Pena Iwan

KALEMBO ADE KOTA BIMA

05.12.00 Iwan Wahyudi 0 Comments


Banjir bandang yang melanda kota Bima Rabu (21/12/2016) hampir merata menghanyutkan kota di ujung timur Provinsi NTB. Sejak Rabu sore listrik padam dan akses komunikasi via jaringan seluler terputus hingga malam kamis itu kota Bima seperti kota matì ditengah banjir yang belum surut dan hujan yang masih betah mengguyur kota tepian air itu.

Kepanikan lain terjadi, lewat sosial media kabar banjir dahsyat itu menyebar dan kepanikan para sanak keluarga baik diwilayah bertetanggaan kabupaten Bima maupun keluarga yang dirantauan tentang nasib keluarganya. Akses komunikasi baru bisa dijangkau di sekitar tente dan sila. 

Kamis pagi hingga malam kondisi masih sama, namun banjir mulai surut dan bantuan mulai berdatangan. Tapi kepanikan tentang nasib keluarga dikota bima tetap tak hilang malah makin menjadi. Apakah keluarga selamat atau tidak? Tetap dirumah atau mengungsi kemana? Sebagian meminta keluarga di kabupaten bima untuk langsung kekota bima mencari tau kejelasan informasi. Selama keluarga ke kota tidak bisa dihubungi karena jaringan telepon masih terputus, kepanikan makin memuncak.

Menjelang Isya jaringan telepon seluler mulai bisa di akses walau belum normal dan listrik mulai menyala, tapi keluarga masih belum terhubung, bisa jadi karena baterai hp mati atau hp terendam air karena banjir. Menjelang jam 10 malam kepanikan mereda setelah komunikasi tersambung dan normal kembali. Terlihat pada hampir semua memposting kebahagiaan itu via sosial media, lepas sudah kegaduhan hati selama hampir 24 jam yang juga memenuhi status sosial media.

Banjir ini terbesar dalam sejarah Bima, memporak porandakan banyak bangunan dan tempat tinggal. Kalembo Ade kata yang banyak disampaikan banyak kalangan bersamaan ucapan duka. Kalembo Ade yang membuat korban bertahan, para relawan berjibaku membantu, aparat terjun ke garis depan. Kalembo Ade yang akan membuat Kota Bima Bangkit dan Kembali Normal saat dan pasca musibah banjir. Musibah adalah ujian kenaikan kelas, teguran atau sanksi yang diberikan atas tingkah laku selama ini.Mari masing2 berkaca dimana posisi musibah banjir ini pada diri kita sebagai sarana refleksi.

#KalemboAde_KotaBima

04.07.23/12/2016
www.iwan-wahyudi.net

You Might Also Like

0 komentar: