Berita,

SURAT, HILANGNYA KESANTUNAN YANG SARAT

00.52.00 Iwan Wahyudi 0 Comments


Era tahun 2000 sepertinya mulai terkikis tradisi menulis surat pribadi yang kemudian dikirim melalui kantor pos lengkap dengan prangko atau melalui kurir (baik menitip lewat teman, kerabat atau bis). Nah generasi kini, sepertinya mulai menganggap itu ibarat cerita lalu dalam hingar bingar media sosial yang cepat dan mudah bahkan bergesernya kesantunan.
Surat pribadi tak laku bagi generasi Milenial karena tidak praktis dan lama pesan terkirim pada tujuan. Kemampuan menata kata menjadi titik lemah sekarang. Kata yang disingkat atau istilah baru yang tak dipahami salah satu pihak. Seakan nilai citarasa kata itu punah, cuma yang tersisa adalah pesan yang asal bisa diketahui maksudnya.

Saat menulis surat pribadi, kemampuan mengolah kesantunan berliterasi begitu menjadi perhatian. Estetika menyusun kata pembuka, mengungkapkan maksud, memilah sapaan, menata emosi hingga tak ikut merusak isi surat,
merangkum cerita hingga mengolah tutur saat ingin meminta sesuatu adalah sebagian kemampuan generasi saat itu dalam bersurat.

Surat yang sarat akan kesantunan bertutur kian langka bahkan nyaris hilang. Mengembalikan kesantunan itu bisa jadi dengan menata setiap bahasa berpesan antar kita, karena mewariskan kesantunan ialah astafet menjaga keadaban dan peradaban bangsa.

09012019 00:01 Kamar 1A5
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
#reHATIwan
www.iwan-wahyudi.net

Foto Ilustrasi : Surat korespondensi dengan @yusrilihzamhd

You Might Also Like

0 komentar: