Pena Iwan

92 [TERLAMBAT BUKAN KEGAGALAN]

07.11.00 Iwan Wahyudi 0 Comments



"Kadang sesuatu yang diharap datang diawal, malahan tiba paling akhir atau yang dipinta agar dibelakangkan, lebih dahulu bertandang walaupun segala upaya telah di ikhtiarkan. Khilaf dan tak elok rupanya sebagai hamba bila tak percaya dan takluk pada takdir-Nya. "

Pernah kita butuh sesuatu disaat mendesak tapi tak kunjung mendapatkannya, ternyata hal itu tiba diwaktu yang lain dimana tak diharapkan berdasarkan hitungan manusia. Sakit dan perih kadang. Seperti buku ke-empat @inspirasiwajahnegeri
"Energi Ramadhan", semua sudah beres dua pekan sebelum Ramadhan menyapa agar benar-benar membersamai pembaca di bulan suci. Ternyata baru tiba di pekan terakhir Bulan Syawal malahan. Jadi aneh kan, buku Ramadhan kok dibaca Syawal? Seperti tak membaca peluang pasar dan tau sikon (situasi dan kondisi). Apa ini diartikan sebuah kegagalan?
Saya mungkin orang yang berpikir bahwa kegagalan tak berdiri sendiri dan cuma bersahabat dengan keterpurukan. Ada pesan yang dibawa oleh kegagalan, ada hikmah yang bergandengan dengan kegagalan, ada makna mendalam yang harus dicermati dan ada takdir-Nya yang harus mengalahkan segala prasangka negatif atas kegagalan itu.
Apakah Ramadhan hanya di datangkan untuk pemburu amal-amal Ramadhan semata? Bisa jadi. Apakah Ramadhan hanya untuk 30 hari bulan suci itu saja? Tentu tidak. Yang luar biasa adalah seberapa efek Ramadhan dalam hari-hari normal kita? Resonansi dan getarannya harus tak berhenti dan terus menjalar selama tentang waktu sebulan lainnya bukan?. Bagaimana caranya? Berkacalah kembali pada Ramadhan walau di bulan lain. Seperti itulah sederhananya pesan yang baru teraba dari takdir-Nya, buku Ramadhan tiba di akhir Syawal.
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua perkara yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia Maha Mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak juga sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan telah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (Qs. Al-An’aam: 59)
Terlambat tak selamanya kegagalan. Tapi sangatlah merugi dan gagal mereka yang terlambat meyakini setiap peristiwa adalah takdir-Nya.
NB : spesial terimakasih pada Bang Alfian Lombok, Ust Yahya Ayyasy Sulteng, Ust Oji Raharjo Kaltara, Ketua Muslimin Magenda, Bu Guru Lilis Puji Astuti, Penghulu ust. Ashyari Sulawesi Tenggara, Pak Guru Hifni Pulau Ende NTT, Ust. Ahwan Sikka Maumere NTT, Bu Guru Wita Padangsidempuan Sumut.
17062020
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#MariBerbagiMakna
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri

You Might Also Like

0 komentar: