Berita
JAKARTA – Keinginan pemerintah dan sebagian kalangan di Indonesia untuk mengadakan Miss World 2013 di Indonesia mengundang kritik pedas aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Megapolitan. Mereka menilai, ajang konteks kecantikan tersebut melanggar HAM dan sangat meresahkan masyarakat Indonesia.
“Adanya Miss World 2013 melanggar Hak Asasi Manusia di Indonesia. Sebab kebebasan di Indonesia seharusnya sesuai dengan konstitusi yang berlaku dan tak sepantasnya mengabaikan etika kesusilaan masyarakat Indonesia, ” kritik Zahra, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Kammi Megapolitan di Jakarta, Rabu (28/6)
Zahra menambahkan, kecantikan seorang wanita tidak seharusnya dipertontonkan dengan tampilan yang melanggar etika, sebab berpotensi meningkatkan tingkat kejahatan di masyarakat. Apalagi, masyarakat Indonesia memandang wanita sebagai seorang ibu yang kehormatannya harus dijaga demi membaiknya masa depan bangsa.
“Budaya Indonesia sangat kental dengan kesantunan, tata-krama, dan menjunjung tinggi kearifan yang tidak menjual kecantikan secara sembarangan. Kalau sampai pemerintah mengizinkan lembaga kontes kecantikan dunia menyelenggarakan perheletan Miss World di Indonesia, ini jelas melampaui keadaban bangsa, “ tambahnya.
Zahra menegaskan, ajang Miss World akan mendatangkan keburukan bagi masa depan bangsa Indonesia yang dikenal dengan nilai ketimurannya. Untuk itu, PW KAMMI Megapolitan menolak tegas penyelenggaran Miss World di bumi Indonesia.
“KAMMI Megapolitan tegas menolak Miss World 2013 diadakan di Indonesia. Jika pemerintah tetap memaksa, kami prihatin sebab itu menjadi semacam legitimasi dan eksploitasi wanita sebagai objek yang layak diperdagangkan. Maka tak ada pilihan lain, KAMMI mengajak seluruh rakyat Indonesia menolaknya demi kebaikan masa depan generasi bangsa, “ pungkasnya.
CP : Alfi Nurfadhilah, Humas PW KAMMI Megapolitan ( 087778586590 )
Press Release PW KAMMI Megapolitan : Tolak Miss World, Selamatkan Masa Depan Wanita Indonesia
JAKARTA – Keinginan pemerintah dan sebagian kalangan di Indonesia untuk mengadakan Miss World 2013 di Indonesia mengundang kritik pedas aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Megapolitan. Mereka menilai, ajang konteks kecantikan tersebut melanggar HAM dan sangat meresahkan masyarakat Indonesia.
“Adanya Miss World 2013 melanggar Hak Asasi Manusia di Indonesia. Sebab kebebasan di Indonesia seharusnya sesuai dengan konstitusi yang berlaku dan tak sepantasnya mengabaikan etika kesusilaan masyarakat Indonesia, ” kritik Zahra, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Kammi Megapolitan di Jakarta, Rabu (28/6)
Zahra menambahkan, kecantikan seorang wanita tidak seharusnya dipertontonkan dengan tampilan yang melanggar etika, sebab berpotensi meningkatkan tingkat kejahatan di masyarakat. Apalagi, masyarakat Indonesia memandang wanita sebagai seorang ibu yang kehormatannya harus dijaga demi membaiknya masa depan bangsa.
“Budaya Indonesia sangat kental dengan kesantunan, tata-krama, dan menjunjung tinggi kearifan yang tidak menjual kecantikan secara sembarangan. Kalau sampai pemerintah mengizinkan lembaga kontes kecantikan dunia menyelenggarakan perheletan Miss World di Indonesia, ini jelas melampaui keadaban bangsa, “ tambahnya.
Zahra menegaskan, ajang Miss World akan mendatangkan keburukan bagi masa depan bangsa Indonesia yang dikenal dengan nilai ketimurannya. Untuk itu, PW KAMMI Megapolitan menolak tegas penyelenggaran Miss World di bumi Indonesia.
“KAMMI Megapolitan tegas menolak Miss World 2013 diadakan di Indonesia. Jika pemerintah tetap memaksa, kami prihatin sebab itu menjadi semacam legitimasi dan eksploitasi wanita sebagai objek yang layak diperdagangkan. Maka tak ada pilihan lain, KAMMI mengajak seluruh rakyat Indonesia menolaknya demi kebaikan masa depan generasi bangsa, “ pungkasnya.
CP : Alfi Nurfadhilah, Humas PW KAMMI Megapolitan ( 087778586590 )
0 komentar: