Pena Iwan
92 [TERLAMBAT BUKAN KEGAGALAN]
"Kadang
sesuatu yang diharap datang diawal, malahan tiba paling akhir atau yang dipinta
agar dibelakangkan, lebih dahulu bertandang walaupun segala upaya telah di
ikhtiarkan. Khilaf dan tak elok rupanya sebagai hamba bila tak percaya dan
takluk pada takdir-Nya. "
Pernah kita butuh sesuatu
disaat mendesak tapi tak kunjung mendapatkannya, ternyata hal itu tiba diwaktu
yang lain dimana tak diharapkan berdasarkan hitungan manusia. Sakit dan perih
kadang. Seperti buku ke-empat @inspirasiwajahnegeri
"Energi Ramadhan", semua sudah beres dua pekan sebelum Ramadhan menyapa agar benar-benar membersamai pembaca di bulan suci. Ternyata baru tiba di pekan terakhir Bulan Syawal malahan. Jadi aneh kan, buku Ramadhan kok dibaca Syawal? Seperti tak membaca peluang pasar dan tau sikon (situasi dan kondisi). Apa ini diartikan sebuah kegagalan?
"Energi Ramadhan", semua sudah beres dua pekan sebelum Ramadhan menyapa agar benar-benar membersamai pembaca di bulan suci. Ternyata baru tiba di pekan terakhir Bulan Syawal malahan. Jadi aneh kan, buku Ramadhan kok dibaca Syawal? Seperti tak membaca peluang pasar dan tau sikon (situasi dan kondisi). Apa ini diartikan sebuah kegagalan?
Saya mungkin
orang yang berpikir bahwa kegagalan tak berdiri sendiri dan cuma bersahabat
dengan keterpurukan. Ada pesan yang dibawa oleh kegagalan, ada hikmah yang
bergandengan dengan kegagalan, ada makna mendalam yang harus dicermati dan ada
takdir-Nya yang harus mengalahkan segala prasangka negatif atas kegagalan itu.
Apakah
Ramadhan hanya di datangkan untuk pemburu amal-amal Ramadhan semata? Bisa jadi.
Apakah Ramadhan hanya untuk 30 hari bulan suci itu saja? Tentu tidak. Yang luar
biasa adalah seberapa efek Ramadhan dalam hari-hari normal kita? Resonansi dan
getarannya harus tak berhenti dan terus menjalar selama tentang waktu sebulan
lainnya bukan?. Bagaimana caranya? Berkacalah kembali pada Ramadhan walau di
bulan lain. Seperti itulah sederhananya pesan yang baru teraba dari takdir-Nya,
buku Ramadhan tiba di akhir Syawal.
“Dan pada
sisi Allah-lah kunci-kunci semua perkara yang ghaib, tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia Maha Mengetahui apa yang ada di
daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan
tidak juga sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan telah tertulis dalam
kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (Qs. Al-An’aam: 59)
Terlambat
tak selamanya kegagalan. Tapi sangatlah merugi dan gagal mereka yang terlambat
meyakini setiap peristiwa adalah takdir-Nya.
NB : spesial
terimakasih pada Bang Alfian Lombok, Ust Yahya Ayyasy Sulteng, Ust Oji Raharjo
Kaltara, Ketua Muslimin Magenda, Bu Guru Lilis Puji Astuti, Penghulu ust.
Ashyari Sulawesi Tenggara, Pak Guru Hifni Pulau Ende NTT, Ust. Ahwan Sikka
Maumere NTT, Bu Guru Wita Padangsidempuan Sumut.
17062020
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#MariBerbagiMakna
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#MariBerbagiMakna
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
0 komentar: