Dunia Islam
KBRI di Yaman Kena Bom, Dua Staf Terluka
KBRI di Sanaa, Yaman -- Kemlu.go.id
Metrotvnews.com, Sanaa: Kedutaan Besar RI (KBRI) di
Sanaa, Yaman, terkena bom yang mengakibatkan dua orang staf KBRI luka
ringan. Demikian keterangan Kepala Sub Direktorat Repatriasi dan Bantuan
Sosial Kementerian Luar Negeri RI Aji Surya, Senin (20/4/2015).
"Bom itu mengakibatkan dua korban luka ringan, sementara beberapa staf KBRI lainnya menyelamatkan diri di kediaman Duta Besar RI di Sanaa," ujarnya, seperti dilansir Antara.
Ia menambahkan, bom tersebut menghancurkan 90 persen dari Gedung KBRI.
Serangkaian ledakan kuat mengguncang ibu kota Yaman, memecahkan sejumlah kaca dan membangunkan warga. Ledakan berasal dari serangan udara koalisi negara Arab yang membidik gudang senjata pemberontak Houthi.
Asap berbentuk jamur, yang muncul dari lokasi ledakan, terlihat di langit Fag Atan, wilayah barat Sanaa.
"Langit-langit dan lampu berjatuhan karena ledakan tersebut," ucap Mohammed Mohsen, salah satu warga, seperti dikutip Associated Press.
Arab Saudi dan negara Teluk lainnya memulai serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman pada 26 Maret. Houthi telah menguasai Sanaa pada September lalu dan memperluas kekuasaannya ke berbagai kota lain di Yaman.
Pemerintah Barat dan negara Arab menuding Houthi menerima persenjataan dari Iran. Iran dan Houthi sama-sama membantahnya.
Sejumlah negara, termasuk Indonesia, beramai-ramai mengevakuasi warganya dari wilayah konflik di Yaman.
"Bom itu mengakibatkan dua korban luka ringan, sementara beberapa staf KBRI lainnya menyelamatkan diri di kediaman Duta Besar RI di Sanaa," ujarnya, seperti dilansir Antara.
Ia menambahkan, bom tersebut menghancurkan 90 persen dari Gedung KBRI.
Serangkaian ledakan kuat mengguncang ibu kota Yaman, memecahkan sejumlah kaca dan membangunkan warga. Ledakan berasal dari serangan udara koalisi negara Arab yang membidik gudang senjata pemberontak Houthi.
Asap berbentuk jamur, yang muncul dari lokasi ledakan, terlihat di langit Fag Atan, wilayah barat Sanaa.
"Langit-langit dan lampu berjatuhan karena ledakan tersebut," ucap Mohammed Mohsen, salah satu warga, seperti dikutip Associated Press.
Arab Saudi dan negara Teluk lainnya memulai serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman pada 26 Maret. Houthi telah menguasai Sanaa pada September lalu dan memperluas kekuasaannya ke berbagai kota lain di Yaman.
Pemerintah Barat dan negara Arab menuding Houthi menerima persenjataan dari Iran. Iran dan Houthi sama-sama membantahnya.
Sejumlah negara, termasuk Indonesia, beramai-ramai mengevakuasi warganya dari wilayah konflik di Yaman.
0 komentar: