Pena Iwan
83 [KITA BERDIRI BERSAMA PALESTINA]
Tahun lalu
Prof. DR. Muraweh Moussa Nassar seorang ulama, pengajar, penulis dan pejuang
Palestina mengunjungi kampus kami Universitas Teknologi Sumbawa. Terasa
istimewa sekali dan sebuah penghormatan.
"Banyak pelajaran dan
inspirasi mata air kedermawanan yang beliau berikan, termasuk kedermawanan
bangsa Palestina. Salah satu mufti Palestina ikut berkeliling dunia Arab
mencari dukungan kemerdekaan terhadap sebuah negara baru bernama Indonesia saat itu, padahal Palestina masih terjajah oleh Yahudi
yang kemudian pada 1948 mendirikan negara Israel diatas tanah bangsa Palestina.
(Energi Ramadhan, halaman 22).
Beliau dengan
negaranya yang di akui dunia, namun masih terjajah oleh Israel hingga hari ini
mendatangi kami di sini, di negeri yang telah merdeka utuh. Terasa sesak
sejujurnya, bukankah kalian yang lebih berhak kami kunjungi sebenarnya.
Kemerdekaan Bangsa kami, Indonesia ini juga ada campur tangan Palestina dalam
memperoleh dukungan negara-negara di dunia. Sesak itu kian menusuk tajam lagi,
makin kerdil dan malu rasanya. Sebagai manusia normal yang memiliki etika, dan
sebuah bangsa yang besar, tanpa harus diminta saya dan bangsa ini memiliki
tanggungjawab mengantarkan Palestina pada kemerdekaannya lagi.
Hal itu
bukan sekedar balas budi dan amanah kemanusiaan, tapi juga amanah
konstitusional dalam pembukaan UUD 1945 yaitu terlibat dalam perdamaian dunia.
Dan pesan pendiri bangsa "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum
diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia
berdiri menantang penjajahan Israel." Demikian pidato Presiden Soekarno
tahun 1962. Soekarno melawan agresi Israel di forum-forum internasional.
Hari ini
Ahad, 7 Juni 2020 kita semua bersatu bergandengan tangan, rasa, hati dan gerak
sebagai "Hari Media Al Quds Sedunia” untuk memperingati 53 tahun
pendudukan Israel atas Palestina (Hari Naksah). Mungkin suara ini kecil, namun
biarlah angin membawanya ke telinga siapapun yang berempati. Bisa jadi status
ini hambar karena bukan dari pesohor, tapi setiap tulisan sudah punya jatah
mata mana yang akan membacanya. Tak akan ada yang sia-sia. Kesia-siaan sejati
sebenarnya, saat bisa berbuat namun hanya mengambil posisi berpangku tangan.
Sikap kita
jelas, seperti yang di sampaikan Soekarno tetap berdiri menantang penjajahan
Israel selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang
Palestina.
07062020
#MenangkanAlQuds
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#MariBerbagiMakna
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#MariBerbagiMakna
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
0 komentar: