluarga atau kelompoknya saja tapi telah menjadi miliki semua komponen bangsa bahkan warga dunia. Inilah alasan kenapa masyarakat layak menyematkan label negarwan pada mereka.
Apa kunci sehingga mereka bisa seperti itu : Pertama, TAU. Mereka tau persis dan meyakini benar apa yang mereka perjuangkan dan memang layak diperjuangkan oleh siapapun. Mereka sadar tak mungkin menegakkan benang basah sehingga tak ada kata surut dalam memperjuangkannya. Kedua, PAHAM. Mereka memahami peta jalan perjuangannya, komponen apa saja yang diperlukan, tantangan dan hambatan serta alternatif-alternatif menuju garis finish perjuangan. Tidak hanya bermodal slogan yang wah atau narasi melangit yang tak dapat diaplikasikan oleh penduduk bumi. Ketiga, AMAL. Keyakinan dan kepahaman itu kemudian mereka rajut sedikit demi sedikit, dari sendiri kemudian bersama, dari sunyi hingga mengharu biru dalam ruang bernama aksi, dalam langkah bernama kerja dan dalam aktivitas bernama amal. Keempat, ISTIQOMAH. Komitmen, konsisten serta ikhlas adalah ruh yang senantiasa mereka lekatkan dalam tiap tahapan perjuangan dan gerakan. Hingga ajal menjemput mereka masih gigih dan menggenggam erat cita-cita perjuangan yang dilandasi oleh keyakinan akan kebenaran tersebut.

Seperti itulah hendaknya kita hidup, baik sebagai pribadi maupun berorganisasi. Dalam konteks kecil maupun luas seperti Negara sekalipun. Setiap visi harus terus diperjuangkan karena ia akan menjadi penunjuk jalan dan setiap semangat harus selalu dinyalakan karena itu adalah api yang senantiasa membakar kala lelah meredupkan langkah, saat peluh membuat runtuh dan waktu penat menjadikan gerakan terhambat.

06012019 08:12 GOR Leseng
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
#reHATIwan
@iwanwahyudi1

www.iwan-wahyudi1

You Might Also Like

0 komentar: