Berita
Dimulai dari kerisauan untuk memenuhi kebutuhan dana pemilu se- Provinsi Jambi sebesar Rp 2,8 Milyar seperti kebutuhan; atributisasi, pengerahan massa, kampanye besar, pelatihan saksi dan advokasi di Mahkamah Konstitusi, di mana jumlah tersebut jelas merupakan angka yang sangat besar untuk didapatkan bagi PKS Provinsi Jambi.
Tentu bukanlah perkara mudah untuk mencapai angka tersebut mengingat keterbatasan jumlah kader, SDM, jumlah kursi anggota dewan, dan beberapa kendala lainnya. Namun ini tidak menyurutkan semangat dan kreativitas seluruh kader untuk berbuat yang terbaik bagi pemenangan dakwah ini.
Maka digagaslah pembentukan tim inti untuk bergerak menggalang dana keliling ke seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jambi; memompa semangat kader sebagai sarana tadhiyah (pengorbanan) dan wujud rasa cinta serta peduli terhadap kemenangan dakwah ini. Sebab kalau hanya mengandalkan dana dari para aleg saja untuk memenuhi kebutuhan pemilu yang sangat besar ini tentulah tidak mencukupi. Jelas, dalam pelaksanaannya tentu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Dan Masya Allah, akhirnya infak kader yang terkumpul dimulai dari oktober 2013 – 16 Februari 2014 (4,5 bulan) mencapai angka yang cukup fantatastis; Rp 3.830.226.000! Sehingga kekuatiran ini malah justru berbalik. PKS Jambi surplus sampai 1 Milyar dari estimasi awal.
Amanah untuk memimpin misi besar ini dibebankan ke pundak Ustadz Juanda, S.Ag sebagai koordinator atau ketua tim penggalangan dana keliling se-Provinsi Jambi. Beliau mengobarkan “Api Kemenangan” ini untuk dakwah yang diimpikan dengan taujih atau tausyiah yang membakar semangat kader. Roadshow ini disambut meriah oleh seluruh kader Provinsi Jambi: dari barat; Kota Sungai Penuh, Kerinci, kabupaten Bungo, Sarolangun, Bangko, hingga ke wilayah timur seperti; kabupaten Tanjabbar, Tanjabtim, Muara Jambi dan Batanghari. Serta tak lupa Kota Jambi sebagai awal gerakan lelang ini dilaksanakan. “Sungguh, inilah bentuk pengorbanan kader bagi kemenangan dakwah ini,“ begitu pernyataan yang dilontarkan oleh Ustadz Juanda, S.Ag .
Apa yang mereka lakukan mungkin belum sedahsyat infak para sahabat Rasulullah SAW seperti; Abduraahman bin Auf, Abubakar dan sebagainya. Tapi tengoklah dengan penghasilan dibilang minim, mereka mampu memberikan yang terbaik. “Lebih baik kita berinfak sambil menata hati agar senantiasa ikhlas dari pada menata hati agar ikhlas tapi tidak berinfak.” begitu Ustadz Juanda tekankan. Lalu beliau pun menambahkan, “Yakinlah, di dunia, bahwa setiap yang kita infakkan akan diganti Allah SWT dengan lebih besar dan di akhirat akan diganti dengan surga-Nya Allah. Kita jangan melihat jumlah; besar-kecilnya, dan apa yang diinfakkan tapi kita ingin menegakkan dakwah ini melalui PKS sehingga kita mulia karena dakwah ini.” Inilah bukti; Cinta, Kerja dan Harmoni serta kekuatan silaturahim kader.
Dana infak hasil roadshow ini sungguh luarbiasa. Selain berbentuk uang tunai ada pula berupa; perhiasan emas dan logam mulia, kendaraan roda dua: motor dan sepeda gunung, penjualan rumah, tanah; mulai dari 400 m2 hingga 30 hektar lahan sawit produktif, penjualan air kemasan selama 3 bulan, penjualan hasil kantin produk martabak kari selama 3 bulan, 1 keramba lele, penjualan gerobak (outlet) nasgor, TV 32 inchi, kulkas, infak penerimaan sertifikasi guru, hingga dengan sukacita menguras isi dompet pada saat penggalangan dana.
“Kenyataan ini luarbiasa karena disambut antusias kader. Pengorbanan yang diberikan oleh seluruh kader Provinsi Jambi merupakan ‘mahar’ bagi semua kemenangan dakwah.” begitu ucap beliau, Ustadz Safrudin Dwi Apriyanto selaku Ketua DPW PKS Provinsi Jambi , yang biasa dipanggil dengan sebutan Bang Apri, saat ditemui di kantornya di daerah Sungai Kambang, Jambi.
Bahkan tukang ojek yang berpenghasilan tidak tetap saja mampu dengan semangat luarbiasa menyerahkan langsung uang tunai ke kantor DPD PKS Muaro Jambi. Juga ada seorang ibu yang menginfakkan setengah dari gaji bulanannya -yang ‘hanya’ sebesar Rp 1 juta selama 10 bulan ke belakang -bagi kemenangan dakwah ini. Inilah bukti cinta kader Jambi sebagai bentuk amalan yang tidak bisa dipandang remeh dan sederhana, berapa pun yang telah diberikan.
Hingga bolehlah kita meminjam istilah yang diplesetkan menjadi “Aku berinfak sebab aku peduli dan cinta kepada pemenangan dakwah ini, maka aku ada.”
