Pena Iwan

[KEKURANGAN PEMICU KESUKSESAN]

17.19.00 Iwan Wahyudi 0 Comments



Sebagian besar orang besar dalam pentas sejarah adalah mereka yang memiliki kekurangan. Kekurangan yang dimilikinya buka malah membuat mereka patah semangat dan minder, namun itu ia jadikan pemicu untuk menjadikannya sukses. Sebagai batu loncatan dan pembuktian bahwa kekurangan merupakan pijakan memperbaiki diri.
Berikut saya sharing dari berbagai sumber beberapa diantara mereka yang memiliki kekurangan dan keterbatasan, namun dapat mengukir prestasi menaklukan keterbatasannya menjadi kesuksesan.

John Forbes Nash Jr. John Nash adalah seorang ahli matematika asal Amerika yang menciptakan fundamental pada pembuatan game dan persamaan differensial. Ia menderita sebuah penyakit schizophrenia. Schizophrenia adalah sebuah penyakit kelainan otak dimana penderitanya menafsirkan sesuatu dengan cara yang berbeda. Schizophrenia bisa menimbulkan halusinasi, delusi, dan penyimpangan cara berpikir dan perilaku. Banyak orang yang menganggap penderita schizophrenia memiliki kepribadian ganda.

Siapa tak mengenal nama Albert Einstein? Dialah Ilmuwan ternama abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.

Stephen William Hawkings, pria asal Inggris ini merupakan seorang ahli fisikawan yang terkenal di dunia. Hawkings telah berkarir di dunia fisika sudah lebih dari 40 tahun. Hawkings juga menjadi anggota terhormat dari Royal Society Arts. Ia ternyata mengidap penyakit saraf , penyakitnya ini memiliki hubungan dengan Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) dialami ketika dirinya berusia 21 tahun. Hawkings kehilangan keseimbangan dan jatuh dari tangga. Akibat penyakit tersebut, di tahun 2009 Hawkings mengalami lumpuh total. 

Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. Ibunya pun membaca kertas tersebut yang berisi, “Tommy, anak ibu, sangat bodoh. Kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.” Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ”anak saya Tommy, bukan anak bodoh. Saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.”
Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. Dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.

Komposer musik terkenal asal Jerman bernama Ludwig van Beethoven. merupakan komposer musik terkenal ternyata memiliki masalah pendengaran. Masalah pendengaran tersebut dialami Beethoven di tahun 1796. Pria yang sukses menjadi pemain piano terkenal ini dulunya pernah diajar oleh seorang komposer di era klasik yakni Wolfgang Amadeus Mozart. Dengan ketidakmampuannya mendengar, Beethoven meraih penghargaan berkat musik yang diciptakannya.

William Henry Gates III, atau yang lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates. Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia dulunya DO dari Harvard dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy.

novelis senior Pipiet Senja lahir Sumedang 16 Mei 1956 ini mulai menulis sejak remaja, 1975.  Ia seangkatan dengan para novelis senior yang ngetop pada era 1970-an dan 1980-an, seperti  Eddy D Iskandar, Marga T, dan Mira W. Pipiet remaja divonis terkena penyakit talasemia (kelainan darah bawaan) sejak duduk di bangku SMP. Hal itu mengharuskannya melakukan transfusi darah secara rutin. Namun, penyakit tersebut tidak menghalanginya untuk menorehkan karya, baik dalam bentuk puisi, cerpen, maupun novel. Hingga saat ini, yang sudah  diterbitkan lebih dari 185 buku novel remaja dan umum. Tidak termasuk ratusan novel serial untuk anak.

Semangat mereka menaklukan kekurangan menjadi peluang, melawan keterbatasan hingga menjadi kesuksesan, membuktikan pandangan kecil orang lain pada dirinya menjadi batu pijakan meloncat menjadi manusia baru yang lebih berharga dan bermartabat, harus menjadi pemicu dan pelecut serta penyadar bagi kita semua yang masih menjadikan kekurangan sebagai sel penyandera, sekat yang membatasi, serta menjadikannya alasan permanen untuk pasrah, lemah, kalah dan punah.

08032019 17:01 Lantai I Gedung Mandiri

#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan

www.iwan-wahyudi.net

You Might Also Like

0 komentar: