Pena Iwan

83 [KITA BERDIRI BERSAMA PALESTINA]

07.41.00 Iwan Wahyudi 0 Comments


Tahun lalu Prof. DR. Muraweh Moussa Nassar seorang ulama, pengajar, penulis dan pejuang Palestina mengunjungi kampus kami Universitas Teknologi Sumbawa. Terasa istimewa sekali dan sebuah penghormatan.

"Banyak pelajaran dan inspirasi mata air kedermawanan yang beliau berikan, termasuk kedermawanan bangsa Palestina. Salah satu mufti Palestina ikut berkeliling dunia Arab mencari dukungan kemerdekaan terhadap sebuah negara baru bernama Indonesia saat itu, padahal Palestina masih terjajah oleh Yahudi yang kemudian pada 1948 mendirikan negara Israel diatas tanah bangsa Palestina. (Energi Ramadhan, halaman 22).
Beliau dengan negaranya yang di akui dunia, namun masih terjajah oleh Israel hingga hari ini mendatangi kami di sini, di negeri yang telah merdeka utuh. Terasa sesak sejujurnya, bukankah kalian yang lebih berhak kami kunjungi sebenarnya. Kemerdekaan Bangsa kami, Indonesia ini juga ada campur tangan Palestina dalam memperoleh dukungan negara-negara di dunia. Sesak itu kian menusuk tajam lagi, makin kerdil dan malu rasanya. Sebagai manusia normal yang memiliki etika, dan sebuah bangsa yang besar, tanpa harus diminta saya dan bangsa ini memiliki tanggungjawab mengantarkan Palestina pada kemerdekaannya lagi.
Hal itu bukan sekedar balas budi dan amanah kemanusiaan, tapi juga amanah konstitusional dalam pembukaan UUD 1945 yaitu terlibat dalam perdamaian dunia. Dan pesan pendiri bangsa "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel." Demikian pidato Presiden Soekarno tahun 1962. Soekarno melawan agresi Israel di forum-forum internasional.
Hari ini Ahad, 7 Juni 2020 kita semua bersatu bergandengan tangan, rasa, hati dan gerak sebagai "Hari Media Al Quds Sedunia” untuk memperingati 53 tahun pendudukan Israel atas Palestina (Hari Naksah). Mungkin suara ini kecil, namun biarlah angin membawanya ke telinga siapapun yang berempati. Bisa jadi status ini hambar karena bukan dari pesohor, tapi setiap tulisan sudah punya jatah mata mana yang akan membacanya. Tak akan ada yang sia-sia. Kesia-siaan sejati sebenarnya, saat bisa berbuat namun hanya mengambil posisi berpangku tangan.
Sikap kita jelas, seperti yang di sampaikan Soekarno tetap berdiri menantang penjajahan Israel selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina.
07062020


You Might Also Like

0 komentar: