Pena Iwan

IZINKAN TANAMAN PEKARANGAN TETAP BERDZIKIR

08.47.00 Iwan Wahyudi 2 Comments


"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Di adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Israa’ : 44)
Beberapa kali sangat menginap di "Villa" (begitu sebutan untuk sebuah rumah panggung yang berdiri diantara bangunan kompleks pendidikan Samawa Cendekia -PAUD, TKIT, SDIT,SMPIT-) saat mendampingi DR. Zulkieflimansyah (Gubernur NTB terpilih) tahun 2017 lalu. Pagi setelah shalat subuh di Masjid Kompleks sekolah tersebut biasanya kami ngobrol dan diskusi bersama teman-teman yang ikut nginap. Kami mengira si pemilik villa belum keluar kembali dari rumah. Akhirnya kami sepakat untuk jalan-jalan menikmati suasana kompleks tersebut. Dari kejauhan nampak seorang lelaki menyiram tanaman dan dari perawakannya jauh dari tampilan tukang kebun. Semakin dekat kami terkaget ternyata ia DR. Zul (begitu kami biasa juga memanggilnya). "Saya senang menyiram tanaman sejak dulu, karena ada kebahagiaan tersendiri" ujar beliau. Hal ini bukan sekali saja saya temui. Hampir setiap ke villa jika tidak ada kesibukan dan menerima tamu beliau bisa ditemukan sedang menyiram tanaman (walaupun memiliki tukang kebun) atau melihat beberapa ternak kudanya. Aktifitas beliau ini selalu beliau tularkan pada kami di Kampus Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) yang beliau dirikan. Jika ada postingan foto yang menampakkan tanaman yang menguning termasuk rumput atau dimulai libur panjang beliau selalu mewanti-wanti "Tolong tanaman dan rumput disiram jangan sampai kering".

Dari sebuah tulisan di Internet saya pernah membaca terkait temuan tanaman/tumbuhan dalam aktivitas dzikir nya sebagai berikut :
-----
Dalam Journal of Plant Molecular Biologies disebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof William Brown mendapati bahwa tanaman mengeluarkan suara-suara halus yang tidak mampu didengar oleh telinga. Akan tetapi suara-suara tersebut bisa direkam dan disimpan menggunakan perekam khusus sehingga manusia bisa mengetahuinya.

Lebih dari 3 tahun para ilmuwan telah melakukan penelitian ini dan mereka telah berhasil menemukan adanya detak suara yang diubah menjadi semacam cahaya elektrik dengan menggunakan alat bernama Oscilloscope.

Mereka kemudian dapat menyimpulkan bahwa denyutan itu akan terus berulang 1000 kali dalam satu detik. Prof William pun kemudian mengisyaratkan bahwa hasil penelitiannya tidak dapat ditafsirkan secara ilmiah.
Prof William pun membawanya pada para pakar dari Britania dan salah satunya adalah seorang muslim asal India. Selama 5 hari mereka melakukan penelitian, semua ilmuwan asal Inggris angkat tangan kecuali ilmuwan muslim tersebut. ia berkata, “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu.”
-----
Detak denyutan berulang 1000 kali dalam satu detik pada tanaman itu bisa jadi adalah aktifiitas dzikir sang makhluk Allah tersebut.

Kerabat, mari melirik tanaman disekitar tempat kita yang dikala hujan tentu rindang dan menghijau. Namun, saat kemarau mereka akan menguning bahkan mati padahal air dirumah kita mengalir tidak kurangnya. Pekarangan kita tentu menjadi tanggungjawab kita memeliharanya. Jika tanaman itu mati berarti berkurang pula detak denyutan dzikir mereka yang memenuhi sekeliling hunian kita. Bila mereka tetap tumbuh dengan disiram bukankah dzikir mereka tetap menggema tanpa henti dalam dunianya masing-masing.

Beramal tidak harus dengan sesuatu yang besar dan belum kita miliki atau perbuatan yang sulit dan tak pernah bisa dilakukan. Yuuk tengok pekarangan kita sebelum ditengok sang hujan terlebih dahulu ! Izinkan mereka tetap berdzikir.

11072018 07:45 Kamar 1A5
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
www.iwan-wahyudi.com

You Might Also Like

2 komentar:

  1. Mantap Pak, beramal tidak harus dengan sesuatu yang besar.

    BalasHapus
  2. Masyaallah.. terima kasih. Diingatkan pak

    BalasHapus