Kabar NTB

BTDC Dinilai Gagal, DPRD NTB Siap Hidupkan Pansus Mandalika Jilid III

08.03.00 Iwan Wahyudi 1 Comments



Mataram (Global FM Lombok)-
Kinerja PT Bali Tourism Develoment Coorporation atau BTDC terus menerus menuai sorotan tajam dari NTB. DPRD NTB menilai, BUMN tersebut telah gagal dalam rencana pembangunan mega proyek pariwisata dikawasan Mandalika Resort, Lombok Tengah. Mencermati perkembangan terakhir terkait progress pembangunan Mandalika yang stagnan, DPRD NTB berencana akan menghidupkan kembali pansus Mandalika jilid III.

Wakil ketua DPRD NTB Suryadi Jaya Purnama kepada Global FM Lombok mengatakan, pansus yang akan dibentuk nantinya akan berbeda dengan pansus Mandalika yang telah telah ada pada tahun sebelumnya. Pansus DPRD diharapkan akan bisa mempercepat realisasi Mandalika Resort sebagai sebuah kawasan pariwisata bertaraf internasional di Lombok.

”Keberadaan pansus yang kita sedang pertimbangkan akan berbeda dengan pansus sebelumnya. Kita optimis ini akan mempercepat terealisaisnya Mandalika Resort. Dengan pemerintah pusat ya kita tentu langkah pertama ini ditetapkan sebagai KEK, kawasan ekonomi khusus pariwisata. Tentu dengan Kementrian Pariwisata, dengan Bappenas termasuk juga dengan Kementrian BUMN ini yang akan kita coba lakukan pendekatan.”

Suryadi mengatakan, provinsi NTB masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor V bersama Bali dan NTT. Namun pemerintah pusat dinilai masih timpang dalam pembangunan MP3EI untuk NTB lantaran sektor pariwisata didaerah ini belum dikembangkan. Berbeda dengan provinsi Bali yang kini sedang membangun jalan tol yang mewah dengan anggaran yang fantastis.(ris)-

You Might Also Like

1 komentar:

  1. Saya kira ini kelemahan pemimpin daerah kita yang kurang aktif mendesak pusat. Bagaimanapun ada "kendala psikologis" jika BTDC (BUMN yang dikuasai oleh teman-teman Bali) jika diminta kembangkan Lombok, karena Lombok yang sejak dulu dipandang sebagai "pesaing Bali". Di Bali orang-orang setempat seringkali memberikan image terhadap Lombok yang "tidak aman", banyak maling, dsb. Kita tidak menyalahkan mereka karena mereka ingin wisatawan tetap di Bali. kalau bisa menahan orang untuk tidak datang ke Lombok, mengapa harus membantu Lombok? Kira-kira begitu "kendala psikologisnya"

    BalasHapus