___
*by Zenovic
http://www.pkspiyungan.org
Masya Allah, Kader PKS Jambi Sumbang 4 Milyar untuk Pemenangan Pemilu
Dimulai dari kerisauan untuk memenuhi kebutuhan dana pemilu se- Provinsi Jambi sebesar Rp 2,8 Milyar seperti kebutuhan; atributisasi, pengerahan massa, kampanye besar, pelatihan saksi dan advokasi di Mahkamah Konstitusi, di mana jumlah tersebut jelas merupakan angka yang sangat besar untuk didapatkan bagi PKS Provinsi Jambi.
Tentu bukanlah perkara mudah untuk mencapai angka tersebut mengingat keterbatasan jumlah kader, SDM, jumlah kursi anggota dewan, dan beberapa kendala lainnya. Namun ini tidak menyurutkan semangat dan kreativitas seluruh kader untuk berbuat yang terbaik bagi pemenangan dakwah ini.
Maka digagaslah pembentukan tim inti untuk bergerak menggalang dana keliling ke seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jambi; memompa semangat kader sebagai sarana tadhiyah (pengorbanan) dan wujud rasa cinta serta peduli terhadap kemenangan dakwah ini. Sebab kalau hanya mengandalkan dana dari para aleg saja untuk memenuhi kebutuhan pemilu yang sangat besar ini tentulah tidak mencukupi. Jelas, dalam pelaksanaannya tentu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Dan Masya Allah, akhirnya infak kader yang terkumpul dimulai dari oktober 2013 – 16 Februari 2014 (4,5 bulan) mencapai angka yang cukup fantatastis; Rp 3.830.226.000! Sehingga kekuatiran ini malah justru berbalik. PKS Jambi surplus sampai 1 Milyar dari estimasi awal.
Amanah untuk memimpin misi besar ini dibebankan ke pundak Ustadz Juanda, S.Ag sebagai koordinator atau ketua tim penggalangan dana keliling se-Provinsi Jambi. Beliau mengobarkan “Api Kemenangan” ini untuk dakwah yang diimpikan dengan taujih atau tausyiah yang membakar semangat kader. Roadshow ini disambut meriah oleh seluruh kader Provinsi Jambi: dari barat; Kota Sungai Penuh, Kerinci, kabupaten Bungo, Sarolangun, Bangko, hingga ke wilayah timur seperti; kabupaten Tanjabbar, Tanjabtim, Muara Jambi dan Batanghari. Serta tak lupa Kota Jambi sebagai awal gerakan lelang ini dilaksanakan. “Sungguh, inilah bentuk pengorbanan kader bagi kemenangan dakwah ini,“ begitu pernyataan yang dilontarkan oleh Ustadz Juanda, S.Ag .
Apa yang mereka lakukan mungkin belum sedahsyat infak para sahabat Rasulullah SAW seperti; Abduraahman bin Auf, Abubakar dan sebagainya. Tapi tengoklah dengan penghasilan dibilang minim, mereka mampu memberikan yang terbaik. “Lebih baik kita berinfak sambil menata hati agar senantiasa ikhlas dari pada menata hati agar ikhlas tapi tidak berinfak.” begitu Ustadz Juanda tekankan. Lalu beliau pun menambahkan, “Yakinlah, di dunia, bahwa setiap yang kita infakkan akan diganti Allah SWT dengan lebih besar dan di akhirat akan diganti dengan surga-Nya Allah. Kita jangan melihat jumlah; besar-kecilnya, dan apa yang diinfakkan tapi kita ingin menegakkan dakwah ini melalui PKS sehingga kita mulia karena dakwah ini.” Inilah bukti; Cinta, Kerja dan Harmoni serta kekuatan silaturahim kader.
Dana infak hasil roadshow ini sungguh luarbiasa. Selain berbentuk uang tunai ada pula berupa; perhiasan emas dan logam mulia, kendaraan roda dua: motor dan sepeda gunung, penjualan rumah, tanah; mulai dari 400 m2 hingga 30 hektar lahan sawit produktif, penjualan air kemasan selama 3 bulan, penjualan hasil kantin produk martabak kari selama 3 bulan, 1 keramba lele, penjualan gerobak (outlet) nasgor, TV 32 inchi, kulkas, infak penerimaan sertifikasi guru, hingga dengan sukacita menguras isi dompet pada saat penggalangan dana.
“Kenyataan ini luarbiasa karena disambut antusias kader. Pengorbanan yang diberikan oleh seluruh kader Provinsi Jambi merupakan ‘mahar’ bagi semua kemenangan dakwah.” begitu ucap beliau, Ustadz Safrudin Dwi Apriyanto selaku Ketua DPW PKS Provinsi Jambi , yang biasa dipanggil dengan sebutan Bang Apri, saat ditemui di kantornya di daerah Sungai Kambang, Jambi.
Bahkan tukang ojek yang berpenghasilan tidak tetap saja mampu dengan semangat luarbiasa menyerahkan langsung uang tunai ke kantor DPD PKS Muaro Jambi. Juga ada seorang ibu yang menginfakkan setengah dari gaji bulanannya -yang ‘hanya’ sebesar Rp 1 juta selama 10 bulan ke belakang -bagi kemenangan dakwah ini. Inilah bukti cinta kader Jambi sebagai bentuk amalan yang tidak bisa dipandang remeh dan sederhana, berapa pun yang telah diberikan.
Hingga bolehlah kita meminjam istilah yang diplesetkan menjadi “Aku berinfak sebab aku peduli dan cinta kepada pemenangan dakwah ini, maka aku ada.”
___
*by Zenovic
http://www.pkspiyungan.org
0 komentar: