Dunia Islam
GAZA -- Untuk pertama kalinya, Gaza mengalami krisis obat-obatan. Situasi yang tengah terjadi saat ini belum pernah terjadi sebelumya selama blokade Israel terhadap Gaza. Bahkan Kementerian Kesehatan Palestina sampai kehabisan beberapa stok obat-obatan secara total.
Direktur Jenderal Urusan Farmasi Kementerian Kesehatan Palestina, dr Ashraf Abu Mahadi menyerukan agar umat Islam di dunia dan warga Indonesia khususnya untuk senantiasa berdiri bersama saudara-saudaranya di Jalur Gaza, yang sedang mempertahankan umat Islam dan berada di garis terdepan.
"Kami ingin menyampaikan pesan keseluruh umat Islam di dunia, khususnya Indonesia yang selalu membantu kami dan saat ini sedang mendirikan sebuah Rumah Sakit Indonesia di Jabaliyah, Gaza bagian utara." kata Ashraf seperti diberitakan ROL, Selasa (5/8/2014)
Ia mengatakan kebutuhan medis seperti, obat-obatan dan peralatan medis yang sifatnya terus-menerus dan tidak hanya selama perang. Pasalnya, para koban terluka yang sedang ditangani harus melakukan perawatan lanjutan meskipun apabila perang telah berakhir.
Sumber : http://www.pkspiyungan.org
Krisis Obat-obatan, Palestina Minta Bantuan Indonesia
GAZA -- Untuk pertama kalinya, Gaza mengalami krisis obat-obatan. Situasi yang tengah terjadi saat ini belum pernah terjadi sebelumya selama blokade Israel terhadap Gaza. Bahkan Kementerian Kesehatan Palestina sampai kehabisan beberapa stok obat-obatan secara total.
Direktur Jenderal Urusan Farmasi Kementerian Kesehatan Palestina, dr Ashraf Abu Mahadi menyerukan agar umat Islam di dunia dan warga Indonesia khususnya untuk senantiasa berdiri bersama saudara-saudaranya di Jalur Gaza, yang sedang mempertahankan umat Islam dan berada di garis terdepan.
"Kami ingin menyampaikan pesan keseluruh umat Islam di dunia, khususnya Indonesia yang selalu membantu kami dan saat ini sedang mendirikan sebuah Rumah Sakit Indonesia di Jabaliyah, Gaza bagian utara." kata Ashraf seperti diberitakan ROL, Selasa (5/8/2014)
Ia mengatakan kebutuhan medis seperti, obat-obatan dan peralatan medis yang sifatnya terus-menerus dan tidak hanya selama perang. Pasalnya, para koban terluka yang sedang ditangani harus melakukan perawatan lanjutan meskipun apabila perang telah berakhir.
Sumber : http://www.pkspiyungan.org
0 komentar